Dongeng Joko Kendil dan Pesan Moral yang Bisa Diajarkan ke Anak

Tak semata legenda, ada pesan berharga di dalam dongeng asal Jawa Tengah satu ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dongeng Joko Kendil merupakan salah satu cerita rakyat terpopuler di Jawa Tengah. Mengisahkan seorang pemuda yang tubuhnya kerdil dan postur sedikit pendek karena kehendak para dewa. Kaya pesan moral, ini cerita lengkapnya.

Kisah Dongeng Joko Kendil dari Jawa Tengah

Joko Kendil Bertubuh Kendil

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Pada zaman dahulu kala, di suatu desa terpencil di Jawa Tengah ada seorang janda miskin. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bentuknya menyerupai periuk untuk menanak nasi. Di Jawa Tengah, periuk untuk menanak nasi itu disebut kendil. Karena anak laki-laki itu menyerupai kendil maka Ia dikenal dengan nama Joko Kendil.

Meskipun anaknya seperti kendil, namun sang ibu tidak merasa malu maupun menyesali, bahkan sebaliknya ia sangat menyayangi anaknya dengan tulus.

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahun demi tahun Joko Kendil bertambah umur dan semakin dewasa. Namun tubuhnya tidak berubah, tetap seperti kendil. Pada suatu hari Joko Kendil menyampaikan keinginannya untuk segera menikah. 

Tentu saja ibunya bingung, siapa yang mau menikah dengan anaknya yang berbentuk kendil. Ibunya semakin bingung lagi ketika Joko Kendil menyatakan hanya mau menikah dengan puteri raja.

“Apa keinginanmu tidak keliru, anakku? Engkau anak orang miskin, bentuk tubuhmu seperti kendil. Mana mungkin puteri raja mau menikah denganmu?” kata ibunya. 

Tapi Joko Kendil tetap mendesak untuk segera melamarkan puteri raja untuknya. Akhirnya pada hari yang ditentukan Joko Kendil dan ibunya menghadap raja. Sang raja mempunyai tiga orang puteri yang cantik jelita. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cerita Rakyat Mentiko Betuah dari Aceh yang Sarat Akan Pesan Moral

Lamaran Joko Kendil terhadap Putri Raja

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Ibu Joko Kendil dengan hati-hati menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk melamar salah seorang puteri raja. Sang raja sangat terkejut tetapi dengan bijaksana Ia menanyakan jawabannya kepada ketiga putrinya itu.

“Puteriku, Dewi Kantil, Dewi Mawar, dan Dewi Melati, adakah di antara kalian yang bersedia menerima lamaran Joko Kendil?” ujar Sang raja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ayahanda, saya tidak sudi menikah dengan anak desa yang miskin itu,” jawab Dewi Kantil ketus.

“Saya pun tidak mau menikah dengan makhluk aneh itu. Saya hanya mau menikah dengan putera mahkota yang tampan dan kaya raya,” jawab Dewi Mawar dengan nada sombong. Sang raja pun mengalihkan pandangannya kepada Dewi Melati.

“Ayahanda, mohon restui saya. Lamarannya saya terima dengan sepenuh hati,” jawab Dewi Melati.

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mendengar jawaban Dewi Melati yang mengagetkan itu, sang raja pun tertegun sejenak. Ia tidak mengerti apa yang mendorong Dewi Melati bersedia menjadi istri Joko Kendil. Namun sebagai raja yang bijaksana Ia harus menepati janjinya.

“Aku merestuimu, anakku,” kata raja. Keputusan Dewi Melati ini langsung disampaikan kepada ibu Joko Kendil. Akhirnya perkawinan Dewi Melati dan Joko Kendil pun dilangsungkan dengan meriah.

Ejekan Demi Ejekan Masih Harus Ia Terima

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Joko Kendil pun resmi menjadi suami Dewi Melati dan mereka hidup berbahagia. Namun kebahagiaannya selalu terganggu dengan ejekan dan cemoohan kedua kakaknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Lihat, suami Dewi Melati jalannya menggelinding seperti bola,” kata Dewi Kantil yang sengaja bicara dengan keras agar terdengar oleh adiknya.

