Media sosial menjadi sarana untuk membagikan berbagai hal yang kita lakukan sehari-hari, tak terkecuali publik figur. Pamor terkenal sudah tentu membuat artis sejatinya harus berhati-hati sebelum mengunggah aktivitasnya di jagat maya. Seperti kisah aktris cantik asal Taiwan satu ini, yang unggahannya dinilai tidak mengajarkan anak cara menghargai makanan.
Dianggap tidak anaknya menghargai makanan, artis ini diprotes
Aktris dan model seksi asal Taiwan, Susana Sui belum lama membuat netizen heboh. Ini terjadi setelah ia mengunggah foto anak-anaknya bermain dengan makanan saat tengah merayakan Tahun Baru Imlek beberapa waktu lalu.
Akibat virus corona yang tengah merebak, Sonia mengungkapkan kejenuhan yang ia rasakan karena tidak dianjurkan untuk bepergian ke tempat hiburan publik. Akhirnya, pembawa acara televisi berusia 39 tahun ini memutar otak untuk melakukan aktivitas menyenangkan bersama buah hatinya.
Dalam akun Instagramnya, ada satu buah foto di mana dua anaknya terlihat sedang memainkan telur mentah yang sudah dipecahkan dalam piring. Bahkan, kedua anak ini terlihat tidak keberatan bersenang-senang dengan telur yang berlepotan di lantai.
Di foto lain, tampak kedua anaknya menggunakan popok di atas kepala. Sontak, hal ini menuai protes dari para pengikut Susana di Instagram.
Salah satu fans menyebutkan bahaya bakteri salmonella yang ada dalam telur mentah yang sangat berbahaya, sehingga tidak seharusnya telur menjadi mainan anak-anak.
Protes lain ditunjukkan dengan menganggap bermain telur mentah adalah bentuk pemborosan makanan. Sonia dinilai tidak bisa menjadi teladan positif untuk buah hatinya.
Artikel terkait: Sering dipegang si kecil, 9 benda ini ternyata paling banyak mengandung kuman
Seolah tak mau ambil pusing, Sonia membalas kritik yang timbul dengan tenang,
“Keingintahuan adalah akar kreativitas. Melalui proses berada di sana bersama anak-anak ketika mereka bermain dengan telur mentah. Ini tidak hanya memuaskan rasa ingin tahu mereka dan memperkuat hubungan kita, mereka juga dapat belajar lebih banyak tentang dari mana ayam berasal dan sifat fisik kulit telur,” demikian balasan Sonia terhadap protes yang ditujukan pada dirinya.
Tak lupa, Sonia mengucapkan terima kasih atas kepedulian penggemarnya yang menurutnya tak ternilai. Bukan kali pertama, ini adalah kedua kalinya Sonia membuat heboh publik di jagat maya. Beberapa waktu lalu sebelumnya, ia mengunggah foto dirinya berbikini di tepi kolam renang yang juga memancing komentar.
Artikel terkait: Malas kerja, anak sumpahin ayahnya meninggal, ini kata psikolog
Ajarkan anak cara menghargai makanan, ini yang harus Parents lakukan!
Tak bisa ditampik, kemudahan dalam mendapatkan makanan membuat banyak orang melupakan konsep menghargai makanan. Anggapan cepat dan praktis meraih apapun menyebabkan Anda atau orang di sekitar kalian kurang mengapresiasi makanan.
Padahal, masih banyak masyarakat di luar sana yang kurang beruntung dan kesulitan mendapat akses makanan. Oleh karena itu, penting untuk Parents mengajarkan bagaimana cara menghargai makanan pada anak sejak dini.
Menghargai makanan menjadi pondasi utama anak mampu menghargai semua aspek yang ada dalam kehidupannya, termasuk menghargai sesama manusia. Berikut cara yang bisa dilakukan.
-
Ubah mindset “makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan”
Hal utama dan paling penting yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir bahwa Anda dan keluarga kecil Anda makan untuk hidup. Saat si kecil memahami prinsip makan untuk hidup, perlahan ia akan mengonsumsi makanan yang lebih bergizi demi kesehatannya kelak.
Dengan begitu, anak akan menghargai makanan bukan semata memanjakan lidah dan mencari makanan enak saja.
-
Jadilah teladan yang baik
Daripada sibuk mengenalkan anak makanan siap saji yang sedang booming, ubahlah pengenalan anak pada makanan alami dan sehat sebagai prioritas utama. Makanan alami dalam konteks ini adalah makanan yang diolah dari awal, bukan makanan instan atau kemasan yang sudah banyak mengandung pengawet.
Biasakan menyajikan makanan sehat sebagai kudapan harian, misal segelas susu segar atau potongan buah. Jika anak sudah mulai besar, adakan sesi bercerita tentang nutrisi makanan atau sumber makanan tersebut berasal.
Contoh, susu yang ia minum sebelum tidur berasal dari sapi perah yang setiap hari diberi makan rumput segar sehingga bisa menghasilkan minuman yang lezat. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak ya, Parents!
-
Buat rencana wisata alam keluarga
Apa aktivitas Bunda bersama si kecil di akhir pekan, apakah hanya berputar di pusat perbelanjaan? Sesekali ajak ke tempat wisata alam saja yuk! Apalagi sekarang ini sudah banyak destinasi wisata yang menjadikan bercocok tanam sebagai fokus utama, yang mana akan mengajarkan kita bagaimana rumitnya makanan dibuat sehingga membuat setiap orang menghargai prosesnya tak terkecuali si kecil.
Bawalah kebiasaan ini ke rumah dengan membuka lahan kecil keluarga untuk menanam sayuran. Pilihlah bibit buah dan sayuran yang perawatannya mudah, kemudian biarkan buah hati Anda merawat tanaman tersebut hingga tiba masa panen.
-
Libatkan si kecil saat berbelanja
Tak banyak orangtua yang bersedia melibatkan anak belanja, dengan alasan tidak ingin dipusingkan dengan ‘kehebohan’ yang muncul kala Bunda sedang memilih bahan makanan.
Padahal, ini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk anak memahami bahwa makanan tidak bisa begitu saja terhidang di meja makan. Ada serangkaian proses yang harus dilewati; mulai dari memilih bahan yang segar hingga akhirnya siap untuk diolah.
Singkirkan keengganan Parents dengan sesekali mengajak si kecil dalam acara belanja keluarga. Pada buah hati yang sudah mulai besar, dorong ia mempelajari hal yang sedikit kompleks seperti membaca label makanan atau nutrisi apa saja yang terkandung di dalam bahan makanan.
-
Jadwalkan memasak bersama anak
Hal yang tak kalah penting yaitu mengajak anak ke dapur untuk membantu menyiapkan makanan. Lupakan bagaimana keriuhan yang akan timbul nantinya, yang terpenting anak bisa memahami proses pembuatan makanan yang tidak mudah.
Selain itu, anak pun akan lebih menghormati pembuat makanan yang sudah mengerahkan segala upaya untuk menyajikan makanan.
Di samping itu, anak pun akan termotivasi mengambil makanan sesuai kebutuhan dan menghabiskannya saat makan.
Nah, sudahkah Parents mengajarkan anak cara menghargai makanan?
Disadur dari artikeldi theAsianparent Singapura
Baca juga :
Ingin Hidup Sehat dan Bahagia, Lakukan 9 Kebiasaan Sederhana Ini Setiap Hari