Nasib tragis menimpa NN, seorang bocah 3 tahun tercebur sumur di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Balita tersebut tercebur sumur sedalam 23 meter pada Minggu (19/12/2021) lalu.
Kapolsek Mojosongo AKP Tri Mulyono mengatakan, evakuasi korban baru bisa dilakukan pada pukul 19.30 oleh tim SAR BPBD dan Polri Boyolali. Proses evakuasi dilakukan selama 30 menit.
Akhirnya, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Apalagi sumur dengan diameter 90 sentimeter ini memiliki kedalaman 23 meter dengan air setingi 3 meter.
Lantas, bagaimana kronologi kasus bocah tahun tewas tercebur sumur? Simak kronologinya di artikel ini.
Artikel terkait: Anak Hilang di Mall! Trus Gimana?
Kronologi Bocah 3 Tahun Tercebur Sumur
Kejadian yang menggegerkan warga itu berawal ketika NN hilang pada Minggu (19/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Keluarga mencari balita itu ke seluruh penjuru rumah.
Kabar hilangnya NN cepat menyebar lewat grup whatsapp RT setempat. Warga pun turut membantu melakukan pencarian.
Hingga pada pukul 16.27 WIB, salah satu warga, Nurhadi Joko Prasoko (49) merasa curiga melihat papan penutup sumur yang sudah lapuk berlubang.
Warga kemudian menyorotkan senter ke dalam sumur, namun tidak melihat jelas hingga dasar. Beberapa tetangga kemudian menurunkan sebuah tali jangkar. Para warga merasa bahwa ada sesuatu yang disenggol oleh jangkar tersebut di dalam sumur.
Artikel terkait: Dua hari menghilang, balita 2 tahun ditemukan selamat di hutan
Warga Minta Bantuan Tim SAR Boyolali
Setelah sadar ada yang tidak beres dengan sumur tersebut. Warga lalu meminta bantuan Tim SAR Boyolali yang segera meluncur bersama anggota Brimob Gunung Kendil dan Polri.
Evakuasi dengan menurunkan anggota dilengkapi tabung oksigen, dilakukan sekitar pukul 19.30 WIB. Benar saja, tim SAR berhasil menemukan korban di dalam sumur tersebut.
“Saat menurunkan jangkar ke dalam sumur ternyata menyangkut benda dan saat ditarik tubuh korban terlihat. Setelah meyakini ada jenazah, warga kemudian menghubungi Tim SAR untuk membantu evakuasi,” ujar Komandan SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, seperti dikutip Solopos.com.
Ia menambahkan, “Untuk evakuasi, tim dilengkapi tabung oksigen. Setelah setengah jam proses evakuasi, jenazah korban berhasil kami angkat. Dalam waktu setengah jam, korban berhasil dievakuasi.”
Kurniawan menjelaskan sumur tempat ditemukannya korban memiliki diameter sekitar 90 sentimeter dengan kedalaman sekitar 23 meter dan tinggi air sekitar 3 meter. Dia juga menjelaskan tinggi bibir sumur dengan tanah hanya sekitar 40 sentimeter.
Dari hasil pemeriksaan di RS Hidayah, korban mengalami luka lecet pada bagian pelipis sebelah kiri. Telinga kiri juga memar diduga akibat benturan saat terjatuh ke dalam sumur.
“Korban meninggal diduga karena tenggelam di dasar sumur,” kata Kurniawan lagi.
Artikel terkait: Anak hilang berhasil ditemukan dalam 3 jam, ini cara ibu dan polisi bekerja sama
Bocah 3 Tahun Tercebur Sumur, Bukti Kurangnya Pengawasan Orang Tua?
Kasus bocah 3 tahun tercebur sumur ini patut menjadi perhatian para orang tua. NN ditemukan meninggal usai tercebur ke sumur sedalam 23 meter di samping rumahnya. Ternyata, total sudah ada tujuh kasus kecelakaan serupa di Boyolali.
Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, penyelamatan NN yang tercebur sumur dilakukan dengan peralatan lengkap. Kasus NN juga bukan kali pertama anak kecil meninggal dunia akibat tercebur sumur.
”Tercatat sudah ada tujuh kasus laka air, empat dialamani anak di bawah 5 tahun dan tiga dewasa. Kasus anak tercebur di sumur ini perlu perhatian, terutama orang tua dalam pengawasan anak,” terangnya, seperti dikutip Radar Solo.
Kasus serupa seperti ini tampaknya menjadi bukti kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Fajar mengingatkan masyarakat yang memiliki sumur untuk memerhatikan keamanan. Mulai dari ketinggian bibir sumur, lebih baik di atas satu meter.
Kemudian juga penutup sumur harus ditutup rapat serta dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Jika menggunakan sumur timba, sebaiknya dikontrol setiap hari. Serta menjauhkan alat-alat yang bepotensi menjadi pijakan anak.
”Kalau bisa tutup sumur ditutup dengan cor untuk mengurangi kecelakaan sumur. Karena kasus anak usia di bawah 5 tahun yang menjadi korban laka sumur ada 4 orang. Anak-anak itu semakin dilarang semakin penasaran. Kalau kita abai bisa fatal. Jadi kita sebisa mungkin menghindari musibah itu dengan upaya preventif. Dan tetap awasi anak-anak selama 24 jam,” imbuhnya.
Itulah kronologi bocah 3 tahun yang tercebur sumur. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun, khsusunya kepada orang tua untuk selalu memerhatikan gerak-gerik sang anak meski berada di lingkungan rumah ya Parents!
Baca juga:
5 Fakta Aktor China Wafat dan Berikan Warisan Rp1 M untuk TKW Indonesia
Kisah Bocah 11 Tahun Menyelamatkan 4 Adiknya dari Kebakaran, Seisi Rumah Habis Dilahap Api!
Anak hilang berhasil ditemukan dalam 3 jam, ini cara ibu dan polisi bekerja sama
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.