“Wajahnya jelek, tubuhnya aneh, Iebih tepat untuk tempat buang sampah saja,” sambung Dewi Mawar. Semua ejekan itu diterima dengan tabah dan penuh kesabaran oleh Dewi Melati.

Artikel terkait: Isi Cerita Rakyat Sulawesi dan Nilai Moralnya yang Bisa Diajarkan ke Anak

Joko Kendil Menjadi Ksatria

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Pada suatu hari, raja mengadakan perlombaan ketangkasan dan keterampilan menggunakan senjata sambil berkuda. Seluruh keluarga kerajaan menyaksikan lomba itu. Akan tetapi Joko Kendil tidak terlihat di arena perlombaan karena sakit. Dewi Melati pun duduk sendirian.

“Hore! Hore!” teriak para penonton membahana saat melihat para panglima dan pangeran dari berbagai negeri memperlihatkan keahliannya.

Di tengah-tengah kemeriahan lomba ketangkasan, tiba-tiba penonton terpesona melihat kedatangan seorang ksatria tampan dan gagah perkasa yang sedang memasuki arena. Ia mengenakan pakaian kerajaan yang gemerlapan dan naik kuda tunggangan yang gagah perkasa pula. 

Dewi Kantil dan Dewi Mawar Iangsung terpesona hatinya dan berusaha menarik perhatian pangeran itu. Mata mereka melirik Dewi Melati yang duduk termangu sendirian.

“Hanya kita yang pantas bersanding dengan Pangeran tampan itu. Lihat, adik kita sedang termenung memikirkan kendil pujaannya,” ejek Dewi Mawar sambil mencibir ke arah Dewi Melati. Karena tak tahan menerima ejekan kedua kakaknya maka Dewi Melati pun meninggalkan arena perlombaan dan lari ke kamarnya.

Artikel terkait: Legenda Asal-Usul Selat Bali, Simak Pesan Moralnya Untuk Anak-Anak

Perubahan Joko Kendil yang Tak Terduga

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Ketika masuk kamar, Dewi Melati tidak melihat suaminya yang terbaring sakit, melainkan hanya melihat sebuah kendil yang kosong. 

“Kendil ini yang membuatku selalu dihina sehingga membuatku sedih. Lebih baik kuhancurkan saja!” teriak Dewi Melati sambil menghempaskan kendil itu ke lantai sampai hancur berkeping-keping. 

Seketika itu juga tiba-tiba di hadapannya muncul seorang ksatria yang sangat tampan dan gagah perkasa persis pangeran berkuda yang mempesona di arena lomba.

“Siapa kamu, mengapa ada di kamarku?” tanya Dewi Melati terkejut. 

“Akulah Joko Kendil suamimu,” ucap sang Pangeran. 

Sumber: Youtube Dongeng Kita

Sang Pangeran pun menceritakan bahwa tubuhnya yang berbentuk kendil itu adalah kehendak Dewata. Tubuhnya akan kembali seperti semula apabila ada seorang puteri raja yang tulus bersedia menikah dengannya. Dewi Melati begitu takjub mendengar cerita itu dan Iangsung memeluk suaminya dengan bahagia. 

Kejadian itu membuat Dewi Kantil dan Dewi Mawar malu sekaligus iri atas keberuntungan adiknya.

Dari kisah ini, pesan yang bisa dipetik adalah jangan pernah melihat seseorang hanya dari luar dan penampilannya saja, karena yang baik rupa belum tentu baik dan yang buruk belum tentu seburuk yang dilihat.

Itulah kisah menarik mengenai dongeng Joko Kendil yang sarat akan pesan moral. Selamat menceritakannya pada si kecil, ya, Parents!

***

Cerita Rakyat Joko Kendil – Dongeng Jawa Tengah
dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-joko-kendil-dongeng-jawa-tengah/

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/putri-tandampalik

https://id.theasianparent.com/roro-jonggrang

https://id.theasianparent.com/timun-mas