X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Cerita Korban Kebakaran Depo Pertamina, Ibu dan Anak Meninggal Berpelukan

Bacaan 4 menit

Insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menggurat duka mendalam. Hingga Minggu (5/3/2023), sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami luka dalam musibah ini. Di tengah upaya stakeholder terkait, cerita korban kebakaran Depo Pertamina sungguh mengiris hati.

Cerita Korban Kebakaran Depo Pertamina

cerita korban kebakaran depo pertamina

Adalah Dayuh (40), seorang ibu yang sempat memeluk anak bujangnya yang masih berusia 20 tahun. Sayangnya, sang anak tidak terselamatkan di tengah ganasnya kobaran api. Tidak lama, sang ibu juga menyusul.

Dayuh sempat mengirimkan pesan terakhir kepada kerabatnya sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia sambil berpelukan bersama putranya. 

Saat kejadian, rupanya Dayuh punya alasan mengapa tetap bertahan walaupun masyarakat lain sudah berlarian menyelamatkan diri.

“Di sini kebakaran,” begitu isi pesan singkat Dayuh melalui Whatsapp pada Irmawati, kerabat yang bermukim di Madura.  “Keluarlah. Yang lain pada keluar. Kamu keluar juga,” balas pihak keluarga.

Namun, Dayuh bersikukuh untuk tetap di warungnya.  Irmawati menjelaskan, sikap kemenakannya itu lantaran ia menjaga amanah. Sebab, warung yang dijaga Dayuh milik orang lain.

“Soalnya kebakaran tau sendiri kan suka dijarah. Jadi dia tanggung jawab punya orang itu. Takutnya (dia) di situ,” kata Irmawati. Alhasil, Dayuh ditemukan tewas di warungnya dan dievakuasi Sabtu (4/3/2023).

Tim yang bertugas kala itu menemukan Dayuh dalam posisi berpelukan dengan anak bujangnya yang berusia 20 tahun. Mirisnya, sang anak sempat mendaftar masuk Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Sayangnya nasib belum berpihak, sang anak akhirnya memilih menjaga warung membantu ibunya.

Kini, pihak keluarga menunggu hasil analisis tim DVI Polri sembari melengkapi berkas yang dibutuhkan untuk keperluan administrasi. Nantinya, Dayuh beserta sang anak akan disemayamkan di kampung halamannya di Madura.

Artikel terkait: Kronologi Wahana Mikie Holiday Kebakaran, Tak Ada Korban Jiwa

Sering Bengong Setelah Kehilangan Istri

Kisah lain datang dari Sulistiawati (44), anak  dari Iriana (61) yang meregang nyawa kala Depo Pertamina Plumpang terbakar. Ia menyebut ayahnya jadi sering bengong setelah ibundanya pergi untuk selamanya.

“Ayah saya bingung harus ngapain. Ayah saya sekarang bengong aja. Cuma ngomong, ‘Ma, kok lu ninggalin gua sih?’ gitu,” ungkap Sulistiawati mengutip laman Kompas.

Saat kejadian, Sulistiawati mengatakan bahwa adiknya sempat akan menolong ibunya. Nahasnya, adik Sulistiawati tidak terburu menolong lantaran sang ibu sudah tertimpa coran dari lantai dua.

“Adik saya mau nolong mama, tapi keburu ketiban mama saya dari atas,” kata Sulistiawati. Iriana merupakan satu dari tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sudah teridentifikasi.

Iriana tercatat sebagai warga Kampung Bendungan Melayu, RT 006/RW 001, Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Artikel terkait: Plaza Senayan Kebakaran, Simak Fakta-Faktanya

‘Anak Saya, Cucu, Besan dan Keponakan Meninggal’

cerita korban kebakaran depo pertamina

Eman Sulaeman (67) juga harus merasakan pedihnya kehilangan anggota keluarga pada musibah kebakaran Depo Pertamina. Eman kehilangan empat anggota keluarganya sekaligus.

Mereka adalah sang anak, Muhammad Suheri Irawan (33), cucu laki-laki Rafasaya (4), seorang besan, dan keponakanya. Eman tak pernah menyangka hal ini akan menimpa dirinya.

Ia menceritakan satu jam sebelum kebakaran mereka baru saja berkomunikasi melalui sambungan telepon. Sekitar pukul 20.00 mendadak di televisi diberitakan Depo Pertamina Plumpang yang lokasinya berada di dekat rumah anaknya kebakaran.

Eman pun langsung syok. Berkali-kali ia mencoba telepon Muhammad Suheri Irawan, namun tak ada jawaban.

“Jam 19.00 WIB masih teleponan. Tiba-tiba sekira jam 20.00 WIB lihat siaran di TV kebakaran besar, saya coba telpon sudah enggak bisa,” kata Eman mengutip laman Merdeka.

Hingga akhirnya Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 01.00 WIB menantu Sulaeman memberikan kabar duka. Anak, cucu, besan dan keponakan Eman meninggal dunia dalam kebakaran dahsyat tersebut.

“Istrinya (Suheri) selamat, tapi anak saya, cucu, besan, dan keponakan meninggal. Tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi ledakan katanya. Anak saya memang sudah lama tinggal di sana,” ujarnya.

Setelah mendapat kabar dukacita itupun, Sabtu (4/3/2023) pagi Eman dan keluarga besarnya di Bogor Selatan bergegas mencari informasi keberadaan jenazah keluarganya.

Mereka lalu mendatangi RS Polri Kramat Jati karena mendapat informasi seluruh jenazah korban kebakaran dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).

“Dari kemarin sudah datang masih foto dan diambil sampel DNA dari rongga mulut. Tapi katanya anak saya (Suheri) enggak ada di sini. Kalau cucu, besan, dan keponakan ada,” tuturnya.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Eman mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas menerima kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini sebagai musibah. Tidak terbersit dalam benaknya ia akan melanjutkan proses hukum.

“Kemarin sempat tenang karena dibilang jenazah anak saya ada di sini (RS Polri Kramat Jati). Tapi ternyata pas dicek lagi ternyata salah nama, jadi sampai sekarang belum tahu,” lanjut Eman.

Begitu banyak yang kehilangan anggota keluarga, juga harta benda dalam musibah kebakaran ini. Semoga seluruh korban selamat diberikan ketabahan dalam menerima musibah yang ada.

Baca Juga:

Kisah Pilu Ayah di Senegal Kehilangan Bayi Akibat Kebakaran di Rumah Sakit

9 Pendidikan Pencegahan Kebakaran untuk Anak, Praktikkan Sekarang

Kabar Kebakaran di Tiptop Pondok Gede hingga Plaza Mandiri

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Cerita Korban Kebakaran Depo Pertamina, Ibu dan Anak Meninggal Berpelukan
Bagikan:
  • Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

    Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

  • Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

    Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

  • Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

    Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

  • Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

    Tes Calistung Saat Masuk SD Dihapus, Nadiem:"Belajar Harus Menyenangkan"

  • Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

    Terjadi Lagi! Penembakan di Sekolah Nashville, 3 Siswa Jadi Korban

  • Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

    Viral Polisi Membukakan Pintu Sel Penjara untuk Ayah yang Ingin Peluk Anaknya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.