Simak 35 Contoh Pantun Jenaka dan Ciri-Ciri Pantun dalam Bahasa Indonesia

Satu titik dua koma, kamu cantik dan disayang Mama adalah satu contoh pantun jenaka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Satu titik dua koma, kamu cantik dan disayang Mama adalah satu contoh pantun jenaka yang kerap Parents dengar dari si kecil.

Pantun jenaka adalah pantun yang berisi kalimat candaan yang biasanya digunakan untuk menghibur seseorang. Pantun ini bersifat lucu dan menarik.

Apa sih sebenarnya pantun itu sendiri? Yuk kita simak penjelasan berikut ini untuk mengenal lebih jauh materi edukasi Bahasa Indonesia terkait pantun jenaka.

Artikel terkait: Parents, Mari Ajarkan Anak tentang Fungsi Organ Sistem Pencernaan Manusia

Mengenal Apa Itu Pantun dalam Bahasa Indonesia

Pantun adalah jenis puisi lama yang merupakan budaya asli Indonesia. Berdasarkan  Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia, pantun berasal dari kata patutun yang dalam bahasa Minangkabau berarti “penuntun”.

Pantun dalam bahasa Sunda dikenal paparikan, sedangkan bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Sementara dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan.

Pada awalnya, pantun adalah sastra lisan, tetapi saat ini sudah ada pantun dalam bentuk tertulis. Pantun terdiri dari empat larik atau empat baris bila dituliskan, setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata dan berakhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a.

Ciri-ciri Pantun

Berikut adalah ciri-ciri pantun:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Tiap bait terdiri dari empat baris (larik);
2. Tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b;
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran;
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Artikel terkait: 9 Software Edukasi untuk Anak Gratis, Belajar Jadi Lebih Seru dan Menyenangkan

Contoh Pantun Jenaka yang Lucu

Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip laman Gramedia

  1. Nonton tivi acara Si Unyil
    Nontonnya sambil rebahan
    Kenangan indah masa kecil
    Tidak pernah terima tagihan
  2. Di dahan pohon cempaka
    Hinggap seekor burung kutilang
    Meski tak jago matematika,
    Aku jagoan menghitung uang.
  3. Beli tomat bunder-bunder
    Masak pasta pakai zaitun
    Kadang aku berasa minder
    Teman-temanku jago bikin pantun
  4. Seekor tupai makan buah murbai.
    Jika ada saat “Hi” pasti ada waktu “Bye”.
    Loading...
    You got lucky! We have no ad to show to you!
    Iklan
  5. Kalau ada sumur di ladang
    Boleh kita menumpang mandi
    Kalau ada waktu yang panjang
    Boleh kita berpantun lagi

Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari buku Bahasa Indonesia 1 SMP Kelas VII oleh Idda Ayu Kusrini

Petang-petang pergi ke pasar,
tidak lupa beli serabi.
Mumpung masih buang banyaklah belajar,
di hari tua senanglah hati.

Pagi-pagi makan kuaci,
janganlah dimakan dengan kulitnya.
Bagaimana pula kau ini,
satu tambah satu masa tak bisa.

Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari Tokopedia

Burung perkutut Burung kutilang,
Kamu kentut enggak bilang-bilang

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jangan takut Jangan khawatir,
Itu kentut bukan petir.

Ingin belajar di tanah Jawa,
Tapi enggan jauh dari orang tua,
Perutku sakit sebab tertawa,
Melihat rambutnya tercukur semua.

Sang arjuna membawa gandewa,
Menunggang kuda berwarna hitam,
Sungguh ku tak bisa tahan tawa,
Melihat kakek berkacamata hitam.

Hari libur kunjung ke vila,
Datangnya saat sore hari,
Aku pikir kamu orang gila,
Karena senyum-senyum sendiri.

Pak tani ke ladang membawa karung,
Dibawanya dengan jemari,
Wajah kamu jangan murung,
Kayak belum makan tiga hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Buah pisang buah tomat,
Disimpan di dalam lumbung padi,
Pantas tercium bau menyengat,
Rupanya kamu belum mandi.

