Seorang bocah 10 tahun di Samarinda terbakar usai gagal melompat dari lantai dua rumahnya. Jasadnya kemudian ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran di pojokan kamar dalam keadaan yang mengenaskan.
Insiden kebakaran itu terjadi pada siang hari dan api menyambar dengan sangat cepat lantaran rumah terbuat dari kayu. Bagaimana kronologi kejadian hingga rumah tersebut terbakar? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
Kronologi Bocah 10 Tahun di Samarinda Terbakar, Gagal Lompat dari Lantai 2
Sumber: Kompas.com/Zakarias Demon Daton
Peristiwa kebakaran itu menimpa sebuah keluarga yang tinggal di Jalan Jelawat Nomor 25, RT 02, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda, Kalimantan Timur. Api mulai menyambar rumah mereka pada hari Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 10.35 WITA.
Berdasarkan keterangan dari saksi, rumah tersebut dihuni oleh 4 orang, yaitu ibu dan 3 orang anaknya. Namun saat kejadian, sang ibu tengah pergi bekerja.
Kakak tertua mereka, seorang perempuan berhasil selamat sementara 2 adik laki-lakinya yang berada di lantai dua masih terjebak di dalam rumah ketika api mulai membesar.
Ilustrasi kebakaran.
“Di rumah ini tinggal ibu dan 3 anaknya. Waktu kejadian ibunya lagi kerja,” kata Roni Ismed (28), tetangga korban yang jadi saksi mata seperti dikutip dari Merdeka.com.
Api diduga muncul pertama kali dari lantai dua rumah mereka. Saat itu, Zidan (10) dan Zaki (15) tengah terlelap. Zaki sang kakak berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai dua. Namun adiknya, Zidan gagal melompat karena rambutnya terbakar.
“Adiknya dua laki-laki, menyusul mau selamatkan diri melompat dari lantai dua. Tapi kakak korban yang berhasil lompat ke bawah. Sementara adiknya tersangkut di lantai 2. Kakaknya mau selamatkan adiknya sudah enggak bisa, karena api sudah membesar, panas,” imbuh Roni.
Bocah 10 Tahun di Samarinda Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Setelah 1 Jam
Sumber: IDN Times
Koordinator Lapangan Barisan Relawan Kebakaran dan Bencana (Balakarcana) Samarinda, Bambang Suharto membenarkan adanya korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu. Ia mengatakan, Zaki sang kakak menderita luka bakar, sementara Zidan tewas dilalap si jago merah.
Menurut Bambang, Zidan tewas karena terjebak di lantai dua. Rambutnya terbakar sehingga ia jatuh dari gendongan sang kakak yang hendak melompat.
“Posisinya saat itu korban sempat dibawa kakaknya. Karena dia juga sempat kena [api] rambutnya terbakar kemudian terjatuh. Kakaknya tak bisa lagi menolong karena api semakin membesar,” katanya seperti dikutip dari IDN Times.
Tim relawan dan petugas dari Dinas Pemadam Kota Kebakaran Samarinda berhasil memadamkan api satu jam kemudian sekitar pukul 11.40 WITA. Api diduga kuat berasal dari korsleting listrik yang terjadi di lantai dua. Namun, hal ini masih diselidiki lebih lanjut oleh petugas kepolisian.
“Penyebabnya diduga korsleting listrik di kamar lantai dua. Tapi, penyebab pasti masih dalam penyelidikan Polsek Samarinda Kota,” tambahnya.
Jasad Korban Ditemukan Tak Lagi Utuh
Sumber: IDN Times
Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldi Harjasatya membenarkan adanya korban yang tewas dalam insiden kebakaran tersebut. Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak lagi utuh di pojokan kamar yang berada di lantai dua.
Ia dan tim juga telah mengantongi barang bukti berupa kabel, beberapa puing sisa kebakaran, dan serpihan jasad korban. Meski demikian, penyebab pasti kejadian masih menunggu hasil penyelidikan. Zaki, kakak korban yang menderita luka bakar juga telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie.
“Untuk korban sudah dibawa ke ke RSUD AWS [Abdul Wahab Sjahranie],” kata AKP Aldi.
Ilustrasi petugas Damkar melakukan evakuasi korban kebakaran.
Meski berada di kawasan padat penduduk, api berhasil dipadamkan dalam waktu yang relatif cepat sehingga tidak menjalar ke rumah warga.
“Belum bisa dikatakan [secara pasti], tapi dugaan sementara karena korsleting listrik. Tim Inafis masih olah TKP. Yang terbakar 1 rumah,” tambahnya.
Sebelumnya, kebakaran juga menghanguskan sebuah rumah di Jalan Lempake Tepian, Samarinda Utara pada Jumat (4/9/2020) malam. Terdapat bocah berusia 7 tahun yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Parents, sungguh tragis ya peristiwa yang menimpa Zidan dan keluarganya di atas. Kebakaran memang musibah yang tidak pernah bisa kita duga sebelumnya, namun bisa kita cegah. Tetap waspada. Cek kelistrikan di rumah secara berkala dan pastikan tak ada potensi korsleting listrik atau ledakan dari kompor gas dan benda-benda lainnya.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.