"Haid membuatku selalu ingin bunuh diri, kuputuskan untuk membuang rahimku"

Lucie menderita kondisi kejiwaan yang buruk setiap kali akan menstruasi. Setelah 15 tahun lebih mengalaminya, ia baru tahu kalau dirinya memiliki kondisi PMDD yang membuatnya depresi saat haid.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semua orang tahu tentang PMS (Pre Menstrual Syndrome), keadaan frustasi yang sering dialami perempuan saat akan haid. Namun, selain PMS, ada kondisi yang jauh lebih parah dan ekstrim. Yakni depresi saat haid yang disebut PMDD.

Hal ini dialami oleh Lucie, seorang perempuan asal Inggris. Yang menderita kondisi langka depresi saat haid, atau PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder). Hal ini memengaruhi seluruh aspek kehidupannya, hingga membuatnya tidak bisa menjalani pendidikan dengan baik.

Hidup Lucie baik-baik saja hingga ia mengalami depresi saat haid

Lucie mengalami depresi saat haid sejak umurnya 13 tahun.  Sumber: BBC.

Lucie adalah gadis periang, hingga ia mencapai masa puber dan mengalami haid pertama di usia 13 tahun. Saat itulah dunianya berubah, Lucie mengalami depresi saat haid. Hingga membuatnya tidak bisa bersekolah dengan baik, orangtuanya memasukkan Lucie ke klinik kejiwaan.

Dia diberikan diagnosis menderita PTSD (Post traumatic stress disorder) dan OCD (Obsessive compulsive disorder).  Bahkan bipolar. Namun, Lucie tahu bahwa dirinya tidak mengalami kondisi itu.

Ketika mengandung anak pertamanya, Lucie merasakan dia menjadi orang normal. Karena perasaan buruk yang melanda jiwanya setiapkali haid datang tidak pernah terjadi. Hal ini berlanjut hingga ia melahirkan dan menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Itu adalah waktu yang menyenangkan, aku merasa menjadi orang normal,” papar Lucie kepada BBC.

Artikel terkait: Terserang rasa depresi saat menstruasi hingga ingin bunuh diri, normalkah?

Depresi kembali muncul saat haid datang

Selesai menyusui, Lucie kembali mengalami haid. Dan seketika itu juga ia kembali mengalami depresi. Meski saat itu, Lucie belum tahu dirinya mengidap PMDD. Namun ia tahu bahwa dia akan berubah jadi orang lain, selama periode itu terjadi.

Akibat kondisi haid saat depresi, Lucie tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Dan tidak bisa meraih cita-citanya untuk menjadi guru. Karena ketika PMDD menyerang, ia mengalami tekanan jiwa yang sangat berat hingga tak sanggup menjalani hari-harinya.

Beberapa tahun kemudian, Lucie hamil anak kedua. Gejala depresi yang alami menghilang selama berbulan-bulan, dan ia bisa menjalani harinya dengan tenang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Depresi saat haid yang diderita Lucie tidak muncul selama masa kehamilan dan menyusui.

Setelah anaknya lahir dan disapih, Lucie kembali mengalami gejala-gejala depresi yang selalu menyerangnya menjelang haid. Dia sudah mencoba berkonsultasi ke pakar kejiwaan hingga dokter. Semua menganggap bahwa gejala yang ia alami adalah tanda depresi pasca melahirkan.

Akan tetapi, Lucie tahu bahwa gejala buruk itu ia alami juga sebelum dirinya hamil dan punya anak. Sehingga Lucie terus mencari tahu mengenai kondisi kesehatan mentalnya. Hingga akhirnya, suatu hari suami Lucie mengatakan komentar selintas, tentang bagaimana dirinya harus berhati-hati dalam bersikap menjelang jadwal menstruasi Lucie.

Hal tersebut membuat Lucie berpikir panjang, hingga ia mulai mencari informasi di internet dan membandingkannya dengan apa yang ia alami. Lucie pun segera menghubungi psikolog yang biasa ia datangi dan minta dihubungkan dengan pakar ginekologi.

Menjalani pengangakatan rahim untuk menyembuhkan depresi saat haid

Perjuangan panjang Lucie selama belasan tahun mengalami depresi saat haid akhirnya sampai kepada keputusan untuk melakukan histerektomi. Prosedur pengangkatan rahim lewat operasi, hingga dia tidak akan mengalami haid lagi. Martin, sang suami sangat mendukung apa yang ingin dilakukan Lucie. Terutama berkaitan dengan kesehatan mentalnya.

Dengan melakukan histerektomi artinya Lucie tidak bisa punya anak lagi. Namun setelah berpikir panjang dan menimbang secara masak-masak, diputuskan bahwa histerektomi adalah pilihan terbaik. Karena semua jenis perawatan lain yang telah dicoba gagal menyembuhkan kondisi depresi Lucie yang selalu datang bersamaan dengan menstruasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kini, setelah menjalani pengangkatan rahim, Lucie tidak pernah lagi mengalami depresi setiap bulan. Dia juga bisa menyelesaikan pendidikannya, dan meraih impiannya untuk menjadi pengajar.

“Sekarang aku tahu bagaimana rasanya hidup normal,” pungkas Lucie.

Histerektomi bukannya tanpa risiko, Lucie bisa mengalami menopause dini dan berbagai masalah lain seperti pengapuran tulang. Namun, kondisi depresi yang ia alami selama belasan tahun tak sanggup lagi ia tanggung. Apalagi ia sering berpikir untuk bunuh diri saat PMDD menyerang. Oleh sebab itulah, ia memutuskan untuk mengangkat rahimnya. Karena hanya dengan cara itu dirinya bisa sembuh dari PMDD.

PMDD – Kondisi depresi menjelang haid yang sangat langka

PMDD adalah kondisi depresi yang jauh lebih parah dibanding PMS. PMDD dialami oleh 5-10% perempuan di seluruh dunia. Kondisi ini dipicu oleh naik turunnya hormon di dalam tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

PMDD bisa disebabkan faktor genetik yang membuat kondisi mental seseorang menjadi rentan saat menghadapi perubahan hormon. Penelitian juga menyebut, bahwa seorang wanita rentan terkena PMDD jika ada sejarah keluarganya yang memiliki riwayat penyakit ini.

PMDD bisa menimpa siapapun yang mengalami menstruasi, namun lebih sering terjadi pada wanita yang berada pada masa subur, di bawah 30 tahun. Biasanya, pengangkatan rahim atau histerektomi merupakan jalan terakhir untuk mengobati PMDD.

Bagi Anda yang mengalami kondisi depresi setiapkali akan haid, dan ketika haid emosional kembali normal, bisa jadi Anda mengalami PMDD. Segeralah periksakan diri ke pakar kesehatan untuk mendapatkan bantuan.

Semoga bermanfaat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

Kisah Nicci, Wanita yang Memiliki Dua Vagina dan Menderita Sakit Luar Biasa Setiapkali Haid

Penulis

Fitriyani