Siapa di antara Parents yang baru saja memiliki kartu kredit? Bagi Anda pemegang kartu pembayaran jenis ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar transaksi yang dilakukan tetap aman. Salah satu fitur penting untuk dipahami adalah nomor CVV atau Card Verification Value.
Sebelum masuk ke penjelasan mengenai hal tersebut, Anda juga perlu memahami dulu bagian-bagian kartu kredit secara merinci agar lebih paham.
Pada umumnya, di bagian depan kartu kredit biasanya terdapat beberapa bagian yang meliputi:
- Logo bank atau penerbit kartu kredit
- Nomor kartu kredit
- Nama pemegang kartu kredit
- Jenis kartu kredit yang digunakan, antara Visa atau Mastercard
- Kelas kartu kredit (silver, gold, platinum, dan sebagainya). Namun, biasanya ada beberapa kartu kredit yang tidak menyertakan informasi ini di bagian depan
- Bulan dan tahun kedaluwarsa atau masa berlaku kartu
Artikel terkait: 5 Cara Menutup Kartu Kredit yang Benar, Jangan Asal Menggunting Kartunya!
Sementara itu, di bagian belakang kartu kredit biasanya terdapat beberapa informasi seperti:
- Nomor kartu (printed)
- Tanda tangan pemegang
- 3 angka khusus yang disebut sebagai nomor CVV/CVC
- Informasi bank benerbit
Nah, dari informasi tersebut kita tahu bahwa nomor CVC diletakkan di bagian belakang kartu kredit dan memiliki tiga digit angka. Lantas, apa fungsi dari ketiga angka tersebut dan bagaimana cara menggunakannya? Melansir berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.
Fungsi Penting CVV atau CVC Kartu Kredit dan Cara Menggunakannya
Card Verification Value merupakan kode keamanan saat transaksi. Kode ini terdiri dari tiga digit angka di belakang kartu, berfungsi sebagai fitur keamaan yang digunakan ketika melakukan pembayaran elektronik secara online.
Istilah CVV sendiri sebenarnya merupakan sebutan kode keamaan untuk kartu kredit berlogo Visa. Sementara kartu kredit keluaran Mastercard, menggunakan istilah CVC. Meski begitu, baik CVV/CVC sebenarnya punya fungsi yang sama, kok, Parents.
Mengutip laman Cermati, kode keamaan ini awalnya digunakan oleh Mastercard mulai pada 1 Januari 1997. Disusul oleh Visa yang baru menerapkan sistem serupa pada tahun 2001.
Selaras dengan namanya, kode keamanan ini dibuat bertujuan untuk melindungi nasabah saat melakukan pembayaran transaksi secara online menggunakan kartu kredit. Jika transaksi online dilakukan tanpa kode CVV/CVC, bank bersangkutan akan menolak secara otomatis proses pembayaran tersebut demi keamanan nasabah.
Maka itulah, selain menjaga nomor kartu kredit, ada baiknya Anda juga tidak sembarangan memberi tahu kode keamaan berupa CVV/CVC kepada orang lain. Parents pada dasarnya perlu menjaga kerahasiaan terkait informasi kartu kredit agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.
Sementara itu, kode keamaan ini juga tidak hanya dimiliki oleh kartu kredit, kartu debit juga memiliki fitur dan fungsi serupa.
Artikel terkait: Tak Selalu Berisiko, Ini 10 Manfaat Kartu Kredit yang Perlu Parents Tahu
Cara Menggunakan CVV/CVC Saat Transaksi
Kode keamanan CVV/CVC digunakan saat melakukan transaksi online. Supaya tidak bingung, berikut beberapa cara penggunaan kartu kredit saat belanja secara online yang perlu Parents ketahui:
- Masuk ke situs belanja yang diinginkan. Kartu kredit juga bisa digunakan untuk belanja di situs internasional atau dari luar negeri.
- Pilih barang yang ingin dibeli.
- Check out. Masukkan data pengiriman seperti alamat pengiriman, data diri, dan sebagainya.
- Setelah itu, pilih metode pembayaran menggunakan kartu kredit.
- Masukkan kode CVV/CVC yang diminta, berupa angka tiga digit di belakang kartu kredit.
- Setelah diproses, biasanya Anda akan diarahkan ke halaman yang meminta kode verifikasi lain. Nah, kode verifikasi itu dikirimkan ke nomor ponsel yang digunakan untuk mendaftar kartu kredit dalam bentuk pesan singkat. Setelah menerima kode tersebut, masukkan kode di halaman tersebut untuk melakukan verifikasi transaksi.
- Beberapa transaksi online juga kadang tidak akan meminta kode verifikasi lagi. Ada juga yang setelah memasukkan angka CVV/CVC, pembayaran langsung diterima.
- Setelah melalui langkah tersebut, maka transaksi online pun selesai.
Tips Menggunakan CVV/CVC Kartu Kredit
Perlu ditekankan kembali, angka CVV/CVC ini merupakan kode keamanan yang tidak boleh diberikan kepada siapa pun. Mengutip laman Lifepal, agar kode keamanan ini tetap terjaga, berikut tips penggunaannya yang bisa dilakukan:
- Tutup kode CVV/CVC dengan selotip sehingga nomor tidak bisa terlihat orang lain.
- Jangan menyimpan kode ini dalam ponsel dalam catatan lain yang bersifat terbuka.
- Saat melakukan transaksi langsung, pastikan kartu kredit Anda digesek dalam mesin EDC ketika membayar, bukan di mesin kasir. Ini dilakukan untuk menghindari duplikasi ilegal kartu kredit dari pihak tak bertanggung jawab.
- Gunakan sistem keamanan ganda dengan memasang PIN untuk setiap transaksi kartu kredit secara offline.
- Jangan menyimpan data kartu kredit ataupun kartu debit dalam aplikasi untuk menghindari pencurian data.
- Jangan memasukkan data kartu kredit dan kode CVV/CVC sembarangan. Misalnya, tidak meng-klik atau mengisi formulir yang meminta semua data kartu kredit/kode keamanan CVV untuk melakukan verifikasi yang tak jelas dari pihak mana pun. Termasuk dari pihak penerbit kartu kredit.
- Segera blokir kartu apabila ada transaksi mencurigakan. Atau, ketika tiba-tiba ada pesan masuk berisi kode verifikasi pembayaran padahal Anda tidak sedang melakukan transaksi online.
Artikel terkait: 9 Alasan Orangtua Harus Mengajari Anak Penggunaan Kartu Kredit dengan Bijak
Nah, Parents, itulah penjelasan tentang fungsi CVV kartu kredit, cara menggunakan, dan tips aman penggunaannya. Selalu jaga kerahasiaan kartu kredit maupun debit Anda dengan baik agar keamanannya tetap terjaga, ya!
***
Baca juga:
4 Cara Ajarkan Konsep Uang pada Anak, Bantu Anak Cerdas Kelola Keuangan!
6 Tips Pengelolaan Keuangan setelah Bercerai yang Perlu Diketahui
7 Kunci Sehat Finansial, Lakukan Mulai Hari Ini demi Hidup yang Lebih Baik!