Asam urat merupakan penyakit radang sendi yang menyebabkan bengkak dan kaku sendi. Bisa sebabkan rasa tidak nyaman, yuk, ketahui bagaimana cara menurunkan asam urat.
Pada dasarnya, asam urat merupakan hasil akhir (limbah) dari metabolisme purin. Kadar normal asam urat dalam darah sekitar 2,4-6 mg/dl untuk wanita dan 3,4-7 mg/dl untuk pria. Pada kondisi tertentu, kadar asam urat dapat menjadi terlalu tinggi hingga menyebabkan peradangan sendi (penyakit pirai/artritis gout) dan batu ginjal.
Bila dibiarkan, kondisi yang disebut dengan hiperurisemia ini dapat menyebabkan kerusakan tulang dan sendi yang permanen, gangguan ginjal, dan penyakit jantung koroner. Studi pun telah menemukan hubungan antara kadar asam urat yang tinggi dengan diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan perlemakan hati.
Kadar asam urat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penyumbatan alirah darah oleh penumpukan kristal tajam dari asam urat sehingga meningkatkan risiko kerusakan sendi, penyakit ginjal, hingga penyakit jantung koroner.
Penyebab Asam Urat Tinggi
Di dalam tubuh, kadar asam urat bisa menjadi tinggi oleh karena peningkatan produksi asam urat maupun gangguan pada pembuangan asam urat. Penyebabnya antara lain:
- Kebiasaan diet tinggi purin, seperti
- Makanan laut (khususnya salmon, udang, lobster, dan sarden)
- Daging merah
- Jerohan (seperti hati, paru, otak)
- Makanan dan minuman tinggi sirup fruktosa dan alkohol (khususnya bir)
- Faktor genetik
- Obesitas
- Stres
Peningkatan kadar asam urat di dalam darah juga bisa dipicu oleh beberapa penyakit, seperti:
- Penyakit ginjal
- Diabetes mellitus
- Hipotiroidisme
- Beberapa jenis kanker dan kemoterapinya
- Kelainan autoimun seperti psoriasis
Cara Menurunkan Asam Urat
Penting untuk dipahami, kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan dan mengubah gaya hidup. Meski tidak dapat disembuhkan seratus persen, cara-cara berikut bisa menjadi pilihan untuk mengatasi gejala dan menjaga kadar asam urat tetap di rentang normal.
1. Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan diperlukan untuk mengatasi nyeri dan pembengkakan pada sendi. Ketika gejala akut terjadi, asam urat dapat diatasi dengan mengonsumsi obat antiradang dan antinyeri, antara lain obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan piroxicam maupun obat dari golongan steroid seperti dexamethasone dan prednisone.
Bila gejala akut sudah berlalu, obat yang dikonsumsi adalah penurun asam urat seperti allopurinol. Pada individu yang sering mengalami kekambuhan gejala penyakit asam urat, obat ini perlu dikonsumsi rutin seumur hidup.
2. Mengatur Pola Makan
Individu dengan asam urat tinggi perlu membatasi atau menghindari makanan-makanan berikut:
- Makanan tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, dan beberapa jenis sayuran. Beberapa contohnya, yakni jerohan, daging babi, ayam kalkun, ikan dan kerang, bunga kol, asparagus, bayam, kacang polong, dan jamur-jamuran.
- Makanan tinggi gula. Asam urat kerap dihubungkan dengan makanan tinggi protein, akan tetapi studi menemukan bahwa jenis gula fruktosa, yakni karbohidrat sederhana yang banyak ditemukan pada makanan olahan, dapat memicu peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Contohnya, yaitu kue-kue kering, minuman kaleng, minuman bersoda, dan jus buah. Hindari pula makanan-makanan olahan yang mengandung sirup fruktosa (high fructose corn syrup).
- Makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, unggas berlemak, dan produk susu berlemak tinggi.
- Alkohol. Secara langsung, alkohol merupakan sumber purin, yang memproduksi asam urat saat diuraikan oleh tubuh. Secara tidak langsung, alkohol memperlambat laju pengeluaran asam urat melalui ginjal, sehingga kadarnya bisa meningkat di dalam darah. Minuman beralkohol yang paling tinggi kadar purinnya adalah bir.
Sebaliknya, individu dengan asam urat tinggi perlu mengonsumsi makanan sehat terutama protein dan karbohidrat kompleks seperti berikut:
- Protein. Pilih sumber protein rendah lemak seperti daging tanpa lemak dan unggas, susu rendah lemak, dan kacang-kacangan.
- Karbohidrat kompleks. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
3. Perhatikan Kecukupan Air Minum
Seperti sudah disebutkan, asam urat dibuang melalui ginjal. Oleh sebab itu, tubuh perlu cukup air agar asam urat bisa dikeluarkan melalui urin. Bila tubuh masuk ke dalam kondisi dehidrasi, kadar asam urat tentu akan meningkat di dalam darah.
4. Menurunkan Berat Badan
Studi menemukan bahwa kondisi berat badan berlebih berisiko meningkatkan kadar asam urat di dalam darah. Oleh sebab itu, berat badan perlu dijaga di rentang normal. Selain dengan mengatur makan sesuai dengan anjuran di atas, individu perlu berolahraga rutin setidaknya 30 menit per hari atau total 150 menit per minggu.
Olahraga rutin juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan fungsi sendi, dan memperlambat perkembangan radang sendi akibat penyakit gout.
Pada dasarnya, pengaturan makanan, olahraga, dan perubahan gaya hidup dapat memperbaiki kadar asam urat dan penyakit yang disebabkan oleh kadarnya yang tinggi. Namun, pada kasus tertentu, cara-cara ini tidak cukup ampuh sehingga diperlukan obat-obatan.
Kapan Perlu Waspada?
Segeralah ke dokter bila Anda kerap mengalami nyeri di persendian, terutama bila disertai demam dan sensasi panas pada sendi. Atau, bila serangan asam urat berlangsung terus-menerus dalam waktu lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain menyebabkan radang sendi, asam urat yang dibiarkan terus-menerus tinggi juga dapat menyebabkan batu dan gangguan ginjal.
Sumber:
CDC. Gout | Arthritis | CDC.
Cleveland Clinic. Gout: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention.
Mayo Clinic. Gout diet: What’s allowed, what’s not.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.