Ketahui Cara Bedong Bayi yang Benar dan Manfaatnya untuk Si Kecil
Ditinjau secara medis oleh
dr. Gita Permatasaridr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Bagaimana, sih, cara bedong bayi yang benar dan aman? Yuk, simak tutorialnya!
Bagaimana cara membedong bayi yang benar?
Pertanyaan ini pastinya banyak dilontarkan para Bunda, terutama yang baru menjadi orang tua.
Bedong bayi adalah cara tradisional yang dipercaya dapat memberikan banyak manfaat untuk si kecil agar ia merasa hangat dan nyaman.
Perlu Parents ingat, membedong bayi tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika caranya salah, ini justru dapat membahayakan bayi.
Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut beberapa hal yang perlu Parents ketahui tentang membedong bayi.
Artikel Terkait: Video Tutorial Cara Bedong Bayi yang Benar Untuk Menghindari Hip Dysplasia
Daftar isi
Amankah Membedong Bayi?
Bedong bayi masih diperdebatkan keamanannya karena tidak sepenuhnya bebas risiko. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan selama cara yang dilakukan benar, bedong bayi aman dan justru dapat membantu bayi tidur lebih nyenyak.
Ada beberapa alasan mengapa bedong bayi menjadi pro dan kontra.
Selimut atau kain bedong yang terlalu longgar dapat berpotensi terlepas dan menutupi wajah bayi, sehingga berpotensi mengganggu pernapasannya.
Selain itu, kain bedong yang dililit terlalu ketat pada bagian pinggul bayi juga tidak baik karena akan memengaruhi pinggul, sendi, dan tulang rawannya. Lebih jauh lagi, ini dapat meningkatkan risiko hip dysplasia.
Untuk menghindari hal tersebut, Parents wajib tahu cara bedong bayi yang benar agar si kecil tetap aman dan merasa nyaman. Dengan demikian, manfaat dari bedong juga bisa dirasakan oleh bayi.
Meskipun menjadi perdebatan, sebenarnya bedong bayi juga memiliki manfaat. Namun, kepercayaan di tengah masyarakat bahwa bedong dapat meluruskan kaki bayi hanyalah mitos belaka.
Lalu, apa saja yang menjadi manfaat dari pemakaian bedong pada bayi? Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait: Hati-hati Ketika Membedong Bayi. Apakah Bedong Berdampak Negatif?
Apa Manfaat Memakaikan Kain Bedong pada Bayi?
Membedong bayi adalah metode yang sudah dilakukan sejak dahulu kala dengan menggunakan selimut tipis atau kain biasa.
Selain membuat anak terlihat menggemaskan, membedong bayi juga memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Membuat Bayi Nyaman
Parents, jika Anda membedong bayi dengan benar ini akan membuat bayi merasa nyaman karena mengingatkannya pada rasa hangat saat dia masih berada di dalam rahim.
Ia akan menjadi lebih tenang karena ruang geraknya juga terbatas dan merasa seperti dalam pelukan. Bayi akan merasa aman karena masih dalam penyesuaian setelah keluar dari kandungan ibunya.
2. Tidur Lebih Nyenyak
Bedong dapat membantu mencegah bayi mengayunkan lengan dan kakinya, yang dapat memicu refleks kaget dan berpotensi membuatnya terbangun.
Oleh karena itu, jika bayi berada dalam bedongan, dia akan tidur lebih nyenyak. Selain itu, bedong juga berperan layaknya sentuhan. Ini akan membantu bayi Anda dapat terlelap kembali ketika terbangun di malam hari.
3. Bayi Merasa Hangat
Membedong bayi juga dapat membuat bayi Anda merasa hangat. Tentu saja ini juga harus Anda sesuaikan dengan temperatur ruangan atau cuaca di luar.
Jangan sampai bayi juga merasa kepanasan karenanya. Memakaikan kain bedong pada bayi dapat membantunya menyeimbangkan suhu badan sampai termostat internalnya bekerja dengan sempurna.
4. Tidak Perlu Tambahan Bantal atau Selimut Saat Tertidur
Memakaikan bedong pada bayi membuat Anda tidak perlu menyediakan berbagai objek lainnya di tempat tidur, karena kain bedong sudah cukup membuatnya nyaman.
