Ada banyak pesan moral dari cerita Alkitab yang bisa dipelajari si kecil. Salah satunya tentang keberanian Daud melawan Goliat, juga Daniel saat menghadapi singa.
Berikut kumpulan cerita Alkitab untuk anak yang terambil dari Perjanjian Lama, melansir laman Komik Alkitab Anak, yang bisa Anda jadikan bahan referensi saat membacakannya untuk anak sebelum tidur. Anda juga bisa menyajikannya dalam sebuah drama singkat untuk dipertontonkan kepada anak selama mengisi waktu bermain di liburan sekolah kali ini.
7 Cerita Alkitab Perjanjian Lama, Penuh Pesan Moral yang Menginspirasi
1. Hari Penciptaan (Kejadian 1)
Bagaimana Tuhan menciptakan bumi dan isinya selalu menarik perhatian anak-anak. Jelaskan kepada anak bahwa Bumi tadinya tidak ada. Kemudian, oleh kemuliaan-Nya, Tuhan menciptakan Bumi dan mengisinya dengan cakrawala, benda-benda langit, serta makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Kisah ini menunjukkan betapa hebat dan baiknya Tuhan terhadap manusia. Ajar anak untuk selalu mengucap syukur atas berkat dan karunia yang diberikan-Nya, serta menjaga kelestarian alam semesta.
Artikel terkait: 35 Ayat Alkitab untuk Janin, Doa untuk Keselamatan Ibu dan Bayi
2. Bahtera Nuh (Kejadian 6-9)
Di zaman Nuh hidup, banyak manusia yang berbuat jahat. Tuhan tidak suka, hingga ia ingin menghapus semua manusia dari Bumi. Namun Ia melihat Nuh hidup baik selama ini. Ia kemudian meminta Nuh untuk membuat sebuah perahu yang sangat besar, yang bisa menampung Nuh dan keluarganya, serta semua jenis binatang yang ada di Bumi.
Akhirnya setelah beberapa tahun, perahu itu selesai dibuat. Nuh lalu memanggil keluarganya dan mengumpulkan semua jenis binatang berpasang-pasangan untuk masuk ke dalamnya. Tetangganya juga diajaknya, cuma tidak ada yang mau ikut. Setelah itu Tuhan mendatangkan hujan selama 40 hari. Bumi pun tenggelam, dan semua makhluk yang tertinggal di daratan, mati.
Setelah air surut, Tuhan memberikan pelangi sebagai tanda bahwa Ia berjanji tidak akan lagi berniat menghapuskan duka manusia. Cerita ini menggambarkan besarnya kasih Tuhan kepada manusia.
3. Yusuf dan Saudara-saudaranya (Kejadian 37)
Kejadian 37 bercerita tentang Yakub dengan 12 orang anak laki-lakinya. Salah satunya dari mereka bernama Yusuf, anak yang paling dikasihinya. Kecintaan Yakub pada Yusuf membuat anak-anaknya yang lain cemburu hingga membuat mereka berencana untuk membunuh Yusuf.
Suatu hari, abang-abangnya mengambil jubah Yusuf pemberian dari sang ayah dan mencelupkannya ke dalam darah kambing. Lalu Yusuf dibuang ke dalam sumur tua. Kepada Yakub, anak-anak itu mengatakan Yusuf sudah mati dimakan binatang buas, dengan membawa jubah penuh darah sebagai bukti. Yakub percaya dan sangat berduka.
Keesokan harinya, diam-diam Yusuf dijual sebagai budak kepada pedagang Midian oleh saudara-saudaranya. Yusuf dibawa ke Mesir dan orang Midian itu menjualnya ke Potifar, kepala pengawal Raja Firaun di Mesir. Tak disangka, Yusuf justru menjadi pegawai kesayangan Potifar. Setelah melewati perjalanan panjang, Yusuf berhasil menjadi orang kepercayaan Firaun.
Ketika Yusuf sukses, Israel dilanda kekeringan dan keluarganya kelaparan di sana. Abang-abangnya lalu datang ke Mesir untuk meminta bantuan, tanpa mereka mengetahui bahwa Yusuf sudah sukses di sana. Saat mereka menghadap Yusuf, mereka tidak mengenal adiknya itu. Tapi Yusuf masih ingat, dan sama sekali tidak menaruh dendam. Ia lalu membuka rahasianya kepada keluarganya, mengirimkan makanan ke kampung halamannya, dan bisa bertemu lagi dengan ayahnya.
Dari Yusuf anak-anak bisa belajar untuk hidup penuh kasih dan tidak memendam kebencian.
Artikel terkait: Belajar tentang cinta dan memaafkan dari kisah Nabi Yusuf as.
4. Kekuatan Simson (Hakim-hakim 13-16)
Seorang malaikat mendatangi Manoah, perempuan Filistin yang tak dikaruniai anak. Malaikat berkata bahwa Manoah akan segera hamil dan melahirkan anak laki-laki. Anak itu akan memiliki kekuatan selama rambutnya tidak dicukur. Lalu lahirlah anak tersebut dan Manoah memberinya nama Simson yang berarti matahari.
Benar saja, Simson sangat kuat. Ia bisa mengalahkan seekor singa dan merobohkan pintu gerbang. Oleh karena kekuatannya, ia didaulat menjadi hakim Israel.
Simson sangat menyukai Delila, gadis asal Filistin, negara musuh Israel. Mengetahui hal itu, orang Filistin membujuk Delila agar mencari tahu kelemahan Simson. Delila kemudian berhasil membuat Simson mabuk, dan tanpa disadari Simson, ia memberitahu kelemahannya.
