"Hati-hati saat Ngomong ke Anak! Saya Menyesal," Curhat Retno Hening

Menyesal karena bicara sembarangan ke anak, Retno Hening ingatkan semua ibu untuk berhati-hati saat ngomong ke anak, karena ucapan orangtua seringkali terkabul.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Retno Hening Palupi adalah seorang selebgram yang sering membagikan tips parenting saat mengasuh anaknya. Dengan menerapkan gentle parenting, keseharian perempuan yang akrab disapa Ibuk ini sering dijadikan referensi parenting oleh follower-nya. Meski demikian, tak jarang pula muncul curhat Retno Hening yang merasa tak sempurna sebagai orangtua. 

Kesederhanaan dan cara Retno Hening mengasuh anak-anaknya menjadi inspirasi para ibu. Bahkan ketika ia tak malu mengakui kesalahannya saat bersikap atau bicara di depan anak. Seperti salah satu cerita Ibuk yang dibagikan belum lama ini. 

Kirana Tak Suka Dongeng Malin Kundang karena Kutukan si Ibu

Retno Hening mengawali ceritanya dengan kenangan saat Kirana kecil, anaknya dibacakan dongeng Malin Kundang. Tak disangka, Kirana malah menyalahkan ibu Malin Kundang yang mengutuk anaknya. Reaksi ini tentu saja tak diduga oleh Ibuk Retno Hening.

"Waktu kecil, Kirana diceritain cerita Malin kundang, dia sempat nyalahin ibunya Malin kundang, kenapa malah mengutuk anaknya, kenapa nggak mendoakan anaknya aja?" tutur Retno Hening.

Mendengar ucapan anaknya tersebut, Retno Hening pun berpikir bahwa itu ada benarnya. Apalagi doa orangtua adalah doa yang paling mustajab. 

"Ya bener juga, jadi orang tua itu mendoakan anaknya, bukan ngomong yg jelek-jelek. Karena doa orang tua termasuk doa yg mustajab," tambahnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Curhat Retno Hening Menyesal Ngomong sembarangan ke Kirana

Kemudian, penulis buku Happy Little Soul ini bercerita tentang penyesalannya yang hampir membuat Kirana kehilangan pendengaran. 

"Ternyata beberapa waktu lalu, aku malah jadi kayak ibunya Malin kundang, padahal anakku nggak kayak Malin kundang. Ya Allah banyak kali dosaku, entah apa-apa muncung ku ini berkata, nggak hati-hati," kata Ibuk penuh penyesalan. 

Ibuk melanjutkan, bahwa dia sebagai ibu merasa galau karena anaknya Kirana telah tumbuh besar dan mulai membutuhkan privasi. Sehingga saat Ibuk memanggil, Kirana tak segera datang menghampirinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jadi kayaknya pas kirana udah mulai besar ini, aku agak galau sih. Kayak masih belum terima anaknya cepat besar, jadi aku malah jadi sensi. Karena ya memang ada yang berubah, kayak dia udah mulai suka di kamar tutup pintu gitu kan, terus aku manggil dia, tapi dia nggak datang-datang. Padahal dia udah nyahut, manggil beberapa kali dia belum datang," papar Ibuk.

Rupanya kekesalan Ibuk membuatnya mengucapkan hal yang tak seharusnya diucapkan, akibatnya Kirana menangis karena mengalami kejadian yang diucapkan Ibuk sebelumnya. 

"Trus aku bilang 'Mbak, nggak boleh gitu, kalo telinga nya ga denger beneran gimana?', terus dia masuk kamar lagi." 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak disangka, tak lama setelah Ibuk mengatakan hal tersebut, Kirana langsung mengalami kejadian seperti yang diucapkan Ibuk. Kirana sampai menangis ketakutan mengadu pada ibunya.

"Nggak lama setelah itu dia keluar kamar. Nangis kejer, kata dia 'Ibuukkk! Telinga kirana nggak bisa dengar.. Ibuuk' terus aku panik."

Rupanya Kirana memakai korek kuping untuk membersihkan telinga namun sepertinya dia mengorek terlalu dalam hingga melukai bagian dalam telinganya. Ibuk pun dengan segera membawa Kirana ke rumah sakit malam itu juga. 

Introspeksi Diri agar Tak Mudah Bicara Hal Buruk pada Anak

Untungnya, Kirana tidak mengalami masalah besar. Telinganya juga baik-baik saja dan pendengarannya langsung kembali keesokan harinya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Alhamdulillah nggak apa-apa, karena kotorannya malah masuk gitu kayaknya apa gimana. Alhamdulillah besoknya udah denger lagi," kata Ibuk Retno Hening dengan perasaan lega.

Kejadian ini membuat ibu dua anak tersebut menjadi tersadar, bahwa sebagai ibu harus berhati-hati dalam berbicara pada anak. Karena ucapan orangtua pada anak seringkali menjadi kenyataan.

"Sekarang harus lebih hati-hati, karena terlalu berbahaya, aku macam kek tertampar. Hiks. Terus sebelum tidur nggak lupa nyebut nama anak satu-satu, meridhoi, memaafkan dia, mendoakan dia yang baik-baik." 

Retno Hening mengakhiri curhatannya dengan meminta maaf pada sang anak. 

"Maaf ya Nak.. Ibuk mu ini memang tah apa-apa :(."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Curhat Retno Hening Ditanggapi dengan Curhatan Ibu-Ibu Lain di Kolom Komentar

Kisah Ibuk Retno Hening dan Kirana ini memantik ibu lainnya untuk curhat hal serupa. Banyak juga dari ibuk-ibu yang menyesal karena bicara hal buruk pada anak, bahkan ada dari sudut pandang seorang anak yang merasakan sendiri betapa mustajabnya doa seorang ibu, meski ibu tiri.

"Sama bukkk. Anak ku ku dongengin malin kundang juga bia ngejawab begitu. “Harusnya mamaknya kasih tau baik2, di doain baik-baik," kata akun @hisyambabynkids.

Sementara itu akun @titania_us berbagi cerita bahwa dia juga keceplosan ngomong jelek ke anak, dan membuatnya menyesal. "Bener ibuuuk. Marahin anakku "bisa diem ga?!" Eh ga lama beneran diem karena harus dirawat di RS. Liat dia lunglai biasa ribut jadi sedih sekali."

"Bukkkk trust me aku korban ibuku yg kalo aku gak nyaut trs beliau bilang biarin aja budek beneran Qadralullah gendang telingaku bolong, dan ini jd pelajaran bgt buatku skrg setelah jd ibuk," kata akun @khallection_ menanggapi cerita Ibuk Retno Hening.

Sementara ibu lainnya berterimakasih karena pelajaran berharga ini.

Hadits tentang Mustajabnya doa orangtua yang dikutip Retno Hening

Ibuk Retno Hening mengakhiri curhatannya dengan mengutip salah satu hadis tentang doa yang mustajab. 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).

"Dalam hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya," pungkas Ibuk.

 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/kirana-retno-hening

id.theasianparent.com/suami-retno-hening

 

Penulis

Fitriyani