Benda-benda seperti bantal, selimut, boneka binatang dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi karena justru dapat berisiko menyebabkan kematian mendadak pada bayi apabila menutup saluran pernapasannya.
5. Membuat Bayi Tidak Menggaruk Wajah
Bayi sering menggaruk wajah atau mengucek matanya ketika ia merasa gatal.
Tidak jarang ini akan menyebabkan matanya iritasi atau menimbulkan luka di kulit wajahnya.
Dengan memakaikan bedong pada bayi, ini akan membuatnya tidak bisa menggaruk wajahnya sehingga menghindarinya dari luka ataupun iritasi.
6. Menjaga Bayi Agar Tetap Tidur Terlentang
Mengenakan bedong membantu mempertahankan posisi bayi untuk tidur terlentang. Orang tua juga akan terus memastikan agar bayi tertidur dengan posisi yang benar.
Karena saat masih bayi, tidur dengan posisi tengkurap bisa berbahaya dan membuat bayi kesulitan bernapas.
Artikel Terkait: Bedong Bayi dan Risiko SIDS (Kematian Mendadak pada Bayi)
Bagaimana Cara Bedong Bayi yang Benar dan Aman?
Membedong bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Berbagai manfaat yang disebutkan di atas juga dapat dirasakan apabila Anda melakukannya dengan tepat.
Lakukan langkah-langkah berikut untuk membedong bayi:
- Bentangkan selimut atau bedongan di atas permukaan rata dengan satu sudutnya mengarah ke atas (seperti bentuk bangun belah ketupat).
- Lipat sudut bagian atas ke arah bawah sekitar 15 cm.
- Tempatkan bayi di atas selimut menghadap ke atas. Tempatkan kepala bayi di atas bagian selimut yang terlipat dan tubuhnya memanjang lurus ke bawah menuju sudut bagian bawah.
- Luruskan lengan kiri bayi, kemudian ambil sisi kiri selimut dan bungkus lengan dan dada kiri bayi. Setelah itu selipkan selimut di bawah lengan dan punggung bagian kanan. Pada langkah ini, tangan bayi bagian kiri sudah terbungkus, tetapi tangan kanannya masih bebas bergerak.
- Lipat bagian bawah selimut bayi ke atas tubuh bayi, dan selipkan di bawah lipatan pertama, tepat di bawah dagunya.
- Luruskan lengan kanan bayi dan tarik sisi kanan selimut ke tubuh dan selipkan di bawah sisi bagian kiri.
- Putar dengan lembut bagian bawah selimut dan selipkan di bawah bayi. Anda juga bisa mengikat longgar ujung selimut pada bagian kaki bayi agar bedongan tidak terlepas.
Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mempraktikkan Cara Bedong Bayi
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Parents memakaikan kain bedong pada bayi. Ini untuk mengoptimalkan manfaat yang dirasakan bayi sekaligus mengurangi potensi buruk yang bisa ditimbulkan olehnya. Berikut hal yang harus Parents perhatikan saat membedong bayi:
Selalu Letakkan Bayi dalam Posisi Terlentang
Jika bayi Anda sedang dibedong, pastikan Anda selalu meletakkannya dalam posisi terlentang, apalagi ketika ia dalam keadaan tertidur.
Cara ini untuk mencegah bayi berguling dan membuat tangannya tertindih oleh tubuhnya. Selain itu, posisi tengkurap juga akan membuat bayi Anda sulit untuk bernapas.
Bedong dengan Kencang Tapi Jangan Terlalu Ketat
Membedong bayi dengan longgar dapat membuatnya mudah terlepas dan justru berpotensi menutup wajahnya.
Namun sebaliknya, membedong terlalu kencang juga bisa membuat bayi tidak nyaman. Jadi pastikan Parents masih dapat memasukkan dua hingga 3 jari tangan antara selimut dan dada bayi.
Bagian bawah bedong juga tidak boleh terlalu ketat. Bayi seharusnya masih dapat menekuk kakinya dengan bebas ketika dibedong.
Lakukan Secara Rutin
Bedong bayi secara rutin ketika akan tidur siang atau tidur malam. Tujuannya adalah untuk membiasakan bayi dengan rutinitas tersebut dan membantunya mengenali waktu tidurnya. Membedong bayi sebelum tertidur juga dapat meningkatkan kualitas tidurnya.
