Nikmatnya Dangke, Keju Lokal Indonesia Rasa Eropa

100% asli buatan Indonesia, Anda harus coba!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat mendengar kata keju, mungkin Anda langsung membayangkan Jerman, Belanda, dan Perancis yang memang terkenal sebagai produsen keju terbaik dunia. Tapi tahukah Anda kalau ternyata Sulawesi Selatan juga punya olahan keju yang tak kalah nikmat dengan keju Eropa?

Inilah dangke, keju lokal khas Indonesia yang jadi makanan khas Kabupaten Enrekang. Berikut adalah fakta-fakta menarik soal keju dangke untuk menambah wawasan Anda. Yuk simak!

5 Fakta Menarik Dangke, Keju Lokal Khas Indonesia

1. Keju Dangke Berasal dari Enrekang

Sumber: Instagram @/khasenrekang

Di Sulawesi Selatan, ada sebuah kabupaten bernama Enrekang yang dikenal sebagai salah satu wilayah Indonesia penghasil keju lokal. Ialah dangke, nama keju buatan orang-orang Enrekang yang rasanya layak berjajar dengan keju Eropa lainnya.

Keju dangke sudah dibuat oleh warga di Dusun Rnte Limbong, Kecamatan Curio Bolang, Kabupaten Enrekang sejak zaman penjajahan Belanda. Nama keju dangke pun diambil dari Bahasa Belanda, yakni Dankjewel yang berarti terima kasih dalam Bahasa Indonesia.

Kini keju dangke pun telah dipatenkan menjadi makanan khas Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Dibuat dari Bahan Layaknya Keju pada Umumnya

Sama seperti keju pada umumnya, dangke biasa dibuat menggunakan susu sapi ataupun susu kerbau yang kemudian difermentasi.

Namun, yang membedakan keju dangke dengan keju-keju lainnya adalah getah pepaya. Kalau umumnya keju menggunakan enzim rennet, keju dangke memanfaatkan getah pepaya dalam proses fermentasinya.

Getah pepaya berfungsi untuk memisahkan lemak susu dengan kandungan airnya. Sehingga terbentuk bongkahan dadih berwarna putih seperti tahu.

Artikel Terkait: Tak Hanya Mozzarella, Ini 10 Jenis Keju dari Seluruh Dunia yang Perlu Diketahui

3. Proses Pembuatan Dangke Keju Lokal Khas Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Instagram @/khasenrekang

Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, proses fermentasi yang menjadi kunci dari pembuatan keju dangke, dilakukan secara tradisional dengan menggunakan bahan alami, yakni getah daun pepaya. Namun sebelum digunakan, susu harus dipanaskan terlebih dahulu pada suhu sekitar 70-80 derajat Celcius. 

Selanjutnya, gumpalan dadih yang terbentuk ini kemudian dipisahkan dari airnya. Lalu dadih dimasak dan dicetak dalam tempurung kelapa yang dibelah menjadi dua bagian.

Cita rasa tradisional keju dangke pun tak berhenti disitu, keju yang sudah dicetak siap dibungkus dengan daun pisang. Baru setelah mengeras, dangke siap dinikmati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekilas bentuk keju dangke mirip dengan tahu dengan rasa gurih dan aroma khas keju. Teksturnya pun kenyal dan warnanya putih kekuningan karena tidak ditambahkan pemutih atau bahan pengawet apapun dalam proses pembuatannya.

4. Masih Menggunakan Cara-cara Tradisional

Jangan membayangkan prose pembuatan keju dangke yang serba modern dan canggih. Pasalnya, masyarakat setempat masih menggunakan cara dan peralatan sederhana untuk membuat keju ini.

Saat memanaskan susu pun masih menggunakan kayu bakar dan tungku api. Begitu pula peralatan-peralatan lain yang digunakan hingga mendapatkn keju dangke yang siap makan.

5. Cara Menikmati Keju Dangke

Sumber: Instagram @/khasenrekang

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilihat dari  teksturnya yang lembut dan kenyal, dangke bisa dikatakan termasuk kategori keju lunak dengan kadar air kurang dari 50 persen.

Punya rasa yang gurih dan sedikit asam, keju ini punya kemiripan dengan keju mozarella yang biasa dikonsumsi. Selain itu, keju dangke juga tinggi kalsium seperti keju-keju lainnya, Parents!

Ada banyak cara untuk menikmati keju dangke. Masyarakat Enrekang biasa memakannya begitu saja, dibakar, digoreng, ataupun dijadikan sebagai lauk untuk dimakan bersama nasi dan sambal terasi.

Beberapa orang juga biasa memakan keju dangke sebagai pendamping pulu mandoti alias beras ketan khas Enrekang yang terkenal dengan wanginya yang sedap. Almarhum Pak Bondan Winarno juga suka makan ini lho, Parents!

Itulah informasi menarik seputar keju lokal Indonesia, yakni dangke.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kalau sedang pelesir ke Kabupaten Enrekang di Sulawesi Selatan, jangan lupa mampir beli keju satu ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh ya! Mumpung di Enrekang, sekalian cicipi kopi buatan mereka deh, Parents! Enak lho, percaya deh!

Baca Juga: 

10 Makanan Olahan Keju Paling Populer di Dunia Menurut TasteAtlas

8 Manfaat Keju untuk Bayi, Sumber Protein yang Bagus Bagi Tumbuh Kembang Si Kecil

Tidak Bikin Bosan, Ini 5 Resep Berbahan Keju Mozzarella yang Lezat