Donna Agnesia dan Darius Sinathrya dikenal sebagai pasangan selebriti yang penikahannya harmonis, jauh dari gosip-gosip miring. Salah satu resep awet pernikahan mereka adalah menghindari bertengkar di depan anak dan membicarakan masalah dengan baik-baik.
Menikah pada tahun 2006, Donna dan Darius sudah dikaruniai dua anak laki-laki, Lionel Nathan dan Diego Andres, serta satu orang anak perempuan yaitu Queenesia Sabrina.
Donna Agnesia dan Darius Sinathrya Hindari Bertengkar Depan Anak
Menjalin pernikahan selama 14 tahun, pasangan selebriti Donna Agnesia dan Darius Sinathrya mengaku selalu menghindari bertengkar di depan anak.
“Kalau karena anak-anak kita enggak pernah berantem. Depan anak-anak enggak dan masalah anak kita enggak pernah berantem,” aku Donna pada sebuah vlog dari kanal Youtube Trans7 pada hari Kamis, 4 Juni 2020 lalu.
Meskipun sebagai suami istri, pasti ada perbedaan antara prinsip dalam mengasuh anak. Bagi Donna dan Darius, perbedaan prinsip tersebut tidak kemudian menjadi suatu perselisihan. Mereka menegaskan, jika ada masalah sebaiknya diselesaikan dengan berbicara secara baik-baik.
Keduanya menambakan, bukan berarti rumah tangga Donna dan Darius tanpa pertengkaran sama sekali. Mereka mengaku butuh proses untuk saling memahami satu sama lain.
“Sekarang mungkin udah jarang banget (berantem). Dulu mungkin kita 3 tahun pertama benar-benar penyesuaian,” kata Darius.
Uniknya, pasangan tersebut rupanya lebih banyak seiya sekata dalam pengasuhan anak. Darius justru menyebut yang membuat ia dan Donna bertengkar adalah selisih paham antar keduanya.
“Samalah kayak pasangan lain, penyebabnya banyak. Kadang karena masalah kecil, tapi komunikasinya belum nyambung waktu itu, jadi ke mana-mana akhirnya berantem gede. Pelan-pelan akhirnya nemuin pola komunikasi,” jelas Darius yang memulai karier sebagai produser film itu.
Saat berselisih paham, keduanya memutuskan untuk sejenak menenangkan diri masing-masing kemudian baru membahas apa yang terjadi dengan kepala dingin.
Ingin Anak Laki-Lakinya Mencontoh Sang Ayah
Donna selaku ibu ingin anak-anaknya menjadi yang terbaik. Untuk anak laki-lakinya, ia selalu menekankan bahwa ayah mereka adalah lelaki yang pantas dijadikan panutan.
“Gue selalu bilang sama anak-anak sama Darius, bagaimana pun kita punya dua anak laki-laki jadi butuh figur laki-laki di rumah,” kata Donna.
Baginya, sosok sang suami adalah role model yang tepat untuk anak-anaknya.
“Selalu bilang sama Lionel sama Diego, kalian laki-laki harus lihat Papa. Karena menurut gue Darius adalah sosok laki-laki yang mereka patut jadikan contoh,” ungkap ibu tiga anak itu.
Menurut Donna, sebagai orangtua dirinya dan Darius harus menjadi contoh yang baik untuk anak-anak mereka.
Untuk gaya parenting, Darius mengaku bahwa dirinya lebih mengedepankan sikap tegas ketimbang galak. Darius pun ingin agar anak-anaknya bisa tetap mengerti batasan dalam berperilaku, tetapi bisa tetap bercerita kepada orangtua selayaknya teman.
Apa Dampak Bagi Anak Jika Orangtua Bertengkar di Depan Mereka?
Tak bisa dielakkan lagi bahwa perselisihan atau pertengkaran merupakan ‘bumbu’ dari kehidupan pernikahan. Wajar-wajar saja jika ada konflik yang memicu pertengkaran. Namun, sebaiknya pertengkaran tersebut tidak dilakukan di depan anak-anak.
Tahukah Parents bahwa bertengkar di depan anak-anak bisa dikategorikan sebagai child abuse? Perlu kita ketahui bahwa menyaksikan pertengkaran orangtua dapat berdampak buruk kepada mental dan fisik anak.
Berikut adalah beberapa dampak bagi anak jika orangtua bertengkar di hadapan mereka yang perlu diwaspadai, dikutip dari Firstcry Parenting.
- Memicu Perilaku Agresif
Efek dari orangtua yang bertengkar di depan anak bisa jadi sangat buruk. Menurut penelitian, ketika anak usia balita atau prasekolah menyaksikan pertengkaran, anak dapat merekam bahwa pertengkaran adalah cara untuk menyelesaikan masalah.
- Tekanan Emosional
Kekerasan rumah tangga yang disaksikan oleh anak dapat menyebabkan mereka tertekan secara emosional. Hal ini akan memicu masalah kepanikan berlebih (anxiety) atau masalah kesehatan mental lainnya kepada anak.
Jika anak terbiasa melihat kekerasan fisik dalam rumah tangga, ada kemungkinan ia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang minder dan kurang percaya diri.
- Membuat Anak Kehilangan Kepercayaan
Apabila ayah dan ibunya sering bertengkar, anak bisa jadi tumbuh dengan mempelajari hal yang sama. Hasilnya, hubungan anak dengan pasangannya kelak bisa jadi sangat rapuh.
Anak jadi menghindari berhubungan dengan orang lain atau lawan jenis karena merasa ketakutan akan mengalami hal yang sama dengan orangtuanya.
- Masalah Kesehatan Anak
Depresi bisa muncul jika anak tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan dan perselisihan. Akibatnya, anak akan mengalami banyak gangguan kesehatan seperti sakit kepala, sakit perut, dan kesulitan untuk tidur di malam hari.
- Tidak Bisa Berkonsentrasi Pada Pelajaran
Pertengkaran orangtua bisa menjadi fokus untuk anak dan memenuhi pikirannya dengan rasa ketakutan dan kecemasan. Memikirkan pertengkaran orangtuanya dapat menyebabkan ia tidak bisa berkonsentrasi kepada hal lain, contohnya pelajaran di sekolah.
Parents, nyatanya bertengkar di depan anak memang berisiko merusak perkembangannya secara keseluruhan. Oleh karena itu keputusan Donna Agnesia dan Darius Sinathrya bisa dicontoh.
Baca juga:
Dampak buruk pertengkaran orangtua terhadap tumbuh kembang anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.