Katanya belajar itu proses seumur hidup. Praktisi pendidikan Brigham Young mengatakan “jika anda mendidik seorang pria, maka seorang pria akan terdidik, tapi jika anda mendidik seorang wanita, maka sebuah generasi akan terdidik”. Oleh karena itu, belajar bagi perempuan meski sudah menjadi seorang ibu harus tetaplah dilakukan. Dengan belajar, kita juga bisa mengembangkan diri. Lalu, bagaimana cara ibu mengembangkan potensi diri?
Jangan bingung Bun, ada empat cara ibu mengembangkan potensi diri yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga maupun ibu pekerja. Yu bisa yuk, Bun.
1. Ikut webinar atau kelas online
Sekarang banyak sekali informasi webinar maupun kelas online, baik gratis maupun berbayar. Iklannya sampai berseliweran di eksplor media sosial kita ya, Bun. Sebagai contoh, ada kelas menggambar digital, kelas menulis fiksi maupun nonfiksi, fotografi, dll.
Bagi para bunda yang tertarik dengan dunia menggambar misalnya, boleh lho dicoba ikut kelas menggambar digital ini. Carilah kelas menggambar dasar yang ramah perempuan, misalnya tutornya seorang perempuan. Kenapa perempuan? Karena bisa saling memahami saat kita beneran gaptek memainkan gawai dan tidak malu saat bertanya pertanyaan yang mungkin dianggap remeh. Nah, kalau sudah paham dasarnya, bolehlah nanti lanjut ke kelas yang lebih umum, jadi kita bisa lebih mengembangkan kemampuan menggambar kita.
Bagi yang suka menulis, bisa juga mengikuti kelas menulis, baik fiksi maupun nonfiksi. Selain mendapat ilmu dasarnya, kita juga melatih kemampuan menulis kita. Selain itu, hasil belajar dari kelas-kelas online tersebut bisa juga untuk menghasilkan cuan jika gambar atau tulisan kita terjual, lho.
Gambar digital bisa saja kita jual melalui platform jualan gambar atau menerima order menggambar. Tulisan kita bisa dikirim ke media cetak maupun media online yang bisa jadi mendapat honor saat tulisan kita dimuat.
Artikel terkait: 10 Pelajaran Hidup yang Hanya Bisa Diajarkan oleh Ibu
2. Ikut komunitas online
Menggunakan media sosial memang mengasyikkan ya, Bun. Sebagai orang tua, kita bisa mencari bermacam ilmu parenting dari mendengarkan pengalaman orang tua lain. Kita juga bisa follow akun-akun yang mendukung kita soal ini. Biasanya akun-akun tersebut mengadakan event yang bisa diikuti oleh para Parents dari berbagai kalangan. Nah, dari situ kita bisa menemukan komunitas kita. Meski online sekalipun, kita bisa sesekali bertemu teman satu komunitas online dari daerah yang sama. Selain menambah teman, kita juga bisa saling bertukar pikiran dan informasi.
Banyak akun parenting dan belajar sekaligus komunitas ini, lho, Bun. Memang harus pintar-pintar sih ya pilih circle yang sesuai dengan passion dan minat kita. Meski kadang bisa mengeluarkan uang untuk iuran tertentu, kalau sudah mengarah ke sejumlah uang yang tidak terjangkau, mending tidak usah lanjut deh, bun.
Kita mencari komunitas untuk sama-sama tumbuh dan belajar, tetapi kalau sudah sampai merogoh kocek terlalu dalam, ya nanti dulu. Apalagi kalau komunitas online kan tidak bertemu dan bertatap muka, kemudian makan di restoran, dll. sehingga seharusnya tidak mengeluarkan banyak uang juga.
Mungkin bagi yang suka foto, kita juga bisa ikut mengupload foto dengan tema-tema tertentu bersama orang lain yang tertarik dengan dunia fotografi. Bagi yang suka menulis, kita juga bisa ikutan mengikuti event menulis bersama dengan tema tertentu.
