Saya percaya, bahwa rasa empati tidak dilahirkan begitu saja, maka perlu dilatih dan tentu saja dipelajari sejak dini. Tak hanya itu, anak pun perlu contoh empati secara konkret.
Sebagai orangtua, tentu kita perlu sama-sama belajar. Dan yang paling utama, sebelum menuntut anak-anak memiliki rasa empati, memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama, orangtua tentu saja perlu memberikan contoh empati secara nyata dengan harapan anak bisa mengikutinya.
Jika kita, sebagai orangtua tidak memiliki rasa empati, bagaimana bisa berharap anak melakukannya sementara kita, sebagai orangtua tidak?
Belum lama ini, beredar kisah viral yang bisa dijadikan inspirasi bagi kita semua. Sebuah kisah yang memperlihatkan contoh empati, bahwa di dunia ini ternyata rasa empati tak selamanya terkikis dan dilupakan.
Becca Kinsey, seorang ibu asal Texas pada tanggal 7 Desember 2018 baru-baru ini membagikan kisah tentang seorang ibu yang sempat merasa kesulitan saat sedang melakukan perjalanan bersama dua orang anaknya. Namun, siapa sangka, masih ada orang yang peduli dan mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan.
Berikut kutipan lengkap yang ia unggah di akun Facebook-nya :
Jadi awalnya, saya pikir ini adalah ide baik untuk terbang sendiri bersama dua anak, usia 2 dan 5 tahun. Namun rasanya sudah ingin menangis saja, karena saat kami mengantri di gerbang keamaan tiba-tiba Wyatt tantrum dan James terus minta gendong akibat merasa kelelahan.
Ketika itu, ada seorang ibu menghampiri dan berkata, “Sini, antri di depan saya! Saya mengerti kondisi yang kamu alami!”
Hingga akhirnya Wyatt tertidur dan saya mencoba untuk membawa semua tas dan koper, ibu lain menghampiri saya, “Berikan semuanya pada saya.” Ketika saya mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua, mereka berkata “Jangan khawatir, kami akan memastikan kamu dan anak-anak naik ke pesawat.”
Wanita kedua itu mengambil segala sesuatu yang saya pegang dan membantu saya melewati gerbang keamanan, hingga masuk ke pesawat.
Namun kehebohan tidak selesai di situ, ketika pesawat akan lepas landas, Wyatt mulai berteriak histeris, namun akhirnya tertidur kembali.
Setelah sekitar 45 menit, malaikat ini datang kembali ke kursi saya dan berkata “Kamu terlihat begitu kelelahan, sepertinya kamu perlu istirahat”. Dan ia pun menggendong Wyatt selama sisa penerbangan. Wanita ini pun yang memegang Wyatt hingga ke klaim bagasi, dan memberikan pada pasangan saya yang sudah menunggu. Lalu ia memeluk saya dan mengucapkan, “Selamat Hari Natal!”
Sebuah kisah yang patut dibaca semua ibu, kan. Ternyata empati itu bisa muncul di kala kita sangat membutuhkan bantuan.
Kita sesama ibu memang harus saling membantu, setuju kan, Bunda?
Baca juga:
6 Cara membesarkan anak yang penuh empati dan peduli pada orang lain
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.