Payudara adalah salah satu aset wanita yang sangat berharga. Namun, memiliki ‘aset’ juga berarti harus menjaganya dengan baik, karena kanker payudara bisa menjadi momok mengerikan yang membayangi kehidupan kaum wanita. Lalu, apa yang harus dilakukan dalam tindak pencegahan kanker payudara?
Sebut saja Angelina Jolie, yang sampai rela melakukan pengangkatan kedua payudara indahnya demi menghindari kemungkinan terkena kanker payudara yang ganas. Dalam istilah kedokteran, tindakan ini disebut dengan istilah double mastectomy. Prosedur ini merupakan salah satu metode pencegahan kanker payudara yang bisa dilakukan.
Artikel terkait: Perbedaan Mastitis dan Kanker Payudara
Lalu siapa yang lebih beresiko terkena kanker payudara ini?
Pertama, faktor genetika tentu saja menjadi salah satu penyebabnya. Namun jangan terlalu menjadi paranoid jika salah satu anggota keluarga Anda mengidap kanker payudara. Menurut penelitian, faktor genetika hanya berperan sekitar 5-10 %.
Faktor kedua penyebab penyakit kanker payudara adalah gaya hidup. Contohnya adalah sering menyantap makanan berlemak terutama junk food. Oleh karena itu, terdapat kaitan yang erat antara wanita obesitas dengan kanker payudara, terutama setelah masa menopause.
Selain itu wanita yang sering mengkonsumsi alkohol patut waspada terhadap penyakit kanker payudara.
Faktor ketiga adalah ketidakseimbangan hormon estrogen di dalam tubuh. Menurut penelitian, tingginya kadar estrogen di dalam tubuh bisa menjadi salah satu penyebab adanya kanker payudara.
Konsultasikan pada dokter jika Anda ingin menjalani terapi estrogen paska menopause. Bila Anda memiliki riwayat kanker payudara di dalam keluarga, Anda wajib mendiskusikan dan mengkomunikasikan hal ini kepada dokter sebelum dilaksanakannya terapi estrogen.
Artikel terkait: 13 Hal Yang Bisa Menyebabkan Kanker Payudara
Lalu, bagaimana pencegahan kanker payudara?
Cara yang termudah tentu saja dengan SADARI atau Pemeriksaan Payudara diri sendiri alias melakukan cek berkala secara rutin terhadap payudara Anda sendiri. Kenali setiap benjolan yang tidak normal.
Biasanya wanita seringkali melakukannya pada saat mandi dan menyabuni diri, terutama ketika memijat daerah sekitar payudara hingga ke ketiak. Posisi tidur terlentang juga sangat baik untuk bisa memijat ataupun meraba payudara Anda untuk mengetahui apakah terdapat benjolan ataupun gejala lain yang abnormal.
Di samping itu, Anda tentu saja dapat melalukan mammografi. Mammografi penting jika:
- Keluarga Anda memiliki riwayat kanker payudara
- Anda sudah berumur 40 tahun
- Anda mengalami menopause dini di usia 40 tahun
Pemeriksaan ini memang agak sedikit tidak nyaman sehingga tidak sedikit wanita segan melakukannya. Namun, pencegahan dini dan menyayangi diri sendiri, sungguh tidak ada salahnya bukan?
Menyusui dan kanker payudara
Menyusui dapat mengurangi resiko terkena kanker payudara setelah menopause. Semakin lama seorang ibu menyusui bayinya, semakin kecil resiko terkena kanker payudara.
Bunda, marilah kita lakukan pencegahan kanker payudara sedini mungkin.
Baca juga:
Deteksi kanker payudara lewat mamografi, begini cara pemeriksaannya. Benarkah menyakitkan?