Mengajarkan pencegahan kebakaran untuk anak adalah hal yang krusial. Kebakaran tergolong bencana yang cukup cepat, semua orang berlomba dengan waktu. Terlambat sedikit saja, tidak jarang korban berjatuhan.
Untuk itu, penting untuk menerapkan kiat agar anak tahu harus melakukan apa andai terjadi kebakaran. Kami akan mengulasnya untuk Anda.
Pendidikan Pencegahan Kebakaran untuk Anak
1. Pastikan Detektor Asap Berfungsi
Sebagai bagian dari pencegahan kebakaran untuk anak-anak, penting untuk memastikan bahwa detektor asap dipasang, teruji, dan berfungsi dengan baik.
Alat inilah yang akan membantu memastikan bahwa keluarga waspada jika terjadi kebakaran, memberi Anda lebih banyak waktu untuk merespons dalam keadaan darurat.
Pastikan untuk menguji detektor asap Anda sebulan sekali dan mengganti baterainya setidaknya setahun sekali. Selain itu, pastikan detektor asap Anda dipasang di area yang tepat, seperti lorong, area umum, dan di dekat kamar tidur. Dengan detektor asap yang berfungsi, Anda dan keluarga dapat bersiap jika terjadi kebakaran.
2. Tetapkan Rute Pelarian Diri dan Praktikkan dengan Keluarga
Tetapkan rute pelarian dan praktikkan dengan keluarga Anda. Sebagai bagian dari pencegahan kebakaran untuk anak-anak, penting bagi mereka untuk diajari rute yang harus diambil untuk melarikan diri jika terjadi kebakaran.
Semua pintu dan jendela yang dapat digunakan sebagai jalan keluar harus diidentifikasi dan dipraktekkan secara teratur. Orang tua harus memastikan bahwa semua anggota keluarga mengetahui rute tersebut, dan bahwa mereka mengetahui lokasi titik berkumpul di akhir rute.
Latihan rutin tentang rute penyelamatan sangat penting bagi anak-anak untuk membiasakan diri dengan tata letak rumah, dan merespons dengan cepat jika terjadi keadaan darurat kebakaran.
3. Periksa Panas Kenop Pintu
Salah satu tips yang disarankan oleh laman Very Well Family adalah mengecek panas kenop pintu sebelum membuka pintu. Jika kenop pintu panas, pintu tidak boleh dibuka karena ini menunjukkan adanya api di sisi lain.
Sebaliknya, anak-anak harus pergi ke tempat berkumpul yang ditentukan dan memastikan bahwa setiap orang diperhitungkan.
4. Ketahui Lokasi Berkumpul yang Ditentukan
Setelah berada di luar, arahkan anak pergi ke tempat berkumpul yang telah ditentukan. Ini memastikan bahwa mereka aman dan diperhitungkan tanpa harus mencari di tengah keramaian.
Menetapkan rencana bencana keluarga dan mengajari anak-anak untuk mengenali tanda-tanda bahaya dapat membantu memastikan bahwa mereka siap menghadapi situasi darurat apa pun.
5. Buat Rencana Bersama Keluarga Jika Ada Bencana
Sebagaimana diuraikan dalam halaman Keluarga Sangat Baik, penting bagi keluarga untuk membuat rencana pencegahan kebakaran untuk anak-anak mereka jika terjadi keadaan darurat.
Keluarga harus menentukan tempat pertemuan jika terjadi kebakaran, membuat rencana bencana keluarga, dan mengajari anak mengenali tanda bahaya.
6. Ajari Anak Mengenali Tanda Bahaya
Mengajari anak-anak untuk mengenali tanda-tanda bahaya penting dalam pencegahan kebakaran untuk anak-anak. Mengajari mereka untuk mengenali suara detektor asap adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa mereka tahu untuk mengambil tindakan jika terjadi kebakaran.
Ketika detektor mendeteksi adanya asap, perangkat akan memberikan sinyal alarm. Sehingga, setiap orang yang ada di ruangan bisa keluar menyelamatkan diri. Jika api yang terbentuk belum terlalu besar, Anda bisa mengambil pemadam api dan segera mematikan api.
7. Ajak Anak untuk Tetap Tenang
Mengajari anak-anak tentang pencegahan kebakaran dan cara merespons dalam keadaan darurat sangat penting untuk keselamatan mereka.
Salah satunya adalah memastikan Anda dan keluarga tenang dan tidak khawatir. Kekhawatiran cenderung membuat seseorang tidak bisa berpikir jernih.
8. Siapkan Tas Siaga Bencana
Sumber Indonesia Baik
Berikutnya, mulailah mengajarkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak untuk menyiapkan tas siaga bencana. Sesuai namanya, tas ini berisi berbagai barang untuk persiapan jika terjadi bencana alam. Barang-barang di dalam tas siaga bencana dipakai untuk bertahan sementara saat bantuan belum datang. Berikut isi yang harus ada.
- Dokumen penting, mulai dari surat tanah, surat kendaraann, ijazah, akta kelahiran dan lain lain)
- Pakaian untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan, dan lain lain
- Makanan ringan tahan lama, seperti mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain)
- Air minum yang cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari
- Kotak P3K berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya
- Radio/Handphone beserta baterai/charger/powerbank. Tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana secara tepat waktu/real time
- Perlengkapan mandi, seperti sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud, dan lain lain
- Masker sekali pakai sebagai alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar
- Peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat
- Uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari
- Alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, lilin, dan lain sebagainya.
9. Miliki Kontak Darurat
Sebagai makhluk sosial, kita saling membutuhkan baik dengan teman atau keluarga. Memiliki anggota keluarga atau teman yang dapat dihubungi jika terjadi keadaan darurat merupakan bagian penting dari kesiapsiagaan.
Kontak ini haruslah seseorang di luar rumah yang dapat dihubungi kapan saja untuk memberikan bantuan jika terjadi keadaan darurat. Selain itu, mereka dapat memberikan dukungan tambahan selama masa sulit ini.
Selain kontak anggota keluarga Anda, simpan juga nomor penting lain seperti pemadam kebakaran setempat, badan bencana daerah tinggal, dan anggota kepolisian.
Tak ada yang mengharapkan bencana datang dalam bentuk apapun, namun mencegah tetap lebih baik dari mengobati.
Baca Juga:
8 Langkah Antisipasi Cerdas saat Badai Dahsyat Terjadi, Selamatkan Diri dan Keluarga
Wajib Dicatat! Apa Saja yang Harus Ada di Dalam Kotak P3K Anda
Jangan Abai! Ini 3 Tips Menjaga dan Melindungi Hewan peliharaan saat Banjir
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.