Selain seru-seruan, bisa juga menambah teman dan memperluas pergaulan lho, Bun. Biasanya mereka juga akan mengadakan webinar maupun event kopi darat sesama komunitas ini. Selain ilmu yang didapat, kita juga bisa bertemu teman lain yang kesukaannya sama.
Artikel terkait: Working Moms, Inilah 10 Hal Positif Menjadi Ibu Bekerja
3. Cara ibu mengembangkan potensi diri dengan menekuni hobi
Kalau ngomongin hobi dan kegemaran, tentunya semua orang memilikinya. Terkadang karena kesibukan mengurus anak suami dan rumah tangga, akhirnya seorang ibu tidak memiliki waktu untuk menekuni hobinya. Menekuni hobi tentu ada banyak manfaatnya, di antaranya menghilangkan stres, mengasah kemampuan, atau bisa juga menghasilkan cuan.
Hobi yang biasanya digeluti oleh para ibu, di antaranya tanaman hias, memasak dan membuat kue, merajut dan menyulam, dll. Tidak hanya itu saja, sekarang banyak juga ibu-ibu yang bergabung dalam komunitas yang hobinya sama.
Mereka melakukan pertemuan sebulan sekali dengan event belajar hal baru atau bertukar ilmu dengan Bunda lainnya. Semisal komunitas jahit menjahit, mereka akan belajar bagaimana merawat mesin jahit yang benar sehingga bisa awet. Ada juga Bunda yang menjahit tas akan memberikan ilmu kepada bunda lain tentang bagaimana membuat tas, langkah demi langkah.
Biasanya mereka mewajibkan para bunda ini membawa mesin jahit sendiri dan panitia sudah menyiapkan bahannya. Anak-anak boleh ikut dan diberikan tempat tersendiri untuk bermain. Seru kan, Bun?
Artikel terkait: Ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja, sudahkah Anda bahagia? Baca faktanya!
4. Mencoba hal baru
Bagi yang belum memiliki kegiatan dan menemukan hobi yang cocok, kita bisa mencoba hal baru setiap harinya.
Bagaimana caranya?
Kita bisa melihat informasi berdasar minat dan keinginan kita, melalui media sosial, website, dll. Kalau kita tertarik, kita bisa menghubungi contact person-nya. Biasanya kita bisa bertanya terlebih dahulu seandainya kita ingin masuk ke komunitas tertentu. Meski awalnya hanya coba-coba, banyak juga kok yang akhirnya menemukan kegiatan dan hobinya.
Kalau mau yang tanpa komunitas, kita bisa mengandalkan media sosial, termasuk pinterest dan video dari platform YouTube. Kita bisa mempraktikkannya. Belajar menyulam dari video, merajut, membuat kue, memasak masakan baru, membuat kerajinan untuk menstimulasi anak, menggambar digital dengan aplikasi hape kita, menulis cerpen misalnya, dll. Bisa lho, Bun, kita buat jadwal mingguan atau harian dan menentukan target yang ingin kita capai.
Mencoba hal baru sebenarnya bukan hal yang menyenangkan, apalagi kalau kita sudah berada di zona nyaman kita. Tetapi berinovasi dan mencoba sesuatu yang baru tentu akan bermanfaat bagi kita agar selalu mau belajar dan belajar.
Demikian 4 cara ibu mengembangkan potensi diri yang bisa dilakukan, ya, Bun. Semoga bisa dipraktikkan. Semangat!
Ditulis oleh Primasari N. Dewi, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC lainnya:
6 Cara Mengoptimalkan Periode Emas Anak, Nutrisi sampai Pembatasan Screen Time
Anakku Histeris saat Aku BAB di Toilet, Apa yang Terjadi Padanya?
Intip 5 Cara yang Bisa Bunda Lakukan untuk Menyingkirkan Negative Vibes