Bhai Kaba, putra ketiga Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo ini sering membuat khalayak gemas. Apalagi saat ia sedang aktif bermain bersama para kakak dan adiknya di rumah.
Di balik sifatnya yang menggemaskan, ternyata si kecil Kaba mengidap suatu kondisi, yakni geographic tongue. Hal itu Zaskia ketahui setelah ia berdiskusi dengan seorang temannya yang berprofesi sebagai dokter gigi.
“Mau sharing soal Aba dan penting, nih. Semalam @zoemonicakj main ke rumah, lagi ngobrol-ngobrol karena tantemon dokter gigi, baru tahu kalau Aba punya problem yang namanya geographic tongue,” ungkap Zaskia lewat akun Instagram.
Geographic Tongue sebagai Tanda Imun Tubuh Bhai Kaba Menurun
Zaskia mengakui jika baru kali ini ia mengetahui sang anak mengidap geographic tongue. Kondisi tersebut kerap terjadi ketika imun tubuh si kecil mulai turun.
“Setelah 4 tahun 4 bulan hidupnya, senang banget akhirnya aku bisa tahu apa masalah yang membuat lidahnya Aba suka berbentuk peta! Itu terjadi setiap imun tubuhnya mulai menurun, kaya signal ‘hei badan mulai kecapean! ayo istirahat, minum banyak air putih, buah, juga sayur,” ujar Zaskia.
Lantaran sudah mengetahui kondisi yang sebenarnya, kini Zaskia merasa lega. Sebab, akhirnya ia bisa memahami sinyal tubuh Bhai Kaba ketika pertahanan imunnya menurun.
“Dahulu kalau kita abaikan berujung sakit, sekarang senang jadi sudah paham signal pertama dia drop bisa dilihat dari lidahnya. Cuma memang nggak boleh stres dikit juga pasti muncul lagi,” jelasnya.
Masalah Imun Tubuh juga Bikin Rambut Kaba Selalu Botak
Sementara itu, gangguan imun tubuh juga memengaruhi kondisi tubuh Bhai Kaba lainnya, yakni membuat rambut Kaba selalu botak. Kalau rambutnya panjang sedikit, maka kepala Kaba akan dipenuhi jerawat.
“Jadi ini salah satu sakit imun, makanya kenapa pada suka nanya rambut Aba kenapa botak mulu dari bayi? Karena salah satu efek sensitif tubuhnya, kalau rambut lebih dari 3 cm akan penuh jerawat di kepala, digaruk terus sampai luka,” kisah Zaskia.
“Badan kakinya pun pernah luka karena selalu ada saja gatel dll, sampai akhirnya sekarang dia harus selalu pakai sabun dan shampoo khusus hyperalergenic,” sambung Zaskia berkisah.
View this post on Instagram
Setelah 4tahun 4bulan hidupnya seneng banget akhirnya ku bisa tau apa masalah yang membuat lidahnya aba suka berbentuk peta! Itu terjadi setiap imun tubuhnya mulai menurun.. kaya signal “hei badan mulai kecapean!ayo istirahat,minum banyak air putih buah juga sayur!”
Jadi ini salah satu sakit imun.. makanya kenapa pada suka nanya rambut aba knp botak mulu dari bayi? Krn salah satu efek sensitif tubuhnya, kalau rambut lbh dr 3cm akan penuh jerawat dikepala digaruk terus sampai luka, badan kakinya pun penuh luka krn selalu ada aja gatel dll, sampai akhirnya skr dia hrs selalu pakai sabun dan shampoo khusus hyperalergenic yang mayan mahal harganya 🙈🙈
Tapi semalam mulai dapet pencerahan! Makasih @zoemonicakj sayang!! Pentingnya silaturahmi yaaaaa 🤗🤗 Ada ga yang sama kaya aba?! Sengaja ku share krn ilmu baru nih buat ku! Semoga manfaat!!!
A post shared by Zaskia Adya Mecca (@zaskiadyamecca) on
Mengenal Geographic Tongue seperti yang Dialami Bhai Kaba
Mengutip dari Mayoclinic, lidah geografik adalah kondisi peradangan di permukaan atau sisi lidah. Akibatnya, lidah terasa halus, berwarna merah, dan berbentuk pulau-pulau seperti gambaran pada peta atau gambaran geografis.
Kondisi radang ini sering kali sembuh dalam satu area lidah, tapi berpindah ke bagian lidah lainnya. Lidah geografis juga dikenal sebagai benign migratory glogssitis.
Keadaan ini tidak berbahaya, tapi menimbulkan rasa tak nyaman. Bagian lidah yang radang akan terlihat kemerahan, dan dibatasi oleh garis putih yang tak teratur.
Apa Penyebab Geographic Tongue?
Hingga kini, belum diketahui penyebab lidah geografik, tapi beberapa faktor memengaruhi kondisi ini, antara lain:
- Pengaruh gen atau riwayat keluarga yang juga mengalami geographic tongue.
- Mengalami psoriasis, mereka dengan kondisi kulit seperti ini cukup besar kemungkinkannya mengalami lidah geografis. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa sindrom ini merupakan bentuk lain oral psoriasis. Namun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
- Pengaruh hormon diduga dapat menjadi pencetus lidah geografis, dari stress, faktor psikologis, alergi.
- Kekurangan vitamin B, mereka yang kekurangan vitamin B rentan mengalami peradangan, pembengkakan, dan gejala lainnya di lidah.
Gejala Geographic Tongue
Beberapa orang baru mengetahui kondisi geographic tongue setelah pemeriksaan dokter. Sebab, kondisi ini tak selalu menimbulkan gejala. Namun, tanda-tanda yang dapat muncul sebagai berikut:
- Ruam yang halus pada lidah, kemerahan, dan berbentuk pulau di peta.
- Bentuk ruamnya berbatas dan jelas berwarna putih
- Ruam yang tidak teratur, dan berpindah ke bagian lidah lainnya.
- Lebih peka terhadap makanan yang panas, pedas atau asam, asap rokok, dan pasta gigi.
- Adanya rasa tidak nyaman atau sensasi terbakar di lidah,
- Pada beberapa kasus, lidah geografis dapat berkembang menjadi keadaan lain seperti lidah yang terlihat pecah-pecah.
Itulah kisah Zaskia tentang si kecil Bhai Kaba yang mengalami geographic tongue, serta sekilas informasi tentang geographic tongue pada anak yang perlu orangtua waspadai juga. Kira-kira si kecil di rumah punya kondisi yang serupa juga nggak, Bun?
Baca Juga :
Parents mudah lelah dan sakit? Inilah 6 faktor penyebabnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.