Mungkin Parents akan bertanya-tanya, mengapa penting untuk mengetahui cara komunikasi efektif dengan anak dan pasangan? Kenapa untuk berbicara pada anggota keluarga saja harus diatur?
Seperti yang diungkapkan Najeela Shihab, bahwa komunikasi memang penting untuk dipelajari karena akan memengaruhi cara berinteraksi dengan anggota keluarga. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami bagaimana cara komunikasi efektif dengan anak ataupun pasangan.
Padahal komunikasi efektif bisa meningkatkan kualitas percakapan dan juga kelancaran karena komunikasi efektif yang dilakukan dua arah. Sementara menurut Najelaa Shihab, biasanya komunikasi tidak efektif akan dilakukan satu arah.
“Kalau kita ingin memperbaiki hubungan, jelas pilihan komunikasi sangat penting. Termasuk penting juga di awal untuk ‘memaksakan diri’ menggunakan cara yang jarang dipakai sampai nantinya perlahan akan menjadi kebiasaan baru yang dinikmati.
1. Mengungkapkan kebutuhan diri tanpa menyerang dengan menggunakan kalimat i-message
“Kenapa sih, kamu susah sekali makan sayur?”
“Setiap kali mau belajar, kenapa mata kamu selalu tertuju melihat televisi.”
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang menggunakan ‘you message’ di mana kalimat seperti ini sebenarnya bukan cara komunikasi efektif dengan anak. Hal ini dikarenakan kalimat tersebut menggunakan ‘you message’ yang cenderung membuat lawan bicara seperti merasa bahwa dirinya dituduh.
Sementara salah satu kunci cara komunikasi efektif dengan anak adalah menggunakan i message, yaitu bagaimana cara mengekspresikan apa yang dirasa dan dipikirkan dengan menggunakan suara lembut dan pernyataan yang dimulai dengan ‘saya’.
Contohnya, dengan menggunakan kata-kata seperti, “Bunda merasa sedih kalau kakak bicara sambil main HP terus. Bunda ingin ngobrol lebih banyak dengan kakak, Bunda ingin cerita banyak soal aktivitas yang sudah Bunda kerjaan saat ini.”
Baca juga : 10 Tips Berkomunikasi Dengan Anak yang Harus Diketahui Setiap Orangtua
2. Mengungkapkan kata maaf karena sadar bahwa apa pun yang terjadi dalam hubungan adalah kontribusi banyak pihak.
Bunda tentu masih ingat bukan dengan 3 kata ajaib yang memiliki kekuatan? Yaitu, tolong, terima kasih dan maaf.
Sayangnya memang tidak sedikit orangtua yang lupa untuk mengatakan permintaan maaf pada anaknya. Padahal hal ini sangat penting. Najelaa mengatakan bahwa contoh kalimat yang bisa digunakan bisa dengan mengatakan, “Bunda minta maaf, ya. Maaf kalau tadi sikap Bunda berlebihan.
3. Menyatakan persetujuan walaupun tidak harus 100% hal sependapat, karena pasti akan ada unsur yang bisa disepakati
Menurut Najelaa Shihab, salah satu cara komunikasi efektif dengan anak ataupun pasangan adalah dengan menyatakan persetujuan yang diungkapkan oleh mereka. Memang tidak selalu harus disetujui dan disepakati, namun dengan memberikan respon atau timbal balik yang baik, anak ataupun pasangan akan merasa didengarkan.
Founder Keluarga Kita ini memberikan beberapa contoh kalimat yang bisa Bunda praktikan, misalnya dengan mengatakan, “Pendapat kamu benar juga”, atau “Aku setuju dengan pendapat kamu,”
4. Cara komunikasi efektif dengan anak, dengan mengungkapkan kebutuhan diri di saat sulit tanpa khawatir ditolak atau merasa gengsi.
Pernahkah Bunda merasa malu atau gengsi dalam mengungkapkan sebuah kalimat? Baik pada pasangan ataupun anak. Percayalah, selama Bunda masih terus menenurus merasa gengsi, sebenarnya bukan cara komunikasi efektif dengan anak.
Beberapa contoh yang bisa memperlihatkan cara komunikasi efektif dengan anak ada seperti kalimat, “Aku membutuhkan dukungan kamu”, “Bunda merasa tidak nyaman dengan kondisi ini.”
5. Menyatakan apresiasi atau penghargaan secara rutin, bahkan untuk hal kecil sekalipun
Memberikan apresiasi atau penghargaan pada anak dan suami bisa menunjukan bahwa Bunda memerhatikannya. Apresiasi merupakan sebuah penilaian atas kinerja atau produktivitas yang sudah berhasil dilakukan. Apresiasi bisa diberikan dalam beragam bentuk mulai dari memberikan ucapan selamat, ucapan terimakasih ataupun ungkapan kebanggaan.
Toh, sebenarnya apresiasi ini tidak hanya dibutuhkan oleh anak dan pasangan bukan? Bunda pun juga akan merasa bahagia jika mendapat apresiasi dari orang lain bukan?
Baca juga :