Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif Meninggal, Ini Ungkapan Duka Najwa Shihab

Indonesia Sedang Berduka, Tokoh Besar Muhammadiyah Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia. Berikut Profil Lengkap Eks Ketum Muhammadiyah Ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, tokoh besar Muhammadiyah yaitu Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafi'i Maarif meninggal dunia pada usia ke-87 tahun.

Beliau adalah seorang cendekiawan muslim Indonesia yang pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Presiden World Conference on Religion for Peace dan pendiri Maarif Institute. 

Buya Syafii Meninggal, Najwa Shihab Unggah Ungkapan Bela Sungkawa

Indonesia kehilangan sosok Buya Syafii Maarif, bahkan Najwa Shihab dalam akun instagram pribadinya juga menyampaikan rasa duka yang mendalam.

Apalagi Najwa Shihab yang sangat meneladani Buya Syafii Maarif, bahkan beliau pernah tampil dalam salah satu acara Najwa Shihab untuk mengingatkan agar jangan salah pilih capim KPK. 

Berikut ungkapan duka dari anak perempuan Quraish Shihab Ini:

Buya Syafi'i Ma'arif bukan hanya ayah bagi anak-anaknya, sesepuh bagi Muhammadiyah, atau profesor bagi para mahasiswanya. Buya Syafi'i Ma'arif telah menjelma guru bagi semua. Mungkin ada yang berbeda pendapat dengannya, tapi tak ada yang bisa menyangkal betapa Buya Syafi'i adalah teladan tentang kesederhanaan yang tak tunduk oleh gemerlap dunia, teladan tentang tegak lurus dalam keyakinan, yang tak gemetar oleh caci dan maki, teladan tentang intelektual yang terus berkarya hingga pengujung usia. Saya tidak ragu untuk bersaksi: Buya adalah pegiat antikorupsi sampai tulang sumsum. Buya adalah tokoh yang tak punya kehendak untuk kemasyhuran dirinya sendiri. Seluruh tindak dan tuturan Buya diniatkan demi melihat Indonesia yang lebih bersih dan lebih beradab. Saya merasakan kehilangan yang dalam. Semoga kita diberi kekuatan untuk mengikuti teladan yang pernah diberikan oleh Buya sepanjang hidupnya. Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. #catatannajwa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Buya Syafii Maarif Meninggal, Jenazahnya Diantar Langsung oleh Presiden Jokowi

Jam 15.00 WIB, Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah, Dusun Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo. Dan Presiden Joko Widodo sendiri yang akan melepas jenazah Buya Syafii Maarif. 

Perhatian presiden pada Buya Syafii Maarif sejak beliau sakit bisa dilihat ketika presiden Jokowi khusus mendatangkan tim dokter kepresidenan untuk Buya Syafii Maarif.

Buya Syafii sendiri sudah dirawat sejak 14 Mei 2022 karena sesak nafas. Jumat pagi 27 Mei 2022 sempat mengalami henti jantung dua kali dan walau sudah berusaha ditolong, namun pada jam 10.15 WIB Buya Syafii Maarif dinyatakan meninggal dunia.

Profil Lengkap Buya Syafii Maarif

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut profil lengkap sosok Buya Ahmad Syafii Maarif, seorang ulama yang sangat disegani banyak orang. 

Nama lengkap : Ahmad Syafii Maarif

Nama dan gelar : Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif

Panggilan lain : Buya Syafii Maarif

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelahiran: 31 Mei 1935, Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau

Bapak : Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu

Ibu : Fatimah

Anak: Mohammad Hafiz

Pendidikan Buya Syafii Maarif : 

SR Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947) 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat 

Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat 

Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta (1956) 

BA, Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta (1964) 

S-1, Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (1968) 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

S-2, Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980) 

S-3, Pemikiran Islam, Universitas Chicago, Amerika Serikat, (Ph.D, 1983) 

Jejak Karier Buya Syafii Maarif

  • Guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB (1957) 
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963) 
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964) 
  • Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969) 
  • Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969) 
  • Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972) 
  • Asisten Dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)
  • Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976) 
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990) 
  • Profesor tamu di University of Iowa, AS (1986) 

Artikel Terkait: 3 Warisan Keteladanan Syekh Ali Jaber yang Patut Dicontoh Umat Islam

  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1983-1990) 
  • Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990) 
  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990) 
  • Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994) 
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993) 
  • Profesor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994) 
  • Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996) 
  • Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)
    Ketua PP Muhammadiyah (1998-2000) 
  • Ketua PP Muhammadiyah (2000- 2005) 
  • Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia 
  • Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990) 
  • Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988) 
  • MAARIF Institute for Culture and Humanity (2002) 
  • Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP)

Innalillahi Waainna Ilaihi Rojiun. Selamat jalan Buya Syafii Maarif. Semoga husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Aamiin. 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/syekh-ali-jaber-meninggal-dunia

id.theasianparent.com/ustaz-tengku-zulkarnain-meninggal