Pandemi membuat banyak orang tua menghindari kunjungan ke dokter gigi bila tidak mendesak. Salah satunya, kala gigi susu anak goyang dan akan berganti gigi permanen. Pertanyaannya, apakah aman mencabut gigi anak di rumah? Bagaimana cara mencabut gigi sendiri, apa saja yang perlu dipersiapkan?
Sebelum tau cara mencabut gigi, mari pahami bersama bagaimana pola pertumbuhan gigi anak yang normal.
Kapan Gigi Anak Mulai Tumbuh?
Menurut American Dental Assosiation, fase pertumbuhan gigi anak umumnya dimulai sejak usia 6 bulan, yang ditandai dengan tumbuhnya gigi seri rahang bawah. Berikutnya, gigi seri rahang atas mulai tumbuh, yang diikuti dengan gigi geraham pertama, gigi taring, dan diakhiri dengan gigi geraham kedua.
Di usia 3 tahun, sebagian besar anak akan memiliki gigi susu yang lengkap, yakni sebanyak 20 gigi. Perlu diingat bahwa terdapat rentang usia pertumbuhan gigi susu, sehingga pola pertumbuhan gigi antara satu anak dengan anak lain bisa berbeda. Perbedaan ini terletak pada usia anak saat gigi pertama mulai tumbuh dan urutan gigi yang tumbuh.
Seiring dengan tumbuh kembang anak, rahang akan terus membesar untuk menyediakan tempat bagi gigi permanen yang berukuran lebih besar dari gigi susu. Ketika anak mencapai usia 6 tahun, gigi permanen atau gigi tetap akan mulai tumbuh dan menggantikan gigi susu.
Proses ini diawali dengan gigi seri rahang bawah yang menggantikan gigi seri susu. Dan selanjutnya, satu per satu gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen. Proses ini akan terus berjalan hingga anak berusia 12 tahun.
Saat gigi permanen mulai tumbuh, gigi susu akan goyang karena akarnya mulai mengalami resorpsi (berkurang). Ini terjadi akibat dorongan dari gigi permanen, yang lama kelamaan akan tampak dari balik gusi. Goyangan terjadi bertahap di mana mana semakin lama akan makin bertambah.
Bila awalnya hanya terdapat sedikit gerakan dari arah depan dan belakang, akhirnya gigi akan sangat goyang dan bisa digerakkan ke segala arah.
Artikel Terkait: 9 Cara Merawat Gigi Bayi yang Baru Tumbuh
Cara Mencabut Gigi Sendiri, Perhatikan Ini Sebelum Melakukannya
Bagaimana cara mencabut gigi sendiri memang kerap dipertanyakan para orangtua. Memang, mencabut gigi susu anak yang sudah goyang tanpa perlu ke dokter gigi sangat mungkin untuk dilakukan. Namun, hal-hal berikut harus diperhatikan.
-
Pastikan Bahwa Goyangnya Gigi susu bukan akibat benturan
Benturan di sekitar rongga mulut dapat membuat gigi goyang akibat adanya fraktur atau patahan pada gigi. Gigi yang goyang akibat benturan biasanya terjadi secara tiba-tiba dan disertai dengan perdarahan. Sedangkan gigi susu yang goyang akibat pertumbuhan gigi permanen tidak menimbulkan perdarahan dan diawali dengan goyangan yang sangat minimal. Seiring dengan waktu, intensitas goyangan akan semakin meningkat. -
Amati Tanda Gigi Permanen yang Muncul ke Permukaan Gusi
Umumnya, goyangan gigi susu yang makin bertambah akan diikuti dengan kemunculan gigi permanen bertekstur keras dan berwarna putih di belakang gigi susu. Seiring dengan semakin munculnya gigi permanen ke permukaan, goyangan pada gigi susu pun akan semakin bertambah.
Tahapan dan Cara Mencabut Gigi Susu
Sebelum mencabut, pastikan terlebih dulu bahwa gigi susu anak dapat digerakkan berputar ke arah depan, belakang, kanan, dan kiri, serta dapat digoyangkan dengan lidah. Bila syarat-syarat ini terpenuhi, maka Anda dapat mencabut gigi anak di rumah. Langkah dan cara mencabut gigi adalah sebagai berikut:
- Sebelum mulai mencabut, siapkan beberapa kain kasa steril. Gulung hingga membentuk silinder dengan panjang kurang lebih 1,5-2 cm.
- Cuci tangan dan lap hingga kering agar Anda dapat memegang gigi dengan stabil.
- Berikan tekanan yang cukup kuat saat menggoyangkan gigi agar bagian akar gigi yang menempel ke gusi bisa terlepas.
- Setelah gigi susu lepas, minta anak menggigit kasa steril selama 15 menit untuk menghentikan perdarahan.
Umumnya, perdarahan hanya sedikit karena akar gigi susu tidak sepanjang akar gigi permanen. Setelah pencabutan, hindari dulu konsumsi makanan dan minuman yang panas.
Kunci Keberhasilan Mencabut Gigi Anak di Rumah
Selain teknik cara mencabut gigi susu tadi, ada hal yang tak kalah penting untuk dipersiapkan, yakni soal kesiapan mental anak. Kala gigi sudah mulai goyang, jelaskan pada anak tentang proses pergantian gigi termasuk detil proses cara mencabut gigi yang akan dilakukan dan dampaknya. Misalnya soal perdarahan pascapencabutan. Memang umumnya darah yang keluar hanya sedikit, namun anak harus betul-betul memahami agar tidak trauma melihatnya.
Mental orang tua juga harus siap. Anda harus 100 persen siap dan “tega” untuk mencabut gigi anak. Bila tidak, proses pencabutan gigi sangat mungkin gagal di tengah jalan. Dan ini dapat membuat anak trauma karena memberikan persepsi bahwa pencabutan gigi susu itu lama dan sangat sulit.
Kapan perlu ke dokter gigi untuk mencabut gigi anak?
Ada kalanya gigi susu yang sudah goyang sulit dicabut meski Anda sudah mencobanya berkali-kali. Ini biasa terjadi kalau goyangan gigi susu tidak bertambah meski gigi permanen sudah tumbuh. Sebelum buru-buru ke dokter gigi, Anda dapat melakukan observasi terlebih dulu sembari menunggu peningkatan intensitas goyangannya dari hari ke hari. Akan tetapi, segera kunjungi dokter gigi apabila gigi susu tak kunjung lepas meski gigi permanen sudah tumbuh hingga mencapai setengah ketinggiannya.
Sekalipun tampak sederhana, semua harus dipersiapkan dengan baik. Jangan sampai pergantian gigi susu ke gigi permanen ini justru menimbulkan masalah baru, seperti trauma psikologis pada anak.
Setelah mengetahui cara mencabut gigi sendiri, sudah siap mencabut gigi si Kecil? Semoga berhasil!
Baca juga:
4 Hal Penting Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Menurut Dokter
Parents, ini 5 langkah agar anak terbiasa memelihara kesehatan gigi