Long Distance Marriage (LDM) sejatinya memang kondisi yang cukup menantang bagi pasangan menikah. Bagaimana tidak, perbedaan jarak, terkadang perbedaan waktu juga aktivitas bisa membuat keutuhan hubungan rentan, khususnya bila komitmen dan kesetiaan tidak dijaga dengan baik. Diselingkuhi saat LDM rupanya pernah dialami oleh seorang Bunda yang menceritakannya di Aplikasi TheAsianparent.
Merawat buah hatinya yang tengah sakit parah sendirian, pernah ia rasakan. Sementara sang suami yang sudah dipercayainya malah mengkhianati dengan mencari kesenangan sendiri, bersama perempuan lain. Bagaimana kisahnya?
Kisah Bunda yang Diselingkuhi Saat LDM
Hubungan yang telah dijalani selama hampir satu dasawarsa lamanya ternyata belum sepenuhnya menjamin keutuhan dan kesetiaan pasangan. Bunda tersebut menceritakan bahwa dirinya sendiri tidaklah menyangka bahwa sang suami tega melakukannya.
“Bunda2..sblmnya saya sudah pernah bagikan kisah bagaimana suami saya menghianati saya dengan berzina dibelakang saya. Saya tdk prnh menyngka, laki2 yang selama 9 tahun saya sayangi, menghianati saya dan anak saya. Kami LDM. 2 bulan sekali bertemu.” tuturnya.
Bahkan saat anaknya sakit parah sekitar bulan lalu, rupanya sang suami malah bermesraan dengan perempuan lain.
“Pertengahan Desember, anak saya diare hingga harus dirawat. Saya kalut, sedih, krna saya berada dalam situasi berat tnpa ditemani suami.
Allah..saya terbayang, saya sehari semalam tak tdur merawat anaknya diare, saya ke rumah sakit sendirian gendong anaknya smbil membatin “ya Allah jika saja ada suami saya di sini. Saya tdk akan sesakit ini” Trnyta dia sedang senang2 dgn wanita lain,” ungkap sang Bunda.
Artikel terkait : “Suamiku diam-diam menikah lagi saat aku hamil” curhat pilu seorang istri
Kronologis Terciduknya Perselingkuhan
Bermula saat sang Bunda tengah memeriksa ponsel suaminya, perselingkuhannya dengan perempuan lain pun mulai tercium. Padahal saat hari kepulangannya, Bunda dan anaknya begitu antusias menyambutnya.
“Akhir januari, sabtu kemarin. Suami saya pulang, sejak seminggu sbelum kepulangannya saya sudah sangat antusias. Rumah saya rapikan, sprei bedcover saya laundry agar dia bisa nyaman, saya dan anak saya pakai pakaian terbaik kami menyambut dia pulang, hari itu kami habiskan wktu bertiga dr pagi sampai bada isya. Dia seharian gendong anaknya, disuapi, dimandikan, saya sungguh terharu.
Saya berdoa “Ya Allah, semoga kedepannya anakku bisa selalu sdkt ini dgn ayahnya, bisa merasakan yg anak2 lain rasakan” Pukul 21.00 suami saya tdur, sambil pompa asi, niat saya cek hp dia untuk kirim foto2 hari itu,” ceritanya.
Rona bahagia pun seketika memudar ketika dirinya mendapati bukti foto dan video perselingkuhan suaminya itu. Malam itu, hatinya begitu hancur.
“Ada 1 foto terhapus, saya cari di folder foto yg dihapus. Alhamdulillah masih ada dan bisa dibackup. Saya iseng buka2 foto lain. Deggg. Saya lihat ada foto perempuan pakai bra, saya buka. Saya hafal betul itu kamar suami saya. ASI saya tumpah, saya buka yg lainnya. Allahu akbar, lebih parah. Mereka selfie tertawa2 berdua tanpa pakaian diatas sprei yg saya sediakan, saya cuci dan saya kemas dgn tangan saya sndiri untuk suami saya.
Ada video juga, saya buka trnyta itu video prmpuan itu sedang mandi dan dia lap badannya dengan anduk suami saya. Astagfirullah, itu anduk seserahan yg 3 tahun lalu dia berikan kpda saya. Saking sayangnya dgn anduk itu memang tdk prnh saya pakai. Masih terbungkus di kotak dan saya berikan kpd suami untuk di sana,” ungkapnya lagi.
