Ciri Infeksi Omicron Menurut Ahli yang Dapat Dikenali, Seperti Apa?

Mulai dari penularan 5 kali lebih cepat hingga penurunan efektivitas vaksin mencapai 50% saja

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baru-baru ini, epidemiolog dari Universitas Airlangga (UNAIR) menjelaskan ada beberapa ciri infeksi virus Omicron yang dapat dikenali. Seperti kita tahu, virus corona baru varian Omicron memang tengah menjadi perhatian semenjak ditemukan beberapa kasusnya di Indonesia. Pada pertengahan Desember 2021 lalu, virus Omicron telah menjangkit petugas kebersihan di Wisma Atlet. 

Artikel terkait: Masker untuk Mencegah Virus Omicron, Jenis Apa yang Paling Tepat?

Setelah itu, ada beberapa kasus yang kemudian bermunculan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga kini tercatat ada 136 kasus varian tersebut yang ditemukan.

Melansir dari laman resmi UNAIR, Laura Navika Yamani, seorang epidemiolog UNAIR menjelaskan bahwa ada beberapa ciri infeksi virus Omicron yang membedakannya dari infeksi virus corona varian lainnya. Seperti apa ciri-ciri tersebut? Berikut kami rangkum penjelasan selengkapnya.

Ciri-ciri Infeksi Virus COVID-19 Varian Omicron Menurut Ahli

1. Menular lima kali lebih cepat dari Delta

Sumber: Pexels

Menurut Laura, Virus Corona varian Omicron memiliki kecepatan penularan lima kali lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta. Hal ini dapat dilihat dari kasus yang terjadi Afrika Selatan, tempat pertama kali varian ini ditemukan. Dalam kurun waktu dua minggu, kasus Omicron dapat mengalami peningkatan sebanyak dua hingga tiga kali lipat.

"Virus corona varian Delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, sedangkan Omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian delta. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya varian omicron ini," papar Laura, seperti dikutip dari laman resmi UNAIR.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Ciri infeksi virus Omicron, tingkat keparahan lebih rendah

Sumber: Pexels

Meski tingkat penularannya lebih cepat daripada Delta, Laura mengatakan bahwa virus corona varian Omicron memiliki tingkat keparahan yang relatif lebih rendah. Meski demikian, Laura memperkirakan bahwa kasus penularan bisa menjadi lebih luas apabila tida ditangani dengan cepat atau diantisipasi sejak awal. Jika tidak, ia khawatir akan menyebabkan fasilitas kesehatan mengalami overload.

"Apabila tidak dibendung maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload. Ketika fasilitas kesehatan penuh, maka penanganan pasien bisa terlambat sehingga keparahan penyakit pasien meningkat atau bahkan bisa menyebabkan kematian," ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Disebut Gabungan Varian Delta dan Omicron, Inilah Fakta Tentang Virus Delmicron

3. Untuk mendeteksinya, diperluka PCR-SGTF

Apabila varian virus corona lainnya dapat dideteksi dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS), Laura menjelaskan bahwa virus corona varian Omicron ini harus dideteksi dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF). Oleh karena itu, Laura pun mengimbau pemerintah untuk menyiapkan metode tes tersebut.

"Jadi, memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus COVID-19 varian Omicron bisa dilaksanakan dengan cepat," ungkap Laura.

4. Efektivitas vaksin menurun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lebih lanjut, Laura menjelaskan bahwa ada penurunan efektivitas vaksin COVID-19 meskipun antibodi dari vaksin COVID-19 yang sudah dilakukan pemerintah masih mampu melawan varian baru. Ia khawatir bahwa antibodi dalam tubuh belum familiar dengan virus baru yang masuk. Awalnya, efektivitas vaksin bisa mencapai 95 persen, tetapi untuk varian Omicron hanya mencapai 50 persen saja.

"Pada varian virus COVID-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, vaksin COVID-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen. Namun, untuk melawan varian Omicron ini, efektivitas vaksin COVID-19 menurun dan hanya sebesar 50 persen. Peneliti masih terus melakukan investigasi terkait hal ini," paparnya.

Artikel terkait: Tidak Memiliki Gejala, Pasien Terinfeksi Omicron Ceritakan Pengalamannya hingga Sembuh 

Meskipun demikian, Laura tetap mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi. Menurutnya, vaksin tetap efektif untuk melawan virus COVID-19 yang masuk ke tubuh.

"Kalau tidak divaksin, maka varian apapun bisa menyebabkan kematian," ujar Laura. Lebih lanjut, ia pun meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M.

Demikian ciri infeksi virus COVID-19 varian Omicron menurut ahli. Tetap terapkan prokes dan upaya pencegahan penularan virus demi kesehatan diri dan keluarga tercinta, ya, Parents

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan