6 Cara Menjelaskan Kanker pada Anak Sesuai Usia Menurut Pakar

Kate Middleton butuh banyak waktu untuk jelaskan kondisi kanker pada anak-anaknya. Berikut kata pakar soal cara menjelaskan tentang penyakit kanker pada si Kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengidap penyakit serius seperti kanker merupakan pukulan besar bagi siapa pun, tak terkecuali orang tua. Salah satu yang mungkin terbesit setelah didiagnosis adalah, bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan tentang penyakit kanker ini pada anak?

Seperti kita tahu, beberapa waktu lalu Kate Middleton umumkan bahwa dia mengidap kanker, Parents.

Lewat video yang diunggah di Instagram itu, Kate juga mengaku kalau dia butuh waktu lama untuk memberitahu anak-anaknya soal hal ini.

Pasalnya, anak-anak Kate dan Pangeran William terbilang masih sangat muda. George berusia 9 tahun, Charlotte 7 tahun, dan si bungsu Louis 4 tahun. 

Artikel Terkait: Mengidap Kanker, Kate Middleton Butuh Waktu Lama untuk Memberitahu Anak

Perlukah Memberitahu Anak Saat Orang Tua Mengidap Kanker?

Jawabannya, tentu saja perlu, Parents. Merupakan hak anak untuk tahu mengenai kondisi kesehatan kita sebagai orang tuanya. 

Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa buah hatinya itu masih belum cukup umur untuk tahu soal kondisi orang tuanya.

Namun, merahasiakan kondisi ini dari anak malah berisiko membuat ia cemas dan merasa 'diabaikan', lho.

Hal ini disampaikan oleh Kathleen Ingman, Psikolog Anak dari Children's Hospital Long Angeles, Amerika Serikat.

"Anak-anak pasti akan merasakan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya, termasuk mengenai kondisi orang tua mereka. Merahasiakan hal ini, bahkan meski anak masih balita, berisiko membuat dia cemas," tutur Kathleen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kenapa? Ini karena mereka sadar ada perubahan yang terjadi, tapi mereka tidak tahu tentang hal itu. Anak-anak pun akhirnya jadi merasa takut dan cemas," ungkapnya, mengutip laman LA Times.

Meski begitu, tentunya memberitahu mengenai penyakit serius yang diderita orang tua kepada anak perlu hati-hati, ya.

Serta, pembahasan soal penyakit juga perlu diberikan secara perlahan. Karena, anak cenderung memerlukan lebih banyak waktu untuk memproses informasi tersebut.

Supaya Parents tidak bingung, berikut ini beberapa tips dan cara menjelaskan tentang kanker, atau penyakit serius lainnya, yang diidap orang tua pada anak.  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Jalani Terapi Kanker Ginjal di Tanya Samui Thailand, Vidi Aldiano: “Bakal Jadi Perjalanan Panjang”

Cara Menjelaskan Tentang Kanker pada Anak

1. Pastikan Parents Paham Soal Penyakitnya Terlebih Dulu

Sebelum memberi tahu anak, pastikan Parents paham soal penyakitnya terlebih dulu.

Dengan memahami penyakit yang dialami, Anda jadi bisa mengolah ulang informasi tersebut secara sederhana ketika menjelaskannya pada si Kecil. 

Bila kesulitan, Parents juga bisa meminta saran dokter tentang bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan kepada anak tentang penyakit yang dialami. 

2. Beri Tahu Anak Setelah Siap, Tapi Jangan Ditunda

Parents tak perlu terburu-buru memberi tahu anak mengenai penyakit kanker yang dialami. Namun, jangan sampai ditunda juga, ya.

Maksud ditunda di sini adalah, tidak kunjung memberi tahu pada anak sampai penyakit yang dialami semakin parah. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Memberi tahu anak segera setelah Anda didiagnosis kanker sangat disarankan. Apabila tunggu penyakit parah dulu, maka informasi yang perlu diberikan kepada anak otomatis makin menumpuk. Ini akan membuat anak semakin sulit mencerna apa yang terjadi pada orang tuanya," jelas Kathleen.

3. Jelaskan Secara Perlahan dan Tidak Menakuti

Seperti yang telah disebutkan di atas, jelaskan tentang kondisi Anda secara perlahan karena anak mungkin akan lebih membutuhkan waktu untuk mencerna informasi soal kanker. 

Selain itu, Parents disarankan untuk menggunakan kata-kata spesifik seperti 'kanker' alih-alih hanya 'sakit'.

Pasalnya, kata 'sakit' bermakna luas, dan anak mungkin akan salah tangkap dan menganggap 'sakit' yang dialami orang tuanya sama seperti flu atau pilek

Saat menjelaskan pada anak, usahakan untuk tidak menggunakan kalimat yang berpotensi menakuti anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jelaskan bahwa Parents memang didiagnosis kanker, tapi si Kecil tak perlu khawatir karena Anda akan melakukan serangkaian perawatan agar bisa sembuh kembali.