Artikel terkait: Mulai sejak Dini, Inilah 7 Cara Mengajarkan Sopan Santun kepada Anak

Contoh pantun jenaka, dikutip dari Bobo

Duduk-duduk di bangku kayu

Sore hari minum es cendol

Teman-teman ayo mengaku,

Siapa yang masih sering mengompol?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Buah kelapa buah manggis

Dijual di kios Ibu Ida

Nenek tertawa sampai menangis

Melihat kucing naik sepeda

 

Menyeberang sungai naik sampan

Naik sampan pulang pergi

Punya teman cantik dan tampan

Tapi sayang malas sikat gigi

 

Pergi ke pasar membeli ikan

Tidak lupa juga beli kue kering

Jangan sampai ketiduran

Saat mengikuti kelas daring

Contoh pantun jenaka 4 baris, dikutip dari  Kumparan

Hati-hati dengan bambu rucing,

Di dalamnya ada lipan

Bergerak-gerak kumis kucing,

Melihat tikus bawa senapan

 

Ada petir datang kilat

Menyambar benteng dari baja

Semenjak tikus pandai bersilat

Kucing hanya melamun saja

 

Dikasih hati minta ampela

Gunung Sumbing tempat pengelana

Si kera garuk-garuk kepala

Melihat kambing pakai celana

 

Hari Minggu pergi memancing

Umpannya dari cacing

Waktu tikus dikejar kucing

Ia lari terkencing-kencing

 

Pergi ke hutan bertemu gajah

Gajah lari dikejar kanguru

Aku sudah siap berangkat ke sekolah

Ternyata sekarang adalah hari Minggu

 

Buah pisang rasanya manis

Jangan lupa dibawa pulang

Ibu tertawa sampai menangis

Melihat Ayah bermain layang-layang

 

Beli telur sepuluh butir

Satu butir dimakan tokek

Aku kaget ada suara petir

Ternyata suara bersin kakek

 

Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan belut nyangkut di jaring

Perutku sakit menahan tawa

Gigi palsu loncat ke piring

Pantun jenaka 4 baris, mengutip dari Brillio

Sangat tajam giginya bajing

Tajam seperti bambu runcing

Lihat udin dikejar anjing

Nenek takut sampai terkencing

 

Ulat tua jadi kepompong

Ada satu dekat sumur

Ada enaknya bergigi ompong

Kalau tertawa sambil menyembur

 

Harimau mengaum dengan sombong

Menghina hewan yang jelek

Masih kecil giginya ompong

Mirip dengan nenek-nenek

 

Angin meniup pohon ilalang

Berkicaulah burung kutilang

Ayo teman kita berpetualang

Ayo kita jadi si Bolang

Sayur yang busuk harus dibuang
Lalu ambil dua siung bawang
Seandainya teman seperti uang,
Palsu aslinya cukup diterawang.

Hari Minggu pergi ke pasar
Di tengah jalan bertemu kancil
Persahabatan bukan sebuah hal besar
Tetapi tentang jutaan hal kecil

Ke hutan cari kayu bakar,
Jauh berjalan sampai petang;
Sudah lama tak dengar kabar,
Pas berkabar, mau berutang

Tujuh belasan ada pawai
Semua nonton ramai-ramai
Kemana saja bawa gawai,
Tapi selalu tanya password Wi-Fi.

Dua tiga pentas tablo
Sahabatku baik tapi masih jomblo

Manfaat Berpantun

Pantun sarat dengan kalimat-kalimat indah yang kadang jenaka dan menghibut. Terkait hal ini pengkaji Budaya Melayu R.O. Winsted menyebut, pantun bukan hanya sekadar gubahan kata-kata yang mengandung rima dan irama.

Pantun, menurutnya juga memiliki rangkaian kata-kata indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya. Sehingga berpantun adalah upaya kita untuk menghibur seseorang.

Pantun juga mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya. Yuk, ajarkan contoh pantun lucu ini ke si kecil, Parents. 

Baca juga:

7 Cara mempersiapkan metode belajar anak yang menyenangkan

Perbedaan Metamorfosis Sempurna dengan Tidak Sempurna, Edukasi untuk Anak

10 Bagian Bunga Beserta Fungsinya