Ibadah puasa di bulan Ramadan wajib dilakukan untuk seluruh umat muslim, tapi ibu hamil termasuk dalam pengecualian, artinya boleh tidak berpuasa. Namun, jika Bumil ingin berpuasa, boleh saja, asalkan menu sahur dan buka puasa untuk ibu hamil harus yang bergizi.
Bagi ibu hamil yang akan menjalankan puasa Ramadan, gizi Bumil harus tetap diperhatikan, agar janin dalam kandungan tidak kekurangan nutrisi hingga perkembangannya terhambat. Berikut adalah daftar menu sahur dan buka puasa untuk ibu hamil.
Artikel terkait : Apakah puasa saat hamil berdampak buruk pada bayi? Simak ulasan dan tipsnya ini
Panduan menu sahur untuk Bumil
Dilansir dari Dispensary, ibu hamil baiknya sahur dengan menu yang bervariasi dan seimbang. Makan dengan cara ini akan menyediakan energi sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin.
Sahur sangat penting untuk menyediakan energi untuk beraktivitas sepanjang hari. Makanan berenergi tinggi, terutama karbohidrat, serat, dan makanan yang mengandung protein baik untuk hidangan sahur ini. Kombinasi nutrisi dari makanan ini akan memungkinkan tubuh tetap berenergi sepanjang hari.
Contoh makanan yang dianjurkan selama sahur:
- Karbohidrat: Makanan yang terbuat dari gandum utuh atau beras merah
- Protein: Susu, telur, kacang-kacangan, kacang polong dan lentil
- Serat: Buah segar, buah kering dan sayur.
Panduan buka puasa untuk ibu hamil
Saat berbuka puasa, penting untuk terlebih dahulu mengonsumsi makanan yang kaya gula, yang bisa digunakan tubuh untuk mendapatkan energi dengan cepat. Buah segar atau buah kering adalah pilihan menu pertama (pembatal puasa) yang tepat.
Kurma merupakan makanan pertama yang dianjurkan, karena dapat menjadi sumber energi yang sangat baik. Susu juga dianjurkan karena sangat bergizi dan memiliki banyak manfaat bagi wanita hamil.
Wanita hamil harus mengonsumsi makanan enak dan bervariasi. Hal ini untuk memastikan dia memiliki energi yang cukup dan mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk kesehatannya.
Mengonsumsi berbagai macam makanan seperti susu, kurma, daging domba, gandum, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan seperti lentil, saat berbuka puasa akan mampu memenuhi kebtuhan gizi Bumil.
Sup daging dengan sayuran juga merupakan pilihan yang sangat baik karena mengandung cairan, yang berkontribusi terhadap rehidrasi tubuh.
Artikel terkait: 5 Minuman untuk bumil yang menyehatkan selain air putih
Contoh menu berbuka puasa bagi Bumil:
- Menu makanan pertama (pembatal puasa): Buah segar atau buah kering, dan sayuran.
- Makanan utama: Daging unggas, ikan, kacang kacangan, susu, keju, sup dan daging
- Makanan penutup: Buah segar
Contoh makanan yang harus dihindari saat berbuka:
- Makanan yang digoreng. Hal ini karena makanan yang mengandung banyak lemak akan sulit dicerna.
- Kue atau biskuit tinggi gula. Hal ini karena makanan tersebut dapat meningkatkan gula darah secara berlebihan.
- Minuman berkafein, seperti kopi, teh atau gula. Minuman berkafein dapat merangsang pengeluaran cairan dalam tubuh, sehingga Bumil akan berisiko dehidrasi.
Artikel terkait : Perlu tahu! Ini hukum berpuasa Ramadan untuk ibu hamil
Tanggapan dokter tentang ibu hamil yang berpuasa
Sementara itu, dari kaca mata medis, dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, mengatakan jika ibu hamil tidak dianjurkan puasa jika usia kandungan masih trimester pertama.
Hal itu karena di trimester pertama masa pembentukan organ tubuh janin sedang berjalan pesat. Dengan demikian, janin membutuhkan asupan dan nutrisi yang cukup. Lalu, berpuasa di trimester pertama juga berisiko melahirkan janin dengan berat rendah.
“Ada penelitian yang mengatakan bahwa ibu hamil trimester pertama yang menjalankan puasa, akan melahirkan janin dengan berat badan lebih rendah,” ungkap dr. Juwita beberapa waktu lalu.
Setelah trimester pertama, ibu hamil boleh berpuasa asalkan status gizinya baik. Tak luput, konsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa bila memiliki kondisi medis khusus.
Juwalita menambahkan, meski Bumil berpuasa saat usia kandungan trimester kedua dan ketiga, tetap harus memerhatikan beberapa tanda yang harus diwaspadai.
Seperti, berat badan tidak naik sesuai periode kehamilan atau cenderung turun, sakit kepala atau demam, mual dan muntah. Serta, gerak janin yang berkurang dan nyeri perut layaknya kontraksi yang terjadi secara teratur.
Ibu hamil juga harus waspada dehidrasi yang ditandai dengan haus berlebihan, buang air kecil lebih jarang, atau urin yang berwarna gelap. Sebab, cairan sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk membuat air ketuban.
***
Itulah informasi tentang menu berbuka dan sahur untuk ibu hamil, serta bagaimana pandangan medis terkait ibu hamil yang berpuasa. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.