Bagi kita yang hidup di dunia modern, mengasuh bayi tetap saja memiliki tantangan tersendiri. Lalu bagaimanakah cara kuno mengasuh bayi yang dilakukan oleh orang-orang zaman dulu, sebelum buku parenting dan dunia kedokteran anak berkembang pesat?
Buzzfeed menghimpun catatan sejarah yang memuat praktek cara kuno mengasuh bayi orang-orang di abad pertengahan atau beberapa ratus tahun sebelumnya. Dengan keterbatasan teknologi dan pengetahuan, orang-orang zaman dulu merawat bayi mereka sesuai ajaran orangtua.
Berikut adalah kompilasi 17 cara kuno mengasuh bayi yang dilakukan orang-orang zaman dulu.
Cara kuno mengasuh bayi #1: Sirup bayi mengandung narkoba dan alkohol
Pada tahun 1840-an, Mrs. Charlotte N. Winslow menemukan formula sirup yang bisa membuat bayi berhenti menangis. Sirup tersebut mengandung alkohol, morfin, ganja, juga obat bius.
Ramuan yang dikenal sebagai Sirup Penenang Nyonya Winslow ini laris manis di pasaran karena berhasil mengurangi gejala diare pada bayi.
Asosiasi Medis di Amerika akhirnya menyatakan sirup tersebut tidak boleh lagi diedarkan pada tahun 1911. Namun obat ini tetap dijual bebas hingga tahun 1930.
Cara kuno mengasuh bayi #2: Paris, kota tanpa bayi
Ibu susu yang merangkap sebagai ibu asuh sangat populer pada abad ke-18. Hal ini merupakan norma yang berlaku di masyarakat Perancis, sehingga ibu yang tidak memberikan bayinya pada ibu susu akan dianggap aneh.
Pada tahun 1780, hanya ada 700 bayi yang tidak diberikan pada ibu susu dari total 20.000 bayi lahir pada tahun tersebut. Dan hanya 1 dari 4 bayi yang tetap ada di kota untuk disusui, sedangkan sisanya dikirim ke pedesaan di luar kota untuk disusui.
Oleh sebab itulah, Paris mendapat julukan Kota Tanpa Bayi karena pemandangan seorang bayi lucu jarang sekali ditemukan di sana pada masa itu.
Cara kuno mengasuh bayi #3: Disusui kambing
Hingga abad ke-20, bayi biasanya disusui oleh hewan ternak seperti kambing, keledai, domba, sapi, hingga kuda. Tapi kambing lebih populer jadi pilihan.
Agar bayi lebih mudah menyusu, orangtua pada masa itu akan meletakkan buaian bayi di bawah tubuh kambing sehingga si bayi bisa langsung menyusu dari puting kambing.
Yang lebih aneh lagi, orang-orang masa itu meyakini bahwa kambing bisa mengenali bayi yang mereka susui. Kambing tersebut akan lari ke ‘bayi’ mereka jika mereka mendengar bayi tersebut menangis karena lapar.
Cara kuno mengasuh bayi #4: Menggelitik bayi adalah hal yang berbahaya
Masyarakat Eropa di tahun 1922 mempercayai bahwa menggelitiki bayi adalah hal yang sangat berbahaya. Karenanya bayi pada masa itu tidak pernah merasakan digelitik
Seorang pengajar di masa itu bernama Angelo Patri dengan jelas menulis bahwa gelitikan tidak baik bagi anak-anak. Karena bisa menimbulkan bahaya serius dan tidak memiliki dampak baik sama sekali.
Cara kuno mengasuh bayi #5: Psikolog menyarankan untuk salaman dengan bayi
Selama bertahun-tahun, masyarakat di dataran Eropa diperingatkan untuk tidak menyentuh anak mereka terlalu sering, atau lebih baik tidak sama sekali. Mereka takut bakteri dan virus dari orang dewasa bisa menyebar ke anak-anak.
Seorang psikolog bernama John Watson menulis buku ‘Psychological Care of Infant and Child’. Di dalam buku tersebut, ia menulis, “Jangan pernah memeluk dan mencium anak-anak. Jangan pernah biarkan mereka duduk di pangkuanmu. Jika memang ingin menyentuhnya, cium mereka di dahi sekali saat mengucapkan selamat malam, dan bersalaman dengan mereka di pagi hari. Tepuk kepalanya jika dia berhasil melakukan pekerjaan sulit dengan hasil yang bagus.”
6. Bayi yang suka mengisap jempol akan menjadi pelaku masturbasi
Di awal era 1900-an, masyarakat berpikir bahwa bayi yang mengisap jempolnya akan menjadi pelaku masturbasi yang parah. Mereka percaya 100% bahwa bayi yang punya kebiasaan buruk mengisap jempol pasti akan menjadi pelaku masturbasi ketika ia dewasa nantinya.
