Di era global seperti sekarang ini, penguasaan bahasa asing selain bahasa ibu sudah menjadi kebutuhan. Untuk itu, tak ada salanya jika Parents perlu mengetahui manfaat dan cara mengajarkan bahasa asing pada anak.
Dikutip dari Hellosehat, menguasai lebih dari satu bahasa dapat membangun kekuatan otak. Menurut sebuah studi di Singapura tentang bayi berusia enam bulan, bayi yang mengerti dua bahasa kemungkinan memiliki kemampuan belajar dan ingatan yang lebih baik.
Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi lintas benua. Dengan menguasai bahasa asing, anak akan lebih mudah untuk beradaptasi di dunia global kelak saat ia tumbuh besar.
Artikel terkait: 8 Tips belajar bahasa asing dengan si kecil, Bunda wajib coba!
Manfaat mengajarkan bahasa asing pada anak
Parents dapat memulai mengajarkan bahasa asing pada anak sedini mungkin. Usia balita, yaitu 2 – 5 tahun adalah tahap golden age dimana otak akan bekerja 80% pada masa ini. Untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya, termasuk belajar bahasa asing, bisa dimaksimalkan tahap golden age ini.
Memperkenalkan anak kepada bahasa asing memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa contohnya yang dilansir dari Parents.com.
- Anak-anak yang belajar bahasa asing lebih imajinatif, memiliki ide-ide abstrak yang lebih baik, dan dapat berpikir dengan lebih fleksibel.
- Memiliki sensitivitas yang lebih baik kepada berbagai macam bahasa dan kemampuan mendengar yang lebih bagus.
- Mempelajari bahasa asing akan meningkatkan pemahaman anak akan bahasa ibunya.
- Membuka pintu menuju kebudayaan yang lain dan membantu anak untuk memahami serta mengapresiasi budaya dan negara lain.
Ada banyak anggapan bahwa membesarkan anak di lingkungan bilingual atau multilingual akan menyebabkan speech delay atau gangguan bicara di usia balita, namun ternyata hal tersebut terbukti tidak benar.
Menurut sebuah penelitian di Cornell Language Acquisition Lab (CLAL), anak-anak yang mempelajari bahasa kedua dapat mempertahankan perhatian meskipun ada distraksi daripada anak yang hanya tahu satu bahasa saja.
Menguasai bahasa asing juga berpengaruh kepada perkembangan kognitif anak. Hal ini dapat berkontribusi pada kesuksesan akademik di masa depan anak.
3 Cara mengajarkan bahasa asing pada anak
Tidak harus menyewa guru les khusus untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak, apalagi jika si kecil masih berusia balita atau prasekolah. Untuk memuluai belajar bahasa asing tentu saja bisa dimulai dari rumah, bersama orangtua sebagai gurunya.
Apabila Parents belum menguasai benar bahasa yang akan dipelajari, tidak perlu khwatir. Anak-anak bisa cepat belajar dari kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitarnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengajarkan bahasa asing pada anak yang bisa diikuti oleh orangtua di rumah.
1. Mulai dari kata-kata sederhana
Parents bisa mulai mengajarkan anak untuk mengenal sebuah bahasa bahkan sejak ia bayi. Dengan rutin mendengarkan kata-kata dan suara dalam bahasa tertentu, anak akan belajar untuk mendengar intonasi yang berbeda dari bahasa ibunya.
Untuk belajar bahasa asing, anak bisa mulai dari kata-kata sederhana. Misalnya belajar mengenai warna-warna, bentuk, angka dalam bahasa lain. Lalu, ajak anak berkeliling rumah dan sebutkan bahasa lain dari benda-benda di sekitarnya.
Mendengarkan lagu berbahasa asing juga dikenal sangat efektif dalam mengenalkan bahasa lain kepada anak. Putarlah lagu tersebut setiap hari dan tanpa disadari anak akan bersenandung mengikuti liriknya yang dalam bahasa asing tersebut.
Artikel terkait: Kapan usia terbaik ajarkan anak bahasa asing? Simak panduan ini, Parents!
2. Buat suasana yang menyenangkan
Jika belajar bahasa asing sambil melakukan kegiatan yang disukainya, anak akan merasa belajar jadi aktivitas yang menyenangkan. Dengan suasana hati yang riang, anak juga akan cepat menyerap informasi. Cobalah bermain bersama anak, menggambar, atau membaca buku untuk mengenalkan anak kepada kosa kata baru.
3. Gunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari
Untuk menguasai suatu bahasa, anak harus rutin menggunakan bahasa tersebut. Ajaklah para anggota keluarga lainnya untuk menggunakan bahasa asing yang sedang dipelajari jika berkomunikasi dengan anak.
Tidak perlu full berbicara dalam bahasa asing seharian, cukup sesekali saja, yang penting rutin. Apabila anak terlihat sudah menguasai satu kata atau kalimat, coba kenalkan pelan-pelan dengan kalimat lainnya.
Untuk anak yang lebih besar, Parents bisa mencarikannya teman yang juga bisa berbahasa asing atau mengikuti kelas bahasa asing di luar rumah dengan pengajar native speaker. Melancarkan kemampuan berbahasa membutuhkan praktek yang berkesinambungan.
***
Sumber: Hellosehat, Parents.com, Bilingual Kids Spot, Cornell University News
Baca juga:
Penelitian: Bayi Akan Mengingat Bahasa Lahirnya sampai Ia Dewasa