X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Disiksa baby sitter, bayi 9 bulan tewas karena cedera otak

Bacaan 4 menit
Disiksa baby sitter, bayi 9 bulan tewas karena cedera otak

Tersangka ternyata tak memiliki izin untuk mengasuh anak dan hanya membantu mengasuh anak yang dititipkan padanya karena orangtua bekerja.

Bayi disiksa baby sitter seolah menjadi pemberitaan yang tak ada habisnya. Kisah penyiksaan anak berikut ini semoga bisa menjadi pembelajaran agar orangtua lebih berhati-hati memberikan buah hati untuk diasuh orang lain.

Aariz Harraz Zahin Azman, bayi lucu berusia 9 bulan telah diasuh seorang baby sitter sejak Agustus 2018. Siapa sangka, hal ini justru berujung petaka untuk si bungsu dari tiga bersaudara ini.

Bayi disiksa baby sitter hingga mengalami cedera otak berat

Berawal dari kecurigaan orangtua saat Aariz terus melemah saat dijemput dari kediaman pengasuhnya di Taman Permai, orangtua berinisiatif untuk memeriksakan sang anak ke Sibu Hospital.

Betapa terkejutnya orangtua Aariz, saat dokter anak mendiagnosa bahwa bayi perempuan mungil ini mengalami perdarahan di otak dan mata. Tak selesai sampai di situ, Aariz juga mengalami retak di sisi kiri kepalanya yang diyakini akibat benturan kuat.

Kondisi ini menyebabkan Aariz tak sadarkan diri. Dokter mengonfirmasi bahwa Aariz mengalami mati otak sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk menghentikan seluruh alat medis pendukung kehidupan yang sebelumnya terpasang pada tubuh Aariz.

Kepala Kepolisian Distrik Sibu dan Asisten Komisioner Stanley Jonathan Ringgit mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan kesepakatan orangtua. Disebabkan, alat penunjang kehidupan tak terlalu membantu kondisi otak korban yang sudah mengalami cedera berat dan tidak menunjukkan kemajuan berarti.

Aariz mengembuskan napas terakhirnya pukul 11:55, tepat 25 menit setelah tim medis rumah sakit menghentikan alat penunjang kehidupan dari tubuhnya.

Diketahui sang pengasuh yang berusia 39 tahun ternyata mengalami depresi. Sang bayi yang terus menangis membuat pengasuh kebingungan. Pengasuh juga menderita sakit perut sebulan setelah mengasuh Aariz.

Karena bingung dan panik, pengasuh dilaporkan telah mengguncang tubuh bayi yang diasuhnya tersebut agar mau berhenti menangis.

Fakta mengejutkan lain juga ditemukan, bahwa tersangka ini ternyata tidak memiliki lisensi resmi untuk mengasuh anak. Setelah dilakukan penyelidikan, ia hanya membantu merawat anak yang dititipkan padanya saat orangtua pergi bekerja.

Akibat kasus ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dan tak menutup kemungkinan akan membebankan Pasal 302 KUHP kepada tersangka untuk kasus pembunuhan. Kini pengasuh dikirim kembali untuk investigasi berdasarkan Pasal 31 (1) (a) tentang tindakan kekerasan terhadap anak.

Berkaca dari kasus mengerikan di atas, sudah seharusnya Bunda lebih waspada dalam hal pengasuhan anak. Memilih pengasuh anak yang tepat dan kredibel amat penting demi keamanan dan kenyamanan si kecil.

Bayi disiksa baby sitter jangan sampai terulang, lakukan ini Parents!

Tips cegah bayi disiksa baby sitter #1: Cermati latar belakang pengasuh

Saat memilih pengasuh, penting untuk Bunda memastikan latar belakang pengasuh. Hal ini bisa Bunda lakukan dengan melihat seperti apa tanggapan orangtua yang telah menggunakan jasanya.

Selain itu, ketahui juga latar belakang lembaga darimana pengasuh anak berasal. Pastikan pengasuh memiliki pendidikan akan pengasuhan anak.

Tips cegah bayi disiksa baby sitter #2: Jangan tertipu penampilan

bayi disiksa baby sitter

Penampilan penting Parents! Perhatikan dengan seksama bagaimana penampilan calon pengasuh.

Apakah calon pengasuh anak Anda terlihat bersih dan terawat? Apakah ia ramah terhadap anak?

Hal ini menjadi faktor krusial, apakah anak merasa nyaman atau sebaliknya, menangis kencang saat berada di sekitar calon pengasuhnya. Jika anak memperlihatkan tanda tidak nyaman, jadikan catatan. Sebaiknya Parents mencari calon kandidat yang baru.

Tips cegah bayi disiksa baby sitter #3: Lakukan wawancara mendalam

Layaknya perusahaan besar, bertindaklah sebagai HRD untuk mengetahui calon kandidat orang yang akan bekerja pada Anda. Lakukan wawancara rinci untuk mengetahui seperti apa orang yang akan berada dekat anak Anda nantinya.

Tanyakan hal yang ingin Parents ketahui, seperti pengalaman kerja, latar belakang keluarga, sejauh apa ia nyaman dan tertarik dengan anak kecil. Tak ada salahnya Parents melakukan ujian kecil, misalnya bagaimana sikapnya saat anak menangis atau apa tindakannya saat anak sedang mengalami sakit flu.

Tips cegah bayi disiksa baby sitter #4: Tes kesehatan

Disiksa baby sitter, bayi 9 bulan tewas karena cedera otak

Pastikan calon pengasuh anak Anda sehat secara jasmani dan rohani. Misalnya dengan melakukan tes kesehatan secara berkala.

Pemeriksaan kesehatan mental tak ada salahnya dilakukan, untuk memastikan ia tak akan menyakiti anak saat sedang stres menghadapi masalah tertentu.

Tips cegah bayi disiksa baby sitter #5: Jangan remehkan insting keibuan Anda!

Sebagai seseorang yang melahirkan, merupakan hal yang wajar Bunda semakin memiliki rasa keibuan yang kuat. Gunakan ini untuk memilih calon pengasuh yang baik untuk anak anda.

Jika Anda merasakan ada sesuatu yang salah, jangan memaksakan dengan tetap mempekerjakan kandidat tersebut. Pilihlah pengasuh dengan cermat dan tenang, dengan begitu kasus seperti Aariz dapat dihindari.

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat

 

Artikel disadur dari tulisan Beto Rahman dari theAsianparent Malaysia.

Baca juga:

Tragis! Bayi 6 bulan tewas terjatuh dari balkon saat digendong ibunya yang memakai high heels

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Disiksa baby sitter, bayi 9 bulan tewas karena cedera otak
Bagikan:
  • Anak-anak ini dibius dan diikat 7 jam sehari di daycare, apa motifnya?

    Anak-anak ini dibius dan diikat 7 jam sehari di daycare, apa motifnya?

  • Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga: Aku Tidak Malu dibantu Baby Sitter untuk Mengasuh Anak

    Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga: Aku Tidak Malu dibantu Baby Sitter untuk Mengasuh Anak

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Anak-anak ini dibius dan diikat 7 jam sehari di daycare, apa motifnya?

    Anak-anak ini dibius dan diikat 7 jam sehari di daycare, apa motifnya?

  • Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga: Aku Tidak Malu dibantu Baby Sitter untuk Mengasuh Anak

    Pengakuan Seorang Ibu Rumah Tangga: Aku Tidak Malu dibantu Baby Sitter untuk Mengasuh Anak

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.