Satu titik dua koma, kamu cantik dan disayang Mama adalah satu contoh pantun jenaka yang kerap Parents dengar dari si kecil.
Pantun jenaka adalah pantun yang berisi kalimat candaan yang biasanya digunakan untuk menghibur seseorang. Pantun ini bersifat lucu dan menarik.
Apa sih sebenarnya pantun itu sendiri? Yuk kita simak penjelasan berikut ini untuk mengenal lebih jauh materi edukasi Bahasa Indonesia terkait pantun jenaka.
Artikel terkait: Parents, Mari Ajarkan Anak tentang Fungsi Organ Sistem Pencernaan Manusia
Mengenal Apa Itu Pantun dalam Bahasa Indonesia
Pantun adalah jenis puisi lama yang merupakan budaya asli Indonesia. Berdasarkan Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia, pantun berasal dari kata patutun yang dalam bahasa Minangkabau berarti “penuntun”.
Pantun dalam bahasa Sunda dikenal paparikan, sedangkan bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Sementara dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan.
Pada awalnya, pantun adalah sastra lisan, tetapi saat ini sudah ada pantun dalam bentuk tertulis. Pantun terdiri dari empat larik atau empat baris bila dituliskan, setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata dan berakhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a.
Ciri-ciri Pantun
Berikut adalah ciri-ciri pantun:
1. Tiap bait terdiri dari empat baris (larik);
2. Tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b;
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran;
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Artikel terkait: 9 Software Edukasi untuk Anak Gratis, Belajar Jadi Lebih Seru dan Menyenangkan
Contoh Pantun Jenaka yang Lucu
Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip laman Gramedia
- Nonton tivi acara Si Unyil
Nontonnya sambil rebahan
Kenangan indah masa kecil
Tidak pernah terima tagihan - Di dahan pohon cempaka
Hinggap seekor burung kutilang
Meski tak jago matematika,
Aku jagoan menghitung uang. - Beli tomat bunder-bunder
Masak pasta pakai zaitun
Kadang aku berasa minder
Teman-temanku jago bikin pantun - Seekor tupai makan buah murbai.
Jika ada saat “Hi” pasti ada waktu “Bye”.Loading...You got lucky! We have no ad to show to you! - Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada waktu yang panjang
Boleh kita berpantun lagi
Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari buku Bahasa Indonesia 1 SMP Kelas VII oleh Idda Ayu Kusrini
Petang-petang pergi ke pasar,
tidak lupa beli serabi.
Mumpung masih buang banyaklah belajar,
di hari tua senanglah hati.
Pagi-pagi makan kuaci,
janganlah dimakan dengan kulitnya.
Bagaimana pula kau ini,
satu tambah satu masa tak bisa.
Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari Tokopedia
Burung perkutut Burung kutilang,
Kamu kentut enggak bilang-bilang
Jangan takut Jangan khawatir,
Itu kentut bukan petir.
Ingin belajar di tanah Jawa,
Tapi enggan jauh dari orang tua,
Perutku sakit sebab tertawa,
Melihat rambutnya tercukur semua.
Sang arjuna membawa gandewa,
Menunggang kuda berwarna hitam,
Sungguh ku tak bisa tahan tawa,
Melihat kakek berkacamata hitam.
Hari libur kunjung ke vila,
Datangnya saat sore hari,
Aku pikir kamu orang gila,
Karena senyum-senyum sendiri.
Pak tani ke ladang membawa karung,
Dibawanya dengan jemari,
Wajah kamu jangan murung,
Kayak belum makan tiga hari.
Buah pisang buah tomat,
Disimpan di dalam lumbung padi,
Pantas tercium bau menyengat,
Rupanya kamu belum mandi.
Artikel terkait: Mulai sejak Dini, Inilah 7 Cara Mengajarkan Sopan Santun kepada Anak
Contoh pantun jenaka, dikutip dari Bobo
Duduk-duduk di bangku kayu
Sore hari minum es cendol
Teman-teman ayo mengaku,
Siapa yang masih sering mengompol?
Buah kelapa buah manggis
Dijual di kios Ibu Ida
Nenek tertawa sampai menangis
Melihat kucing naik sepeda
Menyeberang sungai naik sampan
Naik sampan pulang pergi
Punya teman cantik dan tampan
Tapi sayang malas sikat gigi
Pergi ke pasar membeli ikan
Tidak lupa juga beli kue kering
Jangan sampai ketiduran
Saat mengikuti kelas daring
Contoh pantun jenaka 4 baris, dikutip dari Kumparan
Hati-hati dengan bambu rucing,
Di dalamnya ada lipan
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapan
Ada petir datang kilat
Menyambar benteng dari baja
Semenjak tikus pandai bersilat
Kucing hanya melamun saja
Dikasih hati minta ampela
Gunung Sumbing tempat pengelana
Si kera garuk-garuk kepala
Melihat kambing pakai celana
Hari Minggu pergi memancing
Umpannya dari cacing
Waktu tikus dikejar kucing
Ia lari terkencing-kencing
Pergi ke hutan bertemu gajah
Gajah lari dikejar kanguru
Aku sudah siap berangkat ke sekolah
Ternyata sekarang adalah hari Minggu
Buah pisang rasanya manis
Jangan lupa dibawa pulang
Ibu tertawa sampai menangis
Melihat Ayah bermain layang-layang
Beli telur sepuluh butir
Satu butir dimakan tokek
Aku kaget ada suara petir
Ternyata suara bersin kakek
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Pantun jenaka 4 baris, mengutip dari Brillio
Sangat tajam giginya bajing
Tajam seperti bambu runcing
Lihat udin dikejar anjing
Nenek takut sampai terkencing
Ulat tua jadi kepompong
Ada satu dekat sumur
Ada enaknya bergigi ompong
Kalau tertawa sambil menyembur
Harimau mengaum dengan sombong
Menghina hewan yang jelek
Masih kecil giginya ompong
Mirip dengan nenek-nenek
Angin meniup pohon ilalang
Berkicaulah burung kutilang
Ayo teman kita berpetualang
Ayo kita jadi si Bolang
Sayur yang busuk harus dibuang
Lalu ambil dua siung bawang
Seandainya teman seperti uang,
Palsu aslinya cukup diterawang.
Hari Minggu pergi ke pasar
Di tengah jalan bertemu kancil
Persahabatan bukan sebuah hal besar
Tetapi tentang jutaan hal kecil
Ke hutan cari kayu bakar,
Jauh berjalan sampai petang;
Sudah lama tak dengar kabar,
Pas berkabar, mau berutang
Tujuh belasan ada pawai
Semua nonton ramai-ramai
Kemana saja bawa gawai,
Tapi selalu tanya password Wi-Fi.
Dua tiga pentas tablo
Sahabatku baik tapi masih jomblo
Manfaat Berpantun
Pantun sarat dengan kalimat-kalimat indah yang kadang jenaka dan menghibut. Terkait hal ini pengkaji Budaya Melayu R.O. Winsted menyebut, pantun bukan hanya sekadar gubahan kata-kata yang mengandung rima dan irama.
Pantun, menurutnya juga memiliki rangkaian kata-kata indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya. Sehingga berpantun adalah upaya kita untuk menghibur seseorang.
Pantun juga mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya. Yuk, ajarkan contoh pantun lucu ini ke si kecil, Parents.
Baca juga:
Perbedaan Metamorfosis Sempurna dengan Tidak Sempurna, Edukasi untuk Anak