Masa pandemi kini berangsur membaik. Frekuensi anak-anak beraktivitas di luar rumah pun lebih tinggi dari sebelumnya. Ini tentu harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang lebih disiplin. Selain itu, penguatan daya tahan tubuh anak dari dalam juga perlu menjadi perhatian. Konsumsi booster herbal untuk anak bisa jadi salah satu upaya untuk menjaga imunitas tubuhnya agar tidak mudah sakit.
Zat yang Berfungsi Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Salah satu zat yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dan mulai familiar di masa pandemi ini adalah imunomodulator. Zat ini berfungsi memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan, seperti mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.
“Kalau kita mengonsumsi imunomodulator maka imunomodulator ini akan membantu tubuh kita sehingga tubuh kita bisa mencapai keseimbangan sistem imun kembali,” ujar dr. Inggrid Tania Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI ) dalam media briefing Imugard Junior beberapa waktu lalu.
Imunomodulator sendiri terkandung pada berbagai jenis bahan, baik dari kimia sintetik maupun bahan alami atau herbal. Konsumsi imunomodulator yang terkandung pada bahan alami memiliki kelebihan dibanding bahan kimia sintetik yakni aman untuk pemakaian jangka panjang.
Bahan herbal yang mengandung imunomodulator juga memiliki double effect. Pertama, ia dapat menstimulasi sistem imun untuk pencegahan penyakit infeksi, dan yang kedua adalah dapat menghambat respon imun yang berlebihan. Berikut beberapa tanaman herbal yang dapat menjadi booster herbal yang aman untuk dikonsumsi anak mulai usia 1 tahun ke atas.
Artikel terkait: 5 Resep obat herbal untuk anak-anak, catat ya!
1. Meniran
Parents mungkin tidak asing lagi dengan tanaman ini. Meniran sering kali tumbuh secara liar di pekarangan atau di pinggiran jalan. Sekilas, tumbuhan ini mirip dengan daun putri malu. Ternyata tanaman liar ini sudah sering menjadi bahan untuk obat-obatan, lho.
Meniran bersifat imunostimulasi atau dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun. Dengan mengonsumsi tanaman ini juga dapat mempercepat penyembuhan infeksi virus cacar air.
Untuk mengonsumsi tanaman ini Anda dapat mengolahnya sendiri di rumah, baik dari bahan segar ataupun kering. Yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan 2-3 gram daun meniran untuk takaran dewasa, dan setengah dari takaran tersebut untuk anak-anak.
Cara mengolahnya adalah dengan merebusnya dengan air selama kurang lebih 15 menit. Usahakan juga untuk merebusnya menggunakan alat yang bersifat netral, seperti kaca, stainless steel ataupun kuali dari tanah liat. Anda juga dapat meminumnya dengan tambahan madu atau perasan jeruk nipis.
2. Kunyit
Sering dijadikan sebagai bahan masakan, ternyata kunyit juga mengandung zat imunomodulator yang berguna untuk tubuh. Senyawa aktif utama kurkumin yang terkandung pada kunyit memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah dapat mempercepat penyembuhan Covid-19 ringan sampai sedang. Konsumsi kunyit juga dapat mencegah berbagai efek negatif pasca Covid, seperti pembekuan darah.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kunyit pada anak dan remaja dengan penyakit asma dapat memberikan manfaat berupa pengontrolan asma yang lebih baik setelah 3 bulan mengonsumsi.
Takaran kunyit yang bisa Anda konsumsi adalah sekitar 10-50 gram untuk orang dewsa, dan setengah takaran dari itu untuk konsumsi anak-anak. Sebelum mengolah kunyit, perlu dipastikan apakah ia dalam kondisi baik dan tidak berjamur. Pemilihan bahan akan memberikan pengaruh pada kandungan yang terdapat di dalamnya.
3. Daun Kelor
Daun kelor adalah salah satu jenis tanaman tropis yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini sangat mudah tumbuh di tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan Anda dapat menanamnya sendiri di pekarangan rumah.
Daun kelor juga memiliki kandungan yang dapat bermanfaat bagi tubuh anak. Mulai dari kalsium, zat besi, zinc, protein, vitamin C dan masih banyak lagi. Kandungan nutrisi yang lengkap pada daun kelor dapat meningkatkan imunitas pada tubuh anak
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa tanaman ini sering digunakan untuk memperbaiki malnutrisi pada anak di beberapa negara, seperti Afrika dan India.
Cara pengolahannya pun relatif mudah dan dapat dikreasikan sebagai menu makanan sehari-hari, mulai dari sayur bening, sayur bersantan atau bahkan dimakan langsung. Jumlah takaran konsumsinya adalah satu genggaman tangan orang yang akan memakannya.
Pastikan daun kelor yang akan Anda konsumsi berada dalam kondisi segar. Kelor sebaiknya digunakan kurang dari 6 jam setelah dipetik. Lebih dari itu dia akan mengalami oksidasi yang membuat khasiatnya akan berkurang.
“Banyak herbal Indonesia yang punya peranan sebagai imunomodulator pada orang dewasa dan juga ternyata aman untuk anak-anak,” ujar dr. Inggrid Tania. Namun, sebelum mengonsumsi produk herbal apa pun, baiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter yang merawat Anda ya, Parents. Karena bagaimana pun, kondisi kesehatan dan respon tubuh seseorang terhadap suatu zat juga berbeda-beda.
***
Baca juga:
Resep Tradisional Bantu Atasi Penyakit Khas Anak Sekolah
5 Minuman Herbal Ini Ampuh Cegah Virus Corona, Apa Saja?
Bolehkah Memberikan Jamu Cekok untuk Menambah Nafsu Makan Anak?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.