Banyak orangtua yang kebingungan tentang cara memotivasi anak untuk semangat dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Entah itu untuk semangat untuk belajar ataupun melakukan tugas lainnya rumah. Seperti halnya orang dewasa, anak pun sebenarnya bisa merasakan jenuh dan tak bersemangat.
Terlebih lagi selama pandemi. Sekian lama di rumah, banyak anak-anak seolah terjebak dalam ‘lazy mode’. Akibat keharusan menjalankan berbagai aktivitas di rumah saja, yang terasa seperti ‘libur’ bagi mereka.
Lantas, bagaimana sebaiknya cara memotivasi anak untuk semangat? Kepada theAsianParent Indonesia Annissa Samantha, M.Psi, Psikolog selaku psikolog pendidikan sekaligus Head of School Counseling Dept. Binus Simprug berbagi kiat beberapa cara yang bisa membantu memotivasi anak agar tetap semangat.
Berikut informasinya untuk Parents!
Artikel terkait: 30 Kalimat Motivasi Terbaik yang Harus Anda Katakan Pada Anak
7 Cara Memotivasi Anak untuk Semangat
Penting bagi orangtua untuk memahami, jenis motivasi apa yang dimiliki anak? Motivasi adalah alasan-alasan yang mendorong suatu perilaku. Dalam psikologi, ada dua jenis motivasi utama: intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi intrinsik datang dari dalam diri anak. Anak dengan motivasi intrinsik melakukan sesuatu atas dorongan pribadi dan kesenangan dirinya sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu ketika anak melakukan sesuatu atas dasar hasil yang diinginkan setelahnya, bukan semata karena keinginannya sendiri.
1. Jadi Contoh yang Baik
Parents tentu masih ingat dengan prinsip children see children do, bukan? Ya, dalam hal apapun sebenarnya apa memerlukan contoh yang konkret, dapat ia lihat sehari-hari dan setiap saat. Artinya, jika ingin anak memiliki motivasi dalam menjalankan hari-harinya, coba perhatikan lebih dulu perilaku atau kebiasaan Parents.
Apakah selama ini sudah menjadi contoh yang baik? Jika sehari-hari hanya Parents isi dengan bermalas-malasan, menikmati tontonan di TV atau bermain gawai, bukan tidak mungkin si kecil akan mencontohnya.
2. Pahami Dunianya
Apa yang memotivasi anak ? Apa yang sebenarnya ia inginkan dan sukai? Pertanyaan apa yang dapat Parents berikan pada anak, untuk membantu anak menemukan minatnya? Apa tujuan dan ambisi yang membuat ia bersemangat?
Renungkan dan cari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Dan amatilah hasilnya. Ini akan membantu Parents menyadari bahwa diri kita dan anak adalah sosok berbeda, dengan keinginan yang berbeda pula. Cari tahu jawaban anak, dan hormati jawabannya meskipun kita tidak setuju.
Artikel terkait: 11 Kalimat Motivasi untuk Anak agar Semangat Belajar dan Sekolah
3. Stop Memberikan Sindiran dan Ngomel!
Terkadang, upaya orangtua untuk memotivasi anak malah berbuah sebaliknya. Semakin dimotivasi, anak justru jadi demotivasi alias kurang semangat dan turun motivasinya. Cara-cara tradisional seperti memuji, mengomeli, menyindir dan menghukum kadang malah menjadi sebab motivasi anak jadi menurun.
Maka, berhenti dulu memakai cara-cara lama agar anak menjadi bersemangat. Alih-alih memaksa, bantu arahkan ia untuk menemukan hal yang menyenangkan dalam suatu aktivitas meski tanpa tekanan, ancaman atau sogokan apapun.
4. Ajak Anak Belajar dengan Cara Menyenangkan
Cara memotivasi anak untuk semangat adalah dengan menunjukkan hal-hal yang menyenangkan dari suatu kegiatan, dan biarkan ia menikmatinya secara alami. Utamanya, buat suasana yang menyenangkan dan kondusif agar anak mau belajar. Untuk anak usia pra sekolah hingga sekolah dasar, bermain sambil belajar pasti sangat menyenangkan untuk mereka.
Misalnya, belajar Matematika sembari bermain susun balok atau mengelompokkan mainan yang anak miliki.