“Saya abdikan hidup saya untuk dia dan anak”
Setelah banyaknya pengorbanan yang dilakukan sang Bunda, ia memang sempat tak percaya. Ia pun pergi ke rumah mertua untuk memperlihatkan bukti-bukti tersebut.
“Allahu akbar. Badan saya dingin. Kaki saya lemas. Ya Allah..anak saya nangis.
Saya lari, lari dr rumah sambil menangis gendong anak saya. Saya kerumah mertua saya saya berikan bukti2 itu. Begitu suami saya datang, dia hanya bisa sujud di kaki saya mohon ampun.
Bunda..saya tdk prnh menyangka saya dan anak saya bernasib sprti ini. Sblm menikah dgn dia, saya memiliki pkrjaan yg baik di sebuah prshaan multinasional. Saya tinggalkan. Saya abdikan hidup saya untuk dia dan anak2.
Allah..Ya Allah..sakitnya, seperti saya bisa melihat jasad saya sendiri di pembaringan. Sudah 5 hari ini saya membisu. Tak kuat sdkitpun bicara. Saya lihat anak saya, tak kuat saya. Ya Allah..tolong,” pungkasnya.
Artikel terkait : Pernah keguguran karena hamil anggur, ibu ini membagikan pesan manis untuk bunda lainnya
Bangkit dari Pengalaman Diselingkuhi
Tentu, bangkit dari pengalaman tak menyenangkan seperti diselingkuhi saat LDM bukanlah hal yang mudah. Terlebih hubungan yang dijalani sudah cukup lama dan telah dikaruniai buah hati, seperti kasus yang dialami sang Bunda.
Saat perselingkuhan dalam pernikahan terjadi, Bunda akan dihadapkan pada dua pilihan, memaafkan lalu memberikan kesempatan atau memang mengakhiri hubungan dengan berbagai pertimbangan.
Namun, bila move on adalah pilihan, bangkit dari permasalahan ini bukanlah hal yang mustahil dilakukan, Bun. Rick Reynolds, LCSW, selaku Founder & President Affair Recovery mengungkapkan beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan dalam prosesnya, yakni:
1. Melepaskan
Kunci penting dari merelakan ialah ‘penolakan’ diri terhadap kenyataan bahwa suami melakukan perselingkuhan. Menurut Reynolds, melepaskan bukan hanya sekadar keputusan namun juga perilaku.
Melepaskan dan merelakan artinya juga merelakan impian dan harapan yang sudah dibuat bersama. Butuh waktu, setiap orang pun bisa melalui proses yang berbeda-beda.
2. Jangan menekan emosi negatif
Entah marah atau sedih, perasaan negatif karena pengalaman diselingkuhi wajar dialami. Marah biasanya bisa lebih dominan di awal, namun kemarahan yang tidak terkontrol justru bisa menghambat proses melepaskan.
Bun, cobalah untuk tidak melampiaskan pada orang sekitar. Temukanlah support system yang bisa mendengarkan dan memahami kondisi Bunda. Selain itu, cobalah untuk menemukan berbagai cara lain yang lebih cocok untuk kepribadian dalam melepaskan emosi.
3. Bulatkan tekad
Saat proses merelakan, tak jarang beberapa orang masih memikirkan pasangan untuk kembali bersama. “Mungkin tidak harus berpisah, mungkin ada solusi lain yang lebih baik”, atau berbagai ungkapan serta pemikiran lainnya.
Cobalah bulatkan tekad saat hendak mencoba merelakan dan bangkit. Entah merelakan yang dimaksud ialah merelakan orang tersebut atau sekadar merelakan kekhilafan pasangan yang sudah dilakukan.
Pertimbangkan dengan matang setiap keputusan, Bunda pun bisa mengonsultasikannya dengan ahli terkait bila diperlukan.
Parents, kita doakan saja supaya Bunda tersebut tetap bisa tabah dan menemukan solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, ya!
Sumber : Aplikasi TheAsianparent
Baca Juga :
Bayi 6 bulan mengalami Bronkuspneumonia akibat asap rokok, sang ibu beri peringatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.