Pastikan Bayi Tetap dalam Pengawasan
Selalu pastikan si kecil berada di bawah pengawasan ketika sedang dibedong. Anda tidak tahu apakah gerakan bayi bisa membuatnya berubah posisi sehingga tidak tidur terlentang ataukah bedongnya terlepas dan membuatnya tidak nyaman. Jadi, pastikan bayi Anda tetap dalam pengawasan untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
Di Atas Satu Bulan Bedong Bayi Hanya Saat Tidur
Meskipun memiliki berbagai manfaat, membedong bayi terlalu lama juga tidak baik untuknya. Ini dapat menghambat pertumbuhannya karena ruang gerak bayi juga terbatas.
Jadi, ketika bayi Anda sudah memasuki usia 1 bulan atau lebih, Anda cukup membedongnya saat ia akan tertidur.
Jangan Bedong Bayi Saat Sedang Menyusui
Saat sedang menyusu, bayi akan merasa panas dan mudah berkeringat. Jika Anda membedongnya ini dapat berisiko membuat bayi overheat atau merasa kepanasan.
Selain itu, bayi juga cenderung akan menyesuaikan posisinya saat menyusu. Jadi, Anda tidak perlu membedongnya agar ia dapat bergerak lebih leluasa.
Gunakan Bedongan Bayi yang Pas
Jangan ragu untuk mencoba beberapa produk bedongan hingga menemukan produk yang paling nyaman dan cocok untuk si kecil.
Anda dapat mengobservasi apakah bayi Anda merasa nyaman atau tidak terhadap suatu produk. Bahan dan ketebalan juga bisa sangat berpengaruh pada kenyamanan buah hati Anda.
Jaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk
Apabila bayi menunjukkan gejala seperti berkeringat, rambut basah, pipi memerah, dan napas cepat, kemungkinan ia kepanasan sehingga lebih baik lepas bedongan atau ubah suhu ruangan.
Temperatur yang sejuk dapat membuat bayi tidur lebih nyenyak dan juga lebih nyaman berada dalam bedongannya.
Jangan Menggunakan Kain Bedong Berlebihan
Membedong secara berlebihan dengan menggunakan kain bedong ganda dapat menyebabkan panas berlebih.
Saat ini orang tua dapat menggunakan bedong yang dirancang khusus untuk mengeluarkan panas berlebih yang memberikan ventilasi bagi bayi.
Pastikan Anda membuatnya tetap merasa nyaman dan tidak kepanasan.
Tidak Perlu Membedong Bayi Sepanjang Hari
Bayi membutuhkan kebebasan untuk bergerak dan mempelajari tubuh mereka.
Bahkan jika si kecil merasa nyaman dibedong sepanjang hari, beri dia waktu untuk berkembang dan cukup membedongnya saat ingin waktunya untuk tidur.
Berikan ruang untuk bayi Anda mengeksplorasi kemampuan motoriknya sejak dini.
Artikel Terkait: Selain menghangatkan, ini manfaat lain membedong bayi yang perlu Parents tahu
Kapan Sebaiknya Parents Berhenti Membedong Si Kecil?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Parents disarankan untuk berhenti membedong bayi ketika ia sudah memasuki usia 2 bulan. Sebab, umumnya bayi mulai aktif berguling (rolling) ketika berumur 4 bulan.
Oleh karena itu, demi keamanan si kecil, sebaiknya tidak perlu dibedong lagi sebelum masa itu tiba. Namun, untuk lebih memastikan perihal waktu yang tepat berhenti membedong bayi, Parents bisa konsultasikan langsung kepada dokter.
Nah, itulah cara bedong bayi yang benar sekaligus manfaat membedong bayi yang penting untuk Parents ketahui. Semoga bermanfaat untuk Parents dan buah hati, ya.
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
How to Swaddle a Baby
www.whattoexpect.com/first-year/baby-care/baby-care-101/secrets-to-swaddling.aspx
Benefits of Swaddling with 7 Swaddle Safety Tips
www.babysleepsite.com/safety/benefits-of-swaddling-swaddle-safety-tips/
***
Baca Juga:
Bunda, Simak 6 Cara Membedong yang Tepat dan Manfaatnya untuk Bayi
Sebelum Bunda membedong bayi, perhatikan dulu kata dokter berikut ini!
Video Tutorial Cara Bedong Bayi yang Benar Untuk Menghindari Hip Dysplasia