Banyak orang yang masih mempercayai bahwa minum segelas air putih sebelum tidur sangat baik untuk kesehatan. Tapi tahukah Parents bahwa mengonsumsi air putih sebelum tidur bisa memicu seseorang sering buang air kecil malam hari alias nokturia?
Nocturia atau nokturia adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh Anda menghasilkan lebih sedikit urin yang lebih terkonsentrasi.
Ini berarti bahwa kebanyakan orang tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan setidaknya selama 6 hingga 8 jam.
Tetapi jika Anda perlu bangun dua kali atau lebih setiap malam untuk buang air kecil, Anda mungkin menderita nokturia. Selain membuat siklus tidur menjadi terganggu, nokturia juga dapat menjadi pertanda dari suatu kondisi medis.
Penyebab buang air kecil di malam hari atau nokturia
Umumnya, penyebab nokturia bisa disebabkan karena pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua (lansia), tetapi bukan berati usia muda tidak bisa mengalaminya.
1. Kondisi medis
Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan nokturia, pada umumnya disebabkan karena kondisi infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi kandung kemih.
Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar yang sering dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Jika ini terjadi, dokter biasanya akan memberikan resep antibiotik.
Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan nokturia :
- infeksi atau pembesaran prostat
- prolaps kandung kemih
- kandung kemih overaktif (OAB)
- tumor kandung kemih, prostat, atau daerah panggul
- diabetes
- kegelisahan
- infeksi ginjal
- edema atau pembengkakan pada tungkai bawah
- apnea tidur obstruktif
- gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), penyakit parkinson, atau kompresi medula spinalis
Nokturia juga sering terjadi pada orang dengan kegagalan organ, seperti gagal jantung atau hati.
2. Kehamilan
Nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan tetapi itu juga terjadi kemudian, ketika rahim yang tumbuh menekan kandung kemih.
3. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan nokturia sebagai efek samping. Ini terutama berlaku untuk diuretik (pil air), yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Anda harus mencari perawatan medis darurat dari dokter jika Anda kehilangan kemampuan untuk buang air kecil atau jika tidak bisa lagi mengontrol buang air kecil malam hari Anda.
4. Pilihan gaya hidup
Penyebab umum lain dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan, salah satunya sebelum Anda tidur.
Alkohol dan minuman berkafein juga berperan sebabkan nokturia, apalagi keduanya merupakan diuretik, yang berarti meminumnya menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak urin.
Selain itu, mengkonsumsi alkohol atau minuman berkafein berlebihan juga bisa menyebabkan malam hari terbangun dan perlu buang air kecil.
Bagaimana mendiagnosis nokturia atau sering buang air kecil malam hari?
Mendiagnosis penyebab nokturia tentu saja bukan perkara yang mudah. Biasanya, sebelum mendiagnosis, dokter perlu mengajukan berbagai pertanyaan lebih dulu.
Pertanyaan yang mungkin ditanyakan dokter kepada Anda meliputi:
- Kapan nokturia mulai dirasakan ?
- Berapa kali per malam Anda harus buang air kecil ?
- Apakah Anda memproduksi urin lebih sedikit daripada yang Anda lakukan sebelumnya ?
- Sering mengalami mengompol saat tidur ?
- Memiliki riwayat keluarga dengan masalah kandung kemih atau diabetes ?
Meskipun salah satu penyebab nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan, terutama saat sebelum tidur, bukan berarti Anda jadi membatasi atau mengurangi konsumsi air setiap harinya.
Seseorang harus minum cairan setiap kali mereka merasa haus atau dehidrasi atau jika ada kemungkinan dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi meliputi:
- haus
- mulut kering, bibir, saluran hidung, dan mata
- buang air kecil kurang dari empat kali sehari
- urin berbau kuat dan berwarna gelap
Hal-hal berikut meningkatkan risiko dehidrasi :
- lingkungan yang panas atau berada di bawah sinar matahari terlalu lama
aktivitas fisik yang intens atau apa pun yang menyebabkan keringat berlebih
- diabetes
- diare atau muntah
- terlalu banyak minum alkohol
- demam
Dikutip dari Medical News Today, European Food Safety Authority (EFSA) menyebutkan bahwa kehilangan lebih dari 10 persen air di dalam tubuhnya akan berakibat fatal.
Tidak ada konsensus tentang berapa banyak air yang harus diminum setiap hari. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) and the Food and Nutrition Board (FNB), mengatakan haus saja sudah cukup untuk memberitahu seseorang bahwa mereka butuh minum.
Namun, FNB menyarankan wanita harus mengambil sekitar 2,7 liter air setiap hari dan pria sekitar 3,7 liter. Jumlah ini sudah termasuk air yang diperoleh dari makanan, yang diperkirakan mencapai 19 hingga 20 % dari asupan harian.
Referensi: Medical News Today, Healthline
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.