Studi: Vitamin E pada anak bisa mencerdaskan dan cegah penyakit berbahaya
Ketahui dosis dan sumber pangan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan vitamin E harian anak!
Studi mengungkapkan adanya hubungan erat terkait asupan vitamin E pada anak dengan kecerdasan yang dimilikinya. Hal ini tentunya bila asupan dosis vitamin E sudah tepat, tidak kekurangan maupun kelebihan.
Vitamin E sendiri merupakan vitamin yang hanya bisa larut dalam lemak, sebagaimana vitamin A, D, dan K. Sejak dalam masa kandungan, ibu hamil direkomendasikan untuk menjaga asupannya karena manfaat besar yang dimilikinya.
Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) seorang anak, sangat penting untuk memaksimalkan perkembangan otaknya. Tidak mengherankan, banyak nutrisi berbeda yang diperlukan untuk mendukung periode pertumbuhan otak bayi yang cepat ini. Selain DHA, AA, kolin, taurin dan lutein, nutrisi penting lain yang mendukung perkembangan otak normal adalah vitamin E (alfa-tokoferol).
Lalu, berapa dosis vitamin E yang tepat dan manfaat yang bisa dirasakan?
Manfaat Vitamin E
Secara umum, kita mengetahui vitamin E menjadi asupan yang vital untuk memelihara kecantikan dan keindahan kulit. Padahal, vitamin satu ini memiliki fungsi yang lebih banyak karena sifat antioksidannya.
Beberapa manfaat yang bisa dirasakan si kecil saat mengonsumsi dosis vitamin E yang tepat, antara lain:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Menjaga pembuluh darah tetap lebar untuk mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
- Mencegah penyakit jantung.
- Membantu sel-sel tubuh untuk melakukan fungsi vital.
- Mencegah degenerasi makula terkait usia dan hilangnya penglihatan.
- Melindungi tubuh dari radikal bebas, yang menyebabkan kanker, penyakit Alzheimer, stroke, dan beberapa kondisi kesehatan kritis lainnya.
- Mencegah penyakit Lou Gehrig, yang merupakan penyakit neurologis progresif.
Selain itu, studi mengenai manfaat dan dosis vitamin E untuk perkembangan otak anak pun dikembangkan dan menghasilkan fakta yang menarik.
Artikel terkait : Waspada tanda anak overdosis vitamin yang jarang disadari, bisa bahaya
Vitamin E untuk perkembangan otak anak
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti di Abbott mengungkapkan bahwa otak bayi membedakan vitamin E sintetis dengan vitamin E alami (NVE). NVE ditemukan menumpuk di bagian otak yang terkait dengan perkembangan visual, memori dan bahasa.
Pada tahun 2010, the Panel on Dietetic Products, Nutrition and Allergies from the European Food Safety Authority (EFSA) menyetujui klaim kesehatan baru bahwa vitamin E bisa melindungi DNA, protein dan lemak dari kerusakan pada bayi dan anak-anak hingga usia tiga tahun.
Vitamin E menjadi penting untuk bayi yang sedang tumbuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi selama enam bulan pertama kehidupan, dengan catatan ibu harus mendapatkan asupan nutrisi pelindung yang penting, seperti vitamin E.
Perkembangan otak dimulai pada awal kehamilan dan berlanjut setelah lahir, sejak bayi, sepanjang masa kanak-kanak dan remaja. Pada proses ini, tentu membutuhkan jumlah asam lemak spesifik yang tinggi, seperti DHA.
Parents, vitamin E ini berperan dalam melindungi asam lemak untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak yang sehat. Oleh karena itu, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak harus mengonsumsi sumber vitamin E dan DHA yang baik.
Dosis Vitamin E yang tepat
The Recommended Dietary Allowance (RDA) atau asupan yang disarankan mencakup asupan makanan dan suplemen yang dibutuhkan dalam keseharian, yaitu:
Kategori | Dosis (IU) |
Anak-anak | |
1-3 tahun | 6 mg/hari (9 IU) |
4-8 tahun | 7 mg/hari (10.4 IU) |
9-13 tahun | 11 mg/hari (16.4 IU) |
Wanita | |
14 tahun atau lebih | 15 mg/hari (22.4 IU) |
Hamil | 15 mg/hari (22.4 IU) |
Menyusui | 19 mg/hari (28.5 IU) |
Laki-laki | |
14 tahun atau lebih | 15 mg/hari (22.4 IU) |
Tingkat asupan suplemen yang dapat ditoleransi adalah jumlah tertinggi yang dapat dikonsumsi oleh kebanyakan orang. Dosis yang lebih tinggi dapat digunakan untuk mengobati defisiensi vitamin E. Tetapi Anda tidak boleh mengonsumsi lebih banyak kecuali dokter yang menyarankannya.
Kategori | Dosis (IU) |
1-3 tahun | 200 mg/hari (300 IU) |
4-8 tahun | 300 mg/hari (450 IU) |
9-13 tahun | 600 mg/hari (900 IU) |
14-18 tahun | 800 mg/hari (1200 IU) |
19 tahun atau lebih | 1000 mg/hari (1500 IU) |
Artikel terkait : Kekurangan dan kelebihan vitamin E bisa berbahaya bagi ibu hamil, ini dosis yang tepat!
Sumber makanan kaya vitamin E
Dalam keseharian kita rupanya ada banyak makanan yang kaya akan vitamin E yang bisa diberikan untuk si kecil, antara lain:
1. Kacang dan Biji
- Kacang almond
- Jenis kacang hazel
- Kacang-kacangan
- Biji bunga matahari
2. Sayuran
- Bayam
- Brokoli
- Kailan
- Kangkung
3. Minyak sayur
- Minyak bunga matahari
- Safir
- Minyak kedelai
4. Makanan laut
- Ikan salmon
- Ikan forel
- Udang
Nah Parents, yuk berikan dosis vitamin E yang tepat pada si kecil agar manfaat yang diperoleh bisa maksimal!
Sumber: thenewagesparent.com, WebMD, britghtest.com
Baca Juga:
5 Tanda Kekurangan Vitamin pada Anak yang Sering Tak Disadari