Untuk mencegahnya, orangtua akan mengikat lengan baju bayi ke buaian. Mereka juga memakaikan sarung tangan agar bayi tidak mengisap jempolnya selagi tidur.
Artikel Terkait: Baikkah Kebiasaan Bayi Ngempeng atau Hisap Jempol?
7. Mencelup dot ke gula atau madu
Masyarakat di awal abad ke-20 sering mencelup dot ke madu atau cairan gula. Hal ini menyebabkan masalah gigi hingga sampai sekarang orang masih khawatir untuk memberikan dot pada bayi mereka karena takut gigi bayi rusak.
8. Botol susu disebut pembunuh bayi
Botol bayi pada abad ke-19 memiliki sedotan karet yang panjang. Sedotan ini terhubung dengan puting agar proses menyusui lebih fleksibel.
Jadi, ibu tidak perlu memegang botol ke mulut bayi karena sedotan panjang tersebut. Sayangnya, karena bentuknya yang panjang, sedotan tersebut susah dibersihkan, akhirnya menjadi sarang bakteri dan pembawa penyakit.
Ribuan bayi meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Oleh sebab itulah botol bayi pada masa itu disebut sebagai pembunuh bayi.
9. Minum dari tanduk sapi
Sebelum ada botol yang khusus diciptakan untuk bayi, para orangtua menggunakan tanduk sapi untuk memberikan susu pada bayi. Hal ini populer di abad pertengahan.
10. Wine dalam menu makanan bayi
Soranos dari Ephesus, seorang dokter Yunani dari abad kedua mengatakan, bayi berumur 6 bulan atau lebih, harus makan makanan semi padat seperti remahan roti yang dibasahi dengan susu, wine manis, atau wine yang dimaniskan dengan madu.
11. Menggarami kulit bayi
Cara kuno mengasuh bayi ini memang terdengar tidak masuk akal. Namun, orangtua jaman dulu percaya bahwa menggarami kulit bayi agar kulit mereka tidak kelewat halus.
Caranya adalah dengan mencelupkan badan bayi di air garam sebelum membedongnya.
12. Bedong bayi yang sangat ketat
Eropa di abad pertengahan memberlakukan cara kuno mengasuh bayi terkait bedong. Mereka akan membedong bayi dengan sangat ketat dan erat sehingga bayi tidak bisa menggerakkan kepalanya.
Mereka melakukan ini agar bayi lebih mudah dijaga. Mereka khawatir jika bayi tidak dibedong, maka ia akan berjalan dengan kaki dan tangan seperti hewan.
Mereka percaya bahwa bayi yang dibedong dengan ketat akan terhindar dari bentuk punggung yang bengkok sehingga membuatnya bisa berdiri tegak saat dewasa.
Artikel Terkait: Apakah Bedong Bayi Berdampak Negatif?
13. Tidak menggunakan popok
Banyak bayi di abad pertengahan yang tidak memakai popok sama sekali. Bayi yang memakai popok di bawah bedongan ketat jarang sekali diganti, sehingga banyak bayi yang mengalami pantat basah dan kotor.
14. Meletakkan bayi di air yang sangat dingin
Beberapa abad setelah tren bedong ketat hilang, cara kuno mengasuh bayi pada abad ke-18 kembali berganti. Seorang filsuf bernama Jean-Jacques Rosseau mengatakan masyarakat seharusnya memandikan bayi di air dingin, dan bila perlu menggunakan air sedingin es.
Entah apa tujuannya namun banyak orang yang mengikuti perkataannya.
15. Inkubator bayi dari tempat anak ayam
Inkubator pertama yang digunakan untuk bayi berasal dari desain pada tahun 1878, namun baru populer pada tahun 1933. Perancang dari desain inkubator ini adalah seorang pemilik kebun binatang yang menggunakan desainnya untuk anak ayam.
16. Menyusui seperti hewan
Di rumah sakit zaman dulu, dokter dan perawat takut menyentuh bayi karena tak ingin membuat keadaan bayi bertambah parah. Mereka pun memberikan susu lewat botol yang disandarkan supaya bayi bisa langsung menyedot dari puting botol tanpa harus disentuh oleh siapapun.
17. Kurungan bayi
Pada era 1930-an, sebuah kandang bayi yang dibuat di jendela menjadi populer. Kreasi ini dipatenkan atas nama Emma Read pad atahun 1922.
Kandang dibuat dari besi dan biasanya digunakan bayi untuk bermain. Kandang biasanya diletakkan di luar agar bayi bisa menghirup udara segar.
***
Menurut Parents, apakah cara kuno mengasuh bayi di atas masih bisa digunakan pada jaman sekarang?
Baca juga:
Tes Kehamilan Kuno yang Dilakukan Manusia pada Zaman Dahulu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.