Bila Anda seorang perokok, dan memiliki anak. Berusahalah untuk tidak merokok di sekitar anak. Karena dampak asap rokok pada anak sangat negatif bagi perkembangan mentalnya.
Dilaporkan oleh The Mirror, sebuah penelitian terbaru menyatakan, anak yang terpapar asap rokok sejak dini bisa menyebabkan masalah perilaku.
Tim peneliti dari Universitas Montreal menemukan kaitan antara paparan asap rokok, dengan perilaku anti sosial pada anak. Perilaku ini ditandai dengan kecenderungan untuk menyakiti seseorang, kurangnya rasa simpati, dan melanggar norma sosial.
Artikel Terkait: 10 Bahaya Asap Rokok yang Anda Sebarkan pada Anak
Hal tersebut termanifestasi ke dalam perilaku berikut ini.
- Agresif/bersifat menyerang
- Perilaku kriminal
- Pencurian
- Menolak untuk melapor ke pihak berwajib
- Merusak properti publik atau milik seseorang
- Masalah akademis
Karenanya, anak-anak yang terpapar asap rokok sejak usia dini cenderung putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan.
“Anak-anak memiliki kontrol yang sedikit terhadap paparan asap rokok. Asap rokok dianggap racun bagi otak di masa perkembangan eskponensialnya,” tutur profesor Linda Pagani dalam pernyataan media.
Para perokok pasif sering dikaitkan dengan masalah kesehatan jangka panjang dan jangka pendek. Namun, baru kali ini ada studi yang memuat dampak asap rokok pada anak dari segi perilaku.
Linda Pagani menambahkan, “Sekarang, untuk pertama kalinya kita mendapat bukti yang meyakinkan, bahwa ada bahaya lain. Yakni dampak asap rokok pada anak yang sistem otaknya masih berkembang, sistem yang menentukan pilihan perilaku, kehidupan sosial dan emosional, serta fungsi kognitif pada anak.“
Saat otak yang masih berkembang terpapar asap rokok yang beracun, dampaknya bisa menyebabkan perkembangan otak menjadi abnormal.
Dampak asap rokok pada anak yang harus diwaspadai
Menurut Healthy Children, masih ada beberapa dampak lain yang sama berbahayanya, jika anak terpapar asap atau residu rokok. Meski tidak terpapar asap secara langsung, residu rokok yang tak terlihat dan menempel di tangan, wajah, rambut, baju, dan barang-barang lainnya juga dapat membayakan anak sehingga menimbulkan berbagai macam risiko ini.
1. SIDS
Bayi memiliki risiko yang lebih tinggi pada sindrom kematian mendadak jika terpapar pada residu apalagi asap rokok.
Artikel Terkait: Waspadai Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)
2. Masalah kesehatan
Dampak asap dan residu rokok pada anak menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Diantaranya ialah, infeksi telinga, batuk pilek, masalah pernafasan, dan kerusakan gigi. Mereka juga memiliki waktu pemulihan yang lebih lama dari sakit, dibandingkan anak yang tidak terpapar asap rokok.
3. Ketinggalan pelajaran
Karena anak yang terpapar asap dan residu rokok lebih sering sakit, akibatnya mereka sering bolos sekolah dan ketinggalan pelajaran.
4. Asma yang parah
Para perokok pasif rentan terkena serangan asma yang parah, sehingga mereka harus masuk rumah sakit.
5. Kecenderungan merokok
Anak yang terbiasa melihat orangtuanya merokok, maka dia akan mudah tergoda untuk menjadi perokok seperti orangtuanya.
6. Masalah Kesehatan
Paparan asap dan residu rokok bisa menyebabkan berbagai penyakit serius yang dialami anak. Seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, hingga katarak. Kemungkinan paru-paru mereka juga tidak bisa berkembang dengan optimal.
***
Setelah mengetahui berbagai dampak asap dan residu rokok pada anak, tentunya parents harus hati-hati jika ingin merokok di rumah apalagi di depan anak. Sebagai orangtua, kita bertanggung jawab untuk tumbuh kembang fisik dan mentalnya.
Bila memungkinkan, berusahalah untuk berhenti merokok demi anak Anda. Jika tidak mampu karena sudah terlalu kecanduan, berusahalah mencari terapi atau pengobatan agar berhenti merokok.
Anak adalah permata hati, tentu Anda tak mau perkembangannya tidak optimal, atau malah jadi sakit-sakitan karena terlalu sering terpapar asap dan residu rokok kan?
Disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
Peringatan Dokter: Sekalipun Merokok di Luar Rumah, Orangtua Perokok tetap Bahayakan Anak