Parents, saat memelihara hewan peliharaan tentunya kita butuh komitmen dalam merawatnya. Tak hanya menyediakan tempat tinggal yang layak dan makanan yang cukup, tetapi kita juga harus memberikan kasih sayang dan perhatian cukup. Misal, dengan mengajak hewan peliharaan bermain. Namun, terkadang kita tidak punya waktu dengan hewan peliharaan karena disibukkan hal lain. Tak heran jika mereka kemungkinan mereka merasa kesepian. Terutama jika mereka satu-satunya hewan yang kita pelihara. Ciri hewan peliharaan kesepian ini patut pet lovers perhatikan, lho!
Seperti apa sih ciri-ciri hewan peliharaan yang kesepian dan bagaimana cara mengatasinya? Simak disini yuk Parents
7 Ciri Hewan Peliharaan Kesepian yang Patut Diwaspadai Pet Lovers
1. Sikap Menjadi Lesu
Parents pernah mendaptai hewan peliharaan pernah menunjukkan perubahan sikap drastis? Dari yang sebelumnya lincah dan riang, kemudian mendadak jadi lesu dan pemalas. Hal ini patut diwaspadai karena bisa jadi, dia sedang merasakan kesepian.
Menurut Joe Alcorn, dokter hewan di Care Animal Hospital, California, salah satu tanda jika hewan peliharaan merasa kesepian adalah dia akan tidak semangat untuk bermain.
Hewan yang kesepian mungkin sering merasa sangat tertekan dan tak bergairah sehingga mereka tidak berinteraksi dengan pemiliknya atau hewan peliharaan lainnya. Dalam menghadapi hewan peliharaan kesepian, Parents bisa coba ajak bermain atau ajak dia keluar rumah untuk bertemu hewan lainnya.
Artikel terkait: 11 Hewan Paling Setia Sehidup Semati pada Pasangannya, Salah Satunya Ada Buaya!
2. Ikut Kemana Kamu Pergi
Hewan peliharaan Parents jadi sering mengikuti kemanapun kakimu melangkah? Jika terjadi, maka hewan peliharaanmu antara memang ingin dimanja atau dia merasa sudah tidak diperhatikan lagi.
Kalau mereka tidak melihat kita dan mengeluarkan suara rengekan, mereka mungkin mengalami separation anxiety. Melansir dari Insider, Parents bisa coba memberikan perhatian ekstra dengan berada di dekatnya.
Serta, siapkan mainan untuk membuat mereka sibuk supaya tak merasa kesepian saat kamu tinggalkan. Pastikan Parents memberikan perhatian terfokus pada hewan peliharaan, misal dengan membuat mereka sibuk dengan mainan yang menarik.
3. Waktu Tidur Lebih Lama dari Biasanya
Saat hewan peliharaan tidur lebih lama, biasanya itu menjadi cara untuk menghindari rasa bosan dan kesepian. Mereka akan tidur lebih banyak di siang hari dan menjadi cranky di malam hari. Rupanya, hewan peliharaan membutuhkan lebih banyak tidur daripada kebanyakan manusia dewasa.
Menurut Humane Society of Tampa Bay, anjing dan kucing umumnya membutuhkan sekitar 12 jam tidur per hari agar sehat dan bahagia. Karena hewan adalah tidur yang fleksibel, hewan peliharaan yang kesepian cenderung memenuhi sebagian besar kuota harian mereka di siang hari dan tidak bisa tidur di malam hari.
Apa yang harus dilakukan, selain memberikan perhatian dan mengajaknya bermain? Dilansir Hartz, pastikan hewan peliharaanmu minum banyak air karena dehidrasi bisa membuat mereka lebih lelah.
Artikel terkait: Jangan Abai, Ini 8 Penyebab Kucing Tidak Mau Makan dan Tidur Terus
4. Bulu Mendadak Rontok
Tanda yang satu ini sering terjadi pada kucing. Menurut Caroline Wilde, dokter hewan di Trupanion. Hewan yang khawatir dengan ketidakhadiran pemiliknya seringkali over grooming. Hal yang dapat menjadi penyebab kerontokan rambut, terutama di perut bagian bawah. Atau kondisi yang kerap disebut bare belly syndrome.
Selalu perhatikan kondisi bulu peliharaan Parents. Selain itu jaga kesehatan bulu dan mencegah kerontokan rambut dengan memberikan makanan yang mengandung vitamin A dan E. Hindari pula kurangnya asupan vitamin tersebut, sebab akan mengganggu produksi keratin, komponen utama rambut.
5. Hilang Nafsu Makan
sumber: pexels
Perubahan nafsu makan bisa menjadi tanda yang perlu diwasapdai bahwa hewan peliharaanmu kesepian. Terlebih, jika hanya mengendus-endus tempat minum atau makananan. Atau bahkan, dia tetap menolak ketika diiming-imingi makanan kesukaannya.
Mengutip Wag Walking, alasan paling umum mengapa nafsu makan hewan bisa berkurang adalah separation anxiety. Kondisi ini terjadi, jika hewan peliharaan ditinggalkan untuk waktu yang lama apalagi ketika tak ada teman sesama hewan atau hiburan lain.
Namun, penting untuk diingat bahwa hilangnya nafsu makan pada waktu makan bisa juga menjadi tanda masalah medis, jadi Parents bisa komunikasikan masalah ini dengan dokter hewan.
6. Perilaku Destruktif
Ada beberapa hewan yang begitu takut jika ditinggal sendirian. Harus kamu tahu, hal tersebut dapat menimbulkan perilaku destruktif yang sifatnya mengganggu atau merusak. Perilaku destruktif dalam anjing bisa tampak dalam menggonggong atau merengek tanpa henti. Perilaku ini bisa merupakan petunjuk bahwa teman berbulu Anda merasa bosan atau kurang bersemangat tanpa kehadiran pemiliknya.
Perilaku destruktif lainnya juga bisa dengan mencakar perabotan, mengunyah sepatu, buang air sembarangan, dan sebagainya. Dalam kasus ini, kemungkinan hewan peliharaan Anda menderita kecemasan perpisahan daripada kesepian sederhana. Coba konsultasi dengan dokter hewan untuk mengatasi perilaku tersebut.
Artikel terkait: 6 Cara Membuat Kucing Senang Tinggal di Rumah, Perhatikan Tanda Kucing Stres
7. Semakin Jarang Bersuara
Sumber: Unsplash
Hewan yang sehat pasti akan aktif bersuara, misal seperti burung yang senang berkicau. Dilansir dari Celebrate Urban Birds, burung yang berkicau untuk menarik pasangan dan mempertahankan teritori. Tetapi, jika makin jarang bersuara, mungkin itu pertanda stres dan kesepian.
Jika Parents memiliki peliharaan burung yang terlihat stres. Cobalah untuk memberi cermin sebagai ilusi bahwa burung tidak sendiri. Atau pelihara burung sejenis agar menjadi temannnya, dengan tentunya menyiapkan sangkar lebih besar.
Memberikan mainan, seperti ayunan, lonceng, atau jembatan gantung dalam sangkar juga bisa menjadi cara yang bagus. Bahkan, beberapa pemilik memberikan kesempatan pada burungnya untuk terbang bebas di dalam rumah. Namun, semua pintu dan jendela dalam keadaan tertutup supaya mereka tidak kabur.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.