Kasus penipuan yang mengatasnamakan dukun kembali terjadi. Kali ini, polisi menangkap tiga orang dukun palsu menipu 50 ibu-ibu di Banyuasin. Ketiga pelaku itu ialah Sarwati alias Teteh (50 tahun), Mariah Abdul Malik, dan Dwi Indra Nur Welly.
Artikel Terkait: Heboh Taeyeon SNSD Jadi Korban Penipuan, Begini Kronologinya
Dukun Palsu Menipu dengan Modus Cepat Hamil
Praktik penipuan yang dilakukan ketiganya ialah dengan cara bekerja sama membuka praktik pengobatan alternatif di Perumahan Permata Residence, Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Praktik perdukunan palsu tersebut menargetkan ibu-ibu yang ingin cepat hamil dengan cara makan garam dan melati. Penipuan ini sudah dilakukan oleh ketiganya selama 3 tahun.
“Modus penipuan mereka yakni bisa membuat pasien hamil dalam waktu singkat,” tutur Kapolsek Talang Kelapa, Banyuasin, Kompol Sigit Agung Susilo melalui Kanit Reskrim Iptu Panji Nugroho, Selasa (29/3) mengutip Kumparan.
Ketika mengobati pasien, Teteh bertindak melakukan terapi dengan cara mengurut anggota tubuh korban. Lalu, pelaku Mariah meminta korban untuk meminum tiga butir garam dan 7 buah melati.
Artikel Terkait: Viral Artis Jadi Korban Penipuan, Tergiur Trip Murah ke Labuan Bajo
Tes Kehamilan Palsu
Setelah beberapa kali terapi, nantinya korban akan dinyatakan hamil. Caranya, pelaku Mariah akan melakukan tes kehamilan tapi tidak di hadapan korbannya.
Berikutnya, alat tes kehamilan itu akan dicelupkan ke air seni orang hamil agar hasilnya positif.
“Tesnya itu menggunakan alat testpack. Tapi ternyata alatnya itu dicelupkan pada urine milik orang yang memang hamil. Nah hasilnya nanti baru diperlihatkan kepada para korban,” lanjut Kompol Sigit.
Setelah dinyatakan hamil, korban lantas dimintai uang praktik sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Berikutnya, pelaku meminta korban agar rutin memeriksakan kandungan di tempat pelaku Dwi yang merupakan komplotan penipu yang sudah bekerja sama dengan Teteh dan Mariah.
Dalam hal ini, pelaku Dwi mengaku bahwa dirinya adalah seorang bidan. Padahal ia hanya perawat. Korban juga tak diperkenankan untuk memeriksakan diri ke tempat lain.
“Jadi pelaku Dwi ini seolah-olah bertugas sebagai bidan. Padahal bukan, basicnya itu hanya perawat. Para korban juga tidak boleh memeriksakan diri di tempat lain,” katanya.
Artikel Terkait: Waspada! Ini 4 Modus Pembobolan Rekening Bank dan Cara Mencegahnya
50 Orang Jadi Korban Penipuan
Setelah dinyatakan hamil, salah satu korban merasa tidak mengalami tanda-tanda kehamilan dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Benar saja, korban ternyata tidak hamil atau negatif. Korban akhirnya menyadari bahwa tiga dukun palsu menipu dirinya.
“Dari sanalah korban sadar kalau sudah tertipu dan melaporkan kasus ini ke polisi,” katanya.
Hingga akhirnya, ketiga pelaku ditangkap oleh polisi dan sejumlah barang bukti pun turut diamankan di Mapolsek Talang Kelapa.
Hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa sedikitnya 50 orang yang terdata menjadi korban penipuan tiga dukun palsu tersebut. Namun, jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah. Sebagian besar korban berasal dari Banyuasin, Palembang, dan beberapa dari luar kota.
“Korbannya rata-rata dari Banyuasin serta Palembang. Tapi ada juga yang berasal dari luar kota,” pungkas Kompol Sigit.
Semoga kisah dukun palsu yang menipu banyak sekali orang di Sumatera ini bisa jadi pembelajaran ya, Parents. Jangan mudah tergiur mendapatkan sesuatu secara instan, tak terkecuali menanti momongan.
Baca Juga:
8 Artis Ini Pernah Jadi Korban Penipuan Staf Sendiri, Rugi Miliaran!
Foto anaknya dipakai modus penipuan, Asri Welas murka
Hati-hati! Orang ini Melakukan Penipuan Modus Baru di Kereta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.