Kondisi bayi yang sehat menjadi perhatian utama orang tua, terutama jika si kecil baru saja lahir. Bayi bisa saja terlahir dengan kondisi tidak bisa melihat atau buta. Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk mengetahui ciri-ciri bayi tidak bisa melihat.
Pada bayi baru lahir, penglihatan mereka belum sepenuhnya berkembang. Elemen perkembangan mata memang sudah terbentuk sejak di dalam rahim, tetapi syaraf dan struktur internal mata masih akan terus berkembang sampai bayi berumur dua tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa cukup sulit untuk menentukan apakah bayi memiliki masalah penglihatan atau mengalami kebutaan di bulan-bulan pertama setelah mereka lahir. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan adanya masalah pada penglihatan si kecil.
Artikel terkait: Kapan Mata Bayi Mulai Dapat Melihat?
5 Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat
Mengenali tanda-tanda bayi tidak bisa melihat memang cukup sulit, terutama pada bayi di bawah tiga bulan. Parents dapat menggunakan beberapa tanda berikut untuk mengetahui bayi yang mengalami kebutaan.
1. Terdapat Warna Putih pada Pupil Mata
Ketika lahir, perkembangan mata pada bayi baru mencapai 75 persen. Mata bayi yang memiliki masalah penglihatan dan yang tidak, boleh jadi terlihat sama.
Ciri-ciri pada mata yang dapat Parents perhatikan jika terdapat masalah penglihatan misalnya terdapat ruang putih pada pupil. Selain itu, pulil memiliki warna atau bentuk yang tidak sama.
2. Air Mata Keluar Terus-menerus, Termasuk Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat
Air mata yang terus-menerus keluar melebihi batas wajar, bahkan ketika tidak menangis bisa menjadi ciri adanya penyakit atau infeksi pada mata bayi. Lebih lanjut mungkin juga terdapat cairan kuning atau kehijauan yang keluar dari mata bayi.
Infeksi yang mungkin dapat menjangkiti bayi baru lahir adalah konjungtivitis, yaitu peradangan yang terjadi pada bagian putih mata yang disebabkan oleh bakteri. Beberapa bayi terkena konjungtivitis ketika mereka melalui jalan lahir (birth canal). Beberapa infeksi yang tidak dapat diobati dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Artikel terkait: Benarkah Warna Bola Mata Bayi Bisa Berubah, Apa Penyebabnya?
3. Fokus Mata Terganggu
Pada bayi baru lahir, fokus belum berkembang dengan baik. Namun pada usia tiga bulan, bayi sudah dapat mengikuti objek yang bergerak dengan matanya.
Ketidakmampuan untuk fokus pada rangsangan visual dapat menjadi tanda adanya gangguan pada penglihatan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh perkembangan struktur mata yang terlambat.
Ciri-ciri lainnya yaitu mata bayi tidak menghadap ke depan ketika Parents berbicara dengannya, serta kedua bola matanya tidak bergerak bersama ke arah yang sama. Pada beberapa kasus, kurangnya fokus dapat mengindikasikan penyakit mata dan potensi kehilangan penglihatan.
4. Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat Selanjutnya Adalah Salah Satu Mata Terkulai
Mata malas atau amblyopia adalah kondisi ketika rangsang yang seharusnya diterima oleh otak dari mata mengalami masalah, akibatnya otak tidak menerima rangsangan tersebut. Gejala awal mata malas pada bayi adalah satu kelopak matanya terkulai atau satu matanya lebih sering tertutup dari yang lain.
Tanda lainnya yaitu, terkadang sebelah matanya menjadi juling untuk waktu yang lama. Jika dibiarkan dan tidak diobati, kondisi mata malas pada bayi akan bertambah parah dan dapat menyebabkan kebutaan.
5. Mata Bergerak Tidak Sejajar
Strabismus atau mata juling adalah kondisi ketika kedua mata bergerak tidak sejajar atau salah satunya bergerak ke arah yang berbeda dari mata satunya. Mata juling pada bayi bisa sudah ada sejak lahir lahir maupun dapat timbul setelahnya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada otot yang menggerakkan mata, dan dapat diturunkan dalam keluarga.
Pada anak yang lebih tua, mereka biasanya akan mengeluhkan penglihatan ganda (melihat dua objek yang sebenarnya hanya satu) atau mengalami kesulitan melihat sesuatu secara umum. Pada bayi, tanda yang dapat terlihat biasanya adalah banyak menyipitkan mata dan menoleh atau memiringkan kepala mereka upaya untuk melihat lebih jelas.
Artikel terkait: Amankah Penggunaan Kacamata Blue Light untuk Kesehatan Mata Anak?
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Ketika menemukan tanda-tanda kelainan pada penglihatan si kecil, pastinya Parents akan menjadi sangat cemas. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan adalah segera periksakan kondisi si kecil ke dokter spesialis mata.
Selain bertujuan untuk penanganan yang tepat, membawa anak ke dokter mata juga bertujuan untuk mendeteksi masalah dan perkembangan penglihatan si kecil. Menurut American Optometric Association (AOA), pemeriksaan mata pada bayi dapat dilakukan sedini mungkin untuk mencegah kebutaan. Usia yang direkomendasikan oleh AOA adalah ketika baru lahir dan saat bayi berusia 6 bulan.
****
Parents, itu dia ciri-ciri bayi tidak bisa melihat. Jika menemukan salah satu gejala di atas pada si kecil, segera periksakan ke dokter, ya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
6 Kelainan Kelopak Mata, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya
Amankah pakai obat tetes mata saat hamil? Ini penjelasannya!