Segera Lakukan 5 Hal Ini, Saat Air Ketuban Sedikit

Ketahui, cara-cara memperbanyak air ketuban

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memasuki usia kehamilan 28 minggu, Raisa mulai merasa was-was. Pasalnya ketika melakukan pemeriksaan kehamilan, dokter kandungan mengatakan kalau air ketubannya mulai berkurang. “Ketika itu, dokter langsung bilang, saya harus melakukan beragam cara memperbanyak air ketuban,” paparnya pada theAsianparent Indonesia.

Sama seperti calon ibu lainnya, Raisa pun menginginkan kehamilan yang sehat dan lancar hingga proses persalinan. Sayangnya, ada beberapa masalah yang mungkin saja terjadi. Contohnya, masalah air ketuban sedikit.

Apabila jumlah air ketuban kurang, tentu saja bisa menimbulkan beragam risiko bahkan mengganggu kehidupan janin. Jika sebelumnya bayi akan merasa aman dengan adanya cairan ketuban, kurangnya air ketuban ini bisa membuat bayi seakan tumbuh dalam ruang yang begitu sempit.

Bayi akan sulit bergerak, bahkan efek yang lebih buruk lagi bisa menyebabkan pertumbuhannya bayi terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan.

Untuk mencegah dampak yang bisa ditimbulkan, maka penting bagi ibu hamil untuk mengenali cara memperbanyak air ketuban dan hal yang perlu diwaspadai.

Air ketuban sedikit, apa penyebabnya?

Dilansir dari American Pregnancy, sekitar 8% wanita hamil mengalami tingkat air ketuban sedikit dan sekitar 4% diantaranya menderita oligohidramnion.

Oligohidramnion merupakan kondisi ketika ibu hamil memiliki tingkat air ketuban yang terlalu sedikit. Untuk melihat hal ini, biasanya dokter akan mengukur jumlah cairan ketuban melalui evaluasi indeks cairan ketuban (AFI) atau pengukuran dalam saku.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika AFI menunjukkan tingkat cairan ketuban kurang dari 5 sentimeter (atau kurang dari persentil ke-5), tidak adanya kantong cairan dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL pada usia kehamilan 32-36 minggu. Maka diagnosis oligohidramnion akan dicurigai.

Kondisi ini bisa terjadi kapan saja selama kehamilan tetapi paling sering terjadi selama trimester terakhir.

Cara memperbanyak air ketuban

Pada dasarnya, penanganan cairan ketuban yang rendah biasanya akan berdasarkan pada usia kehamilan.

Bila usia kehamilan telah mendekati hari perkiraan lahir (HPL) maka dokter biasanya akan menyarankan persalinan caesar pada situasi oligohidramnion.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun bila usia kehamilan belum cukup bulan, dokter akan memantau tingkat cairan ketuban tetap cukup dan perkembangan janin sesuai dengan masa kehamilan.

Tidak hanya itu, dokter mungkin juga akan menyarankan beberapa cara lainnya.

a. Mengonsumsi banyak air putih

Cara paling mudah dan sederhana untuk mencegah kurangnya air ketuban, adalah memastikan kebutuhan cairan tercukupi. Ketika cairan ketuban pada ibu hamil rendah biasanya dokter akan menyarankannya untuk mengonsumsi lebih banyak air putih.

Menurut salah satu studi dari Trusted Source, hidrasi sangat membantu untuk meningkatkan kadar cairan ketuban pada wanita antara 37 dan 41 minggu kehamilan. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah dehidrasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Buku Konsensus Nasional Kecukupan Air, ibu hamil dan menyusui di Indonesia memang wajib menambahkan 300 ml menjadi 2,3 liter sehari.

b. Amnioinfusion

Bila oligohidramnion terjadi pada awal atau tengah kehamilan, metode penanganan yang biasa dilakukan adalah amniofusion. Ini merupakan prosedur penambahan air ketuban dengan menyuntikkan air garam ke dalam kantung ketuban.

Sayangnya, metode penanganan ini hanya bisa untuk sementara saja. Sebab air ketuban tambahan bisa berkurang setelah satu minggu.

Penambahan air ketuban ini juga dapat dilakukan saat persalinan untuk mencegah terjepitnya tali pusat.

c. Bed rest

Istirahat total atau bed rest juga bisa menjadi cara yang cukup efektif untuk meningkatkan kembali volume air ketuban.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan beristirahat total, ruang intravaskular dapat bertumbuh lebih besar sehingga memicu produksi cairan ketuban menjadi meningkat.

d. Pengobatan pada penyebab yang sudah ada sebelumnya

Karena cairan ketuban yang rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Maka dokter mungkin akan menganjurkan Anda mengobati kondisi ini sehingga dapat meningkatkan kadar cairan ketuban Anda.

Anda mungkin akan diminta untuk minum obat, memantau gula darah, atau lebih sering mengunjungi dokter.

e. Injeksi cairan sebelum melahirkan menggunakan amniosentesis

Amniosentesis melibatkan jarum tipis yang dimasukkan langsung ke dalam kantung ketuban melalui perut.

Bila cairan ketuban rendah terjadi sebelum atau selama persalinan, dokter mungkin akan memberi Anda cairan melalui amniosentesis sebelum proses persalinan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ini dapat membantu bayi Anda mempertahankan mobilitas dan detak jantung mereka selama persalinan, yang juga dapat membantu mengurangi kemungkinan kelahiran sesar.

Artikel terkait: Berisiko ancam jwa ibu dan bayi, waspadai terjadinya emboli air ketuban

Hal-hal yang harus diwaspadai

Cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan otot, anggota badan, paru-paru, dan sistem pencernaan. Pada trimester kedua, bayi mulai bernapas dan menelan cairan untuk membantu paru-paru mereka tumbuh dan menjadi dewasa.

Cairan ketuban juga membantu bayi mengembangkan otot dan anggota tubuhnya dengan menyediakan banyak ruang untuk bergerak.

Jika oligohidramnion terdeteksi pada paruh pertama kehamilan, komplikasi dapat menjadi lebih serius. Seperti:

  • Kompresi organ janin yang mengakibatkan cacat lahir
  • Meningkatkan kemungkinan keguguran atau kehamtian janin

Jika oligohidramnion terdeteksi pada paruh kedua kehamilan, komplikasi dapat meliputi:

  • Pembatasan Pertumbuhan Intrauterin (IUGR)
  • Kelahiran prematur
  • Komplikasi persalinan seperti kompresi tali pusat, cairan bernoda meconium, dan kelahiran sesar

Meskipun oligohidramnion tidak bisa dicegah, tetapi ibu hamil bisa meminimalisir terjadinya kondisi ini dengan menerapkan pola makan yang sehat, olahraga yang teratur, dan menghindari kebiasan buruk seperti merokok.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan, jangan lupa untuk membicarakan dengan dokter kandungan bila ingin mengonsumsi obat atau vitamin jenis tertentu.

Referensi: American Pregnancy, Halodoc, Klik Dokter

Baca juga

Hati-hati! Ketuban hijau berisiko pada janin, bumil wajib tahu