Hal ini pun dijelaskan oleh Shelby Doyle, konselor dari organisasi perawatan kanker, MD Anderson The Woodlands, Amerika Serikat.

"Anda bisa memberi tahu anak secara spesifik dan tidak membuatnya takut. Misalnya dengan kalimat: 'Bunda/Ayah ternyata sakit kanker, Nak. Kankernya ada di leher. Supaya bisa sembuh, maka butuh perawatan'," ungkapnya, mengutip laman resmi MD Anderson.

Dia melanjutkan, "Untuk anak yang lebih besar, bisa menggunakan term lebih spesifik seperti kanker paru atau leukemia," jelasnya.

4. Beri Tahu Bahwa Perawatan Kanker Mungkin Mengubah Rutinitas 

Saat didiagnosis kanker, Parents akan melakukan serangkaian perawatan seperti kemoterapi sehingga rutinitas harian bisa saja terganggu.

Diskusikan bersama pasangan atau keluarga dekat, kira-kira siapa yang akan menggantikan peran Anda untuk mengurus si Kecil ketika sedang menjalani perawatan. 

Setelah sepakat, komunikasikan hasilnya pada anak. Misalnya, beri tahu dia siapa yang akan menggantikan mengantar si Kecil ke sekolah saat Parents sedang melakukan perawatan kanker, dan sebagainya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Jelaskan Sesuai Usia

Cara menjelaskan tentang kanker pada anak selanjutnya adalah dengan menggunakan pendekatan sesuai usia mereka, Parents. Berikut ini tips dari Shelby yang bisa dilakukan:

  • Usia Balita 

Fokus untuk memberikan mereka rasa nyaman dan aman. Bahwa kanker yang diderita Parents bukan disebabkan oleh anak.

Serta, si Kecil juga tetap masih bisa bermain dan memeluk Parents meski sedang sakit kanker.

Gunakan story telling, perumpamaan, atau dengan bantuan gambar saat menjelaskan tentang kondisi Anda agar si Kecil lebih paham. 

  • Usia 7-9 tahun

Anak di usia ini sudah cukup mengerti mengenai penyakit serius seperti kanker.

Bahkan, mereka mungkin akan takut Anda tidak selamat dan meninggal karena kanker.

Maka itu, Parents perlu menenangkan tapi hindari membuat janji seperti 'Bunda/Ayah yakin akan sembuh'. 

"Alih-alih berjanji, cobalah berkata jujur dengan mengatakan sesuatu seperti: 'Betul, terkadang orang yang mengidap kanker bisa meninggal. Tapi, Ayah/Bunda akan melakukan pengobatan dan berusaha yang terbaik supaya bisa sembuh'," kata Shelby.

Dia menambahkan, Parents bisa meyakinkan anak bahwa dia tetap akan selalu dicintai meski orang tua mereka tidak bisa sembuh dari kanker.

  • Usia Remaja

Usia remaja sudah paham soal kanker dan paham terkait apa yang dialami Parents.

Namun, anak remaja cenderung menyembunyikan soal perasaan mereka tentang berita ini.

Misalnya, dia mungkin merasa sedih mendengar kabar ini, tetapi dia menahan diri agar tidak menangis di hadapan Parents, karena tak ingin membuat Anda khawatir.

Maka itu, Parents perlu meyakinkan anak bahwa tidak apa-apa untuk menunjukkan rasa sedih dan mengungkap perasaannya terkait hal ini. 

Namun, berikan anak waktu dan hindari memaksanya untuk membuka diri soal perasaannya. Anak remaja terkadang memerlukan ruang sendiri dulu untuk mencerna kabar tersebut.

6. Buka Diskusi dengan Anak

Cara menjelaskan tentang kanker pada anak selanjutnya adalah, selalu buka diskusi saat membicarakan soal ini. 

Jadi, bukan pembicaraan satu arah saja ya, Parents. Biarkan anak bertanya soal kondisi Anda yang ingin diketahui olehnya.

Artikel Terkait: Wafat Karena Kanker Hati, 8 Potret Kenangan Ammar Zoni dan Ayah Bikin Haru

Parents, itulah beberapa tips dan cara menjelaskan tentang kanker pada anak yang bisa dilakukan. 

Jangan takut untuk berkata jujur pada anak soal kondisi kesehatan, ya. Tidak perlu buru-buru dan jelaskan padanya secara perlahan dengan mengikuti tips dan cara di atas. 

Semoga bermanfaat!

***

Baca Juga:  

id.theasianparent.com/ab00136-manfaat-bermain-video-game-untuk-perkembangan-anak

id.theasianparent.com/tips-bonding-dengan-anak

id.theasianparent.com/ab00134-cara-mengajari-anak-bersosialisasi