Saat Simson tertidur, Delila memotong rambut kekasihnya itu. Tentara Filistin kemudian menangkap Simson dan memenjarakannya. Kedua matanya dicungkil, lalu ia dibawa ke sebuah aula besar untuk dipertontonkan dan dipermalukan di hadapan raja dan ribuan rakyat Filistin.
Dalam hati, Simson meminta kepada Allah diberikan kekuatan sekali lagi agar bisa menghabisi bangsa Filistin. Tuhan mendengar doanya. Lalu dengan memegang tiang gedung, ia merobohkan aula tersebut. Dan semua orang yang ada di dalamnya, termasuk dirinya, mati.
Dari Simson anak-anak bisa belajar tentang kekuatan sejati yang datang dari Tuhan.
5. Daud Melawan Goliat (1 Samuel 17)
Isai menyuruh anaknya yang paling kecil, Daud, untuk mengantar roti dan gandum ke lembah Tarbatin. Di sana, beberapa saudara laki-laki Daud dan tentara Israel lainnya sedang bersiap untuk berperang melawan tentara Filistin.
Ada satu tentara Filistin yang paling ditakuti, namanya Goliat. Ia memiliki badan yang sangat besar seperti raksasa dan juga kuat. Saat pasukan Filistin menantang tentara Israel untuk mengalahkan si raksasa itu, tak satu pun dari mereka yang berani.
Secara tidak terduga, Daud menawarkan diri. Saudaranya sempat tidak mengizinkan. Tapi karena Daud bersikeras dan mengatakan bahwa ia bisa karena Tuhan menyertainya, izin melawan Goliat pun diberikan. Berbeda dengan tentara lain yang membawa pedang dan perisai saat berperang, Daud melawan Goliat hanya menggunakan batu dan umban (seperti ketapel).
Tentara Filistin masih sempat menertawainya. Dan, hanya dengan satu kali lemparan, Goliat terjatuh setelah batu yang dilempar Daud mengenai dahinya. Tentara Filistin lalu kabur.
Daud mengajarkan anak-anak untuk selalu mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan hanya di dalam Tuhan.
6. Daniel di Gua Singa (Daniel 6)
Daniel adalah pejabat yang sangat suka berdoa. Raja Darius ingin dia mendapatkan posisi yang paling tinggi. Namun pejabat yang lain tidak menyukainya dan menyusun rencana jahat untuknya.
Kebetulan Daniel memang tidak suka menyembah (membungkuk) kepada raja dan pejabat yang lebih tinggi darinya. Ia punya prinsip hanya akan membungkuk pada Tuhan saja. Alasan inilah yang kemudian dijadikan senjata untuk menjatuhkan Daniel. Kepada Raja Darius, pembenci-pembenci Daniel itu mengusulkan agar menghukum orang yang tidak mau menyembah raja.
Raja sangat sedih ketika ia tahu Daniellah orang yang diserahkan untuk dihukum. Ia kemudian menangkap dan memasukkan Daniel ke gua singa sebagai hukuman. Di dalam gua, Daniel berdoa agar Tuhan melindunginya. Tuhan lalu mengirimkan malaikat-Nya untuk menutup mulut singa-singa tersebut.
Esok hari, ketika Raja Darius membuka pintu gua, ia menemukan Daniel masih hidup dan percaya kepada Allah serta memerintahkan seluruh rakyatnya menyembah Allah-nya Darius.
Serahkan pergumulanmu hanya kepada Allah dan percaya Ia akan membuka jalan atas setiap masalahmu, itulah inti dari cerita ini.
Artikel terkait: Doa Pagi Kristen, Memulai Hari dengan Ucapan Syukur kepada Tuhan
7. Yunus di Perut Ikan (Yunus 1-3)
Semua orang yang ada di Kota Niniwe sangat jahat. Lalu Tuhan mengutus Yunus menginjili di sana agar mereka semua bertobat. Tapi Yunus menolak dan kabur ke Tarsis dengan menumpang sebuah kapal layar. Di laut, badai datang dan hampir menghancurkan kapal. Para awak kapal tahu bahwa badai itu berkaitan dengan Yunus. Kemudian mereka memutuskan melempar Yunus, dan badai pun reda.
Di dalam laut, seekor ikan besar datang dan menelan Yunus. Ia berada di sana selama 3 hari. Setiap waktu Yunus selalu berdoa kepada Tuhan agar ia diselamatkan. Lalu di hari ketiga, ikan memuntahkannya ke darat. Kembali Tuhan mengatakan kepada Yunus agar ia pergi ke Niniwe. Akhirnya setelah 3 hari perjalanan, Yunus sampai di Niniwe.
Setelah beberapa lama menginjili di sana, orang-orang Niniwe bertobat dan percaya Tuhan.
Melalui Yunus, anak-anak tahu betapa sabarnya Tuhan. Tuhan juga mengajar anak-anak untuk selalu patuh akan panggilan-Nya.
Selain cerita Alkitab di atas, masih banyak tokoh-tokoh Alkitab di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang memiliki pesan moral yang tinggi. Kiranya, cerita Alkitab ini bisa menginspirasi dan membangun karakter si kecil menjadi anak yang luar biasa.
Baca juga:
Ajarkan tentang kesabaran kepada anak dari kisah Nabi Ibrahim AS
Kisah Nabi Adam dan Hawa untuk menemani si buah hati (dilengkapi video)