Bijak mendidik anak, seperti apa? Kira-kira, pertanyaan inilah yang terbersit di dalam benak orangtua, bahkan calon orangtua.
Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Allah dalam sebuah keluarga. Kehadiran buah hati menjadi kebahagiaan tersendiri, apalagi jika kelak ia mampu membanggakan orangtua dan berguna bagi orang lain. Namun ada tahap yang akan terus dipelajari oleh si kecil agar bisa seperti yang diharapkan orangtua.
Hal ini tentu saja tak lain didapatkan lewat pendidikan sejak kecil yang dimulai dari lingkungan terdekatnya, siapa lagi kalau bukan orangtua. Orangtua tidak hanya bertugas membesarkan melainkan juga harus mendidik anak, terutama bagi ibu yang merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka ia harus menjadi teladan yang baik untuk diajarkan pada buah hati.
Tak hanya perlu menjadi ibu bahagia yang bisa membesarkan anak bahagia, berbagai ilmu tentu saja juga diperlukan.
Lalu bagaimana dengan pasangan yang menikah muda, pada usia 20 ke bawah yang biasa disebut dengan mama muda dalam mendidik anaknya?
Memang dewasa tidak bisa diukur dari umur, tapi pada usia tersebut emosi dalam diri kadang sulit terkendali yang berdampak pada anak. Untuk itu ada beberapa hal yang kiranya bisa dijadikan tips parenting atau mendidik anak.
Bijak Mendidik Anak, untuk Para Ibu Muda
1. Memberi Perhatian Penuh Saat Bermain
Bagi anak-anak, bermain adalah dunianya. Setiap hari ada saja hal yang ingin ia eksplorasi. Di sini orangtua tidak hanya menemani tapi juga perlu memberi perhatian penuh atau ikut bermain dengan si buah hati dan untuk sementara tinggalkan aktivitas kesukaan anda seperti bermain gadget, dengan begitu anak akan merasa mendapat kasih sayang dan perhatian yang utuh dari orangtuanya.
2. Jangan Terlalu Banyak Melarang, Salah Satu Langkah Bijak Mendidik Anak
Saat bermain anak akan menjadikan segala sesuatu yang ia lihat sebagai bahan mainan. Misal air, pasir, kayu atau tanah berlumpur.
Saat itu, kebayankan orangtua akan mengatakan. “Jangan main nanti basah, nanti kotor, nanti terluka.” Meskipun niatnya baik, untuk melindungi si kecil, tapi apa yang dipikirkan anak justri bisa saja berbebeda dan sebaliknya.
Semakin dilarang anak akan semakin membangkang. Pada kondisi seperti ini yang perlu dilakukan adalah mengalihkan perhatian mereka pada mainan yang lebih aman atau bersih. Jika mereka tetap ingin bermain, oleh karena itu tidak ada salahnya untuk tetap mengikutinya dengan mengatakan dengan perlahan untuk membersihkan diri setelah selesai.
3. Jangan Main Fisik
Main fisik di sini dalam artian memukul atau menyakiti anak. Biar bagaimana pun semua orangtua tentu akan menemukan saat di mana anak-anak rewel tak menentu, entah saat anak tidak mau makan, mandi, tidur atau minta sesuatu yang harus dituruti.
Jika keadaan sedang tidak mood, bukan tidak mungkin seorang ibu akan reflek mencubit atau menjewer anak agar si anak merasa kapok. Namun hal tersebut justru akan menyakiti mereka baik secara fisik maupun mental, tidak menutup kemungkinan jika ia akan meniru hal tersebut kepada orang lain.
Para pakar pun selalu mengingkat, jangan sekali-kali bermain tangan, selama itu bisa dibicarakan dengan baik. Selain itu, jangan pernah memarahi anak di depan orang lain karena bisa berdampak pada kepercayaan diri anak dan timbul rasa malu. Jika ingin menasehati, lakukan secara empat mata.
4. Biasakan Si Kecil Membereskan Mainan Sendiri
Ketika selesai bermain, anak akan meninggalkan tempat begitu saja tidak peduli dengan mainan yang berantakan dan berujung pada ibu yang membereskan. Dari hal ini, kita bisa mengajarkan kedisiplinan dan tanggung jawab pada mereka dengan cara mengajak mereka untuk membereskan mainan secara bersama. Ingat ya, mengajak bukan menyuruh.
5. Berbicara dengan Hal yang Disukai Anak
Menasehati anak kadang tidak mudah, perlu waktu yang tepat agar pesan kita dapat diserap. Dalam hal ini adalah menunggu mood baik dengan cara membicarakan hal-hal yang disukai anak, kemudian perlahan menyisipkan apa yang akan anda sampaikan, dengan demikian anak akan menuruti apa yang kita inginkan.
Beberapa poin cara bijak mendidik anak ini bisa dijadikan pertimbangan saat mengasuh si kecil. Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa dilakukan agar si kecil memiliki kepribadian yang baik, sopan terhadap orang dan orang lain.
Hal sederhana bisa menentukan cara anak bersikap, jadi pastikan kita bijak dalam mendidik dan merawat mereka dalam segala situasi. Memang tidak mudah dan perlu kesabaran ekstra, tapi hal tersebut juga akan terbayar dengan tingkah lucu dan kebahagiaan mereka.
Semoga, kita selalau bisa bijak mendidik anak, ya.
Baca juga:
"Tinggalkan Tradisi Setelah Melahirkan yang Salah," Pesan Seorang Ibu
Penuh Kejutan, Inilah Kisah Tiga Perjalanan Kehamilanku
Antara Full Time Mom dan Working Mom, Keduanya Punya Plus Minus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.