Radang tenggorokan pada anak bisa berkembang menjadi demam reumatik yang sangat berbahaya. Karenanya, sebagai orangtua kita tidak boleh menyepelekan gejala sakit apapun yang dialami oleh si kecil.
Parents, kenali gejala demam reumatik pada anak sebelum terlambat. Bila tidak, anak dapat memiliki risiko kerusakan permanen pada jantung. Kerusakan ini dikenal juga dengan penyakit jantung rematik.
Mengenal demam reumatik pada anak
Dilansir dari Mayo Clinic, demam reumatik adalah demam yang terjadi ketika radang tenggorokan dan demam scarlet tidak ditangani dengan benar.
Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering menyerang anak-anak yang berusia 5 hingga 15 tahun.
Penyebab utama demam rematik ialah bakteri streptokokus grup A yang menyebabkan radang tenggorokan dan demam scarlet.
Ketika tubuh manusia terinfeksi bakteri, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan bakteri.
Namun pada penderita demam reumatik, antibodi tersebut berbalik menyerang jaringan tubuh yang sehat. Terutama pada jaringan tubuh di jantung, sendi, kulit, otak, dan tulang belakang.
Belum diketahui mengapa sistem kekebalan tubuh pada penderita demam reumatik menyerang tubuh sendiri. Namun, hal ini diduga terjadi akibat kemiripan protein pada bakteri Streptococcus dengan protein pada jaringan tubuh.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh justru menganggap jaringan tubuh sebagai organisme berbahaya. Demam reumatik terjadi sebagai reaksi sistem kekebalan tubuh untuk membasmi infeksi.
Artikel terkait: Beda kejang demam dan kejang karena infeksi saraf, Parents wajib tahu!
Gejala demam reumatik
Gejala demam rematik sangat bervariasi. Ini biasanya muncul 2-4 minggu setelah radang tenggorokan dan demam scarlet tidak diobati.
Adapun beberapa gejala yang dimaksud, ialah:
- Demam
- Rasa sakit dan nyeri di sendi, paling sering di lutut, pergelangan kaki, siku, dan pergelangan tangan
- Nyeri pada satu sendi dan menyebar ke sendi lain
- Sendi merah, panas, atau bengkak
- Lemas dan mudah lelah
- Muncul benjolan kecil dan tidak nyeri di bawah kulit
- Sakit dada
- Jantung berdebar
- Sesak nafas
- Ruam pada kulit
- Gangguan perilaku, seperti menangis atau tertawa tiba-tiba
- Muncul gerakan tubuh yang tidak terkendali di wajah, tangan, dan kaki
Kapan harus ke dokter?
Radang tenggorokan pada anak seringkali memang disebabkan oleh infeksi virus. Meski begitu, Parents tetap harus mewaspadai adanya kemungkinan bahwa radang tenggorokan yang dialami oleh anak disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus.
Untuk itu, segera konsultasikan pada dokter bila anak mengalami beberapa gejala demam rematik di atas. Terlebih bila gejala tersebut diikuti dengan beberapa gejala berikut ini:
- Tenggorokan tiba-tiba terasa sangat nyeri
- Anak sulit menelan
- Anak sulit bernafas
- Amandel bengkak dan merah
- Terdapat nanah di amandel
- Muncul ruam merah di kulit
- Kelenjar getah bening di leher membengkak
- Tidak ada batuk dan pilek
- Radang tidak membaik dalam 2 hari
Artikel terkait: Radang tenggorokan pada bayi; Kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasinya
Demam reumatik bisa menyebabkan kerusakan pada jantung
Peradangan yang disebabkan oleh demam rematik dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dalam beberapa kasus, peradangan menyebabkan komplikasi jangka panjang.
Demam rematik dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Ini disebut dengan penyakit jantung rematik dan terjadi 10 hingga 20 tahun setelah penyakit awal didiagnosis.
Namun dalam kasus demam rematik yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada katup jantung, meskipun anak masih memiliki gejala.
Masalah paling umum terjadi pada katup antara dua ruang jantung kiri (katup mitral). Kerusakan dapat menyebabkan:
- Penyempitan katup. Ini mengurangi aliran darah.
- Kebocoran di katup. Katup yang bocor menyebabkan darah mengalir ke arah yang salah.
- Kerusakan otot jantung. Peradangan yang terkait dengan demam rematik dapat melemahkan otot jantung, memengaruhi kemampuannya untuk memompa.
Kerusakan pada katup mitral, katup jantung lain atau jaringan jantung lainnya dapat menyebabkan masalah dengan jantung di kemudian hari. Kondisi yang dihasilkan dapat meliputi:
- Detak jantung tidak teratur dan kacau (atrial fibrilasi)
- Gagal jantung
Selalu waspada gejala apapun yang terjadi pada buah hati kita, segera konsultasikan ke dokter bila menemui gejala-gejala di atas agar bisa ditangani lebih cepat untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Referensi: Mayo Clinic, Hello Sehat
Baca juga:
Demam berdarah renggut nyawa 8 anak di Blitar, peringatan untuk Parents!