Untuk anak yang masuk ke usia remaja, beri pemahaman kepada mereka akan pentingnya belajar untuk memiliki wawasan yang luas, agar ia pun bisa memperluas pertemanan di masa kini maupun masa depan. Ajak diskusi pentingnya mata pelajaran yang dia pelajari di sekolah dengan contoh aplikasi nyata di masa kini maupun untuk karirnya nanti di masa depan.
Lebih efektif jika kita sebagai orangtua bisa menumbuhkan motivasi internal dari dalam diri anak dibanding motivasi eksternal, seperti mendapat nilai tinggi demi meningkatkan uang jajan atau demi menyenangkan orangtua.
5. Bebaskan Anak Memilih Aktivitas yang Disukai
Penelitian membuktikan, saat seseorang diberikan kebebasan, maka motivasi dari dalam dirinya menjadi lebih kuat. Karenanya, bebaskan anak memilih aktivitas yang ia sukai tanpa tekanan dari orangtua. Agar motivasinya tumbuh, dan anak jadi lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu.
Jika ia berhasil menyelesaikan suatu tugas, hargai pencapaiannya. Tapi, jangan memuji secara berlebihan. Berikanlah dukungan positif yang membangun, bukan kritik yang pedas.
Ketika anak-anak terjebak pada suatu masalah, lantas menjadi menyerah dan tidak bersemangat. Maka bantu mereka melihat masalah itu sebagai ‘tantangan yang dapat dihadapi’. Bukan kesulitan yang perlu diatasi. Tekankan sikap bahwa gagal adalah hal biasa, yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit lagi dan terus mencoba.
6. Cara Memotivasi Anak Agar Semangat, Berikan Tantangan Secukupnya
Anak-anak dapat termotivasi untuk mencapai tujuan spesifik dan dapat dicapai. Bantu ia menetapkan goals tertentu yang ingin dicapai. Menurut Harvard.edu diperlukan upaya berkesinambungan untuk mempertahankan motivasi anak dalam mencapai suatu tujuan.
Karena, anak-anak dapat kehilangan motivasi ketika suatu tugas terlalu mudah, tetapi juga merasa kesulitan ketika tantangannya terlalu sulit.
Seperti dalam sebuah game, tingkat kesulitan tantangannya dinaikkan secara bertahap seiring meningkatnya kemampuan anak. Maka, supaya ia semangat, cobalah untuk memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan anak saat ini.
7. Puji Proses yang Dilakukan Anak, Bukan Fokus dengan Hasil atau Nilai
Ketika kita memuji anak-anak atas prestasi yang mereka capai, misalnya ketika anak mendapatkan juara kelas, mereka mungkin akan termotivasi untuk dapat juara lagi.
Akan tetapi di sisi lain, anak-anak juga menjadi cemas dan merasa tertekan karena merasa ada keharusan untuk dapat juara lagi, demi mendapatkan feedback yang positif. Mereka jadi takut gagal dan tidak mendapat pujian dari orang tua.
Ketika kita memuji anak-anak atas usaha mereka, tekankan bahwa proses lebih utama dari pada hasil. Setiap usaha kecil yang dilakukan anak untuk mencapai hasil, itu hal yang lebih utama daripada hasil akhir nantinya.
Sampaikan bahwa, jikalau pun akhirnya ia gagal, maka kegagalan adalah kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Dengan begitu, anak akan termotivasi dan percaya bahwa ia dapat mencapai apa yang ingin dicapai, tanpa perlu merasa cemas dan tertekan.
Setiap anak berbeda, mari rangkul mereka agar selalu semangat untuk mencapai impian-impiannya. Ciptakan suasana yang penuh dukungan positif sejak dari dalam keluarga, sehingga sikap positif ini akan terbawa kemana pun ia pergi.
Sudah siap mempraktikan beberapa cara memotivasi anak untuk semangat menjalani aktivitasnya? Semoga menginspirasi, Parents!
Baca juga:
5 Kegiatan Seru yang Mendukung Anak Tumbuh Aktif dan Sehat Selama di Rumah Aja
Jangan Disepelekan, Anak Mudah Lupa Bisa Terjadi karena Gangguan Kesehatan Ini!