Bukan Belajar Komputer, Ini Lima Aktivitas Seru untuk Mengenalkan Keterampilan Berpikir Komputasional pada Anak

Apa itu berpikir komputasional dan bagaimana menerapkannya pada anak? Ini contohnya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, masa depan anak-anak kita akan penuh tantangan yang mungkin sulit untuk kita bayangkan hari ini. Salah satu keterampilan yang kini banyak disorot oleh para ahli pendidikan adalah berpikir komputasional—sebuah kemampuan yang melatih anak memecahkan masalah dengan proses yang sistematis dan efisien, mirip seperti cara kerja komputer.

Artikel terkait: Memahami Cara Anak Usia Sekolah Memecahkan Masalah

Apa Itu Berpikir Komputasional?

Layaknya kemampuan membaca dan berhitung, berpikir komputasional menjadi literasi baru yang mulai diadopsi dalam kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia.

“Usia 3 sampai 6 tahun adalah masa penting ketika fungsi eksekutif seperti memori kerja, fleksibilitas berpikir, dan pengendalian impuls mulai terbentuk,” jelas praktisi pendidikan Felicia Hanitio.

“Berpikir komputasional dapat mempercepat perkembangan fungsi-fungsi tersebut, sehingga anak lebih siap secara akademik, dan juga lebih berani ambil inisiatif, mandiri, dan mampu berpikir kreatif dalam memecahkan masalah”.

Felicia telah bekerjasama dengan 36 PAUD di Indonesia untuk mengintegrasikan berpikir komputasional dalam kurikulum. “Yang penting untuk dipahami adalah bahwa berpikir komputasional bisa diajarkan tanpa menambah screen time, terutama di usia yang seharusnya penuh dengan interaksi sosial,” imbuhnya.

Caranya?

Mengenalkan berpikir komputasional melalui permainan dan aktivitas sehari-hari yang sudah biasa dilakukan oleh guru dan orang tua.

“Aktivitas seperti bernyanyi, bermain puzzle, membaca, olahraga, menari, memasak, hingga permainan tradisional bisa jadi kesempatan untuk mengenalkan konsep ini kepada anak-anak,” terang Felicia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ini 5 manfaat bermain puzzle untuk kecerdasan anak

Apa Saja 4 Pilar Berpikir Komputasional?

Melalui aktivitas-aktivitas ini, anak-anak bisa mulai melatih empat komponen utama dari berpikir komputasional, yaitu: 

  • Dekomposisi: proses memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil agar mudah diselesaikan.
  • Rekognisi Pola: mengenali kesamaan pola, baik di dalam maupun antarmasalah yang ingin dipecahkan.
  • Abstraksi: menentukan karakteristik terpenting dari suatu masalah dengan membuang detail-detail yang tidak penting.
  • Algoritma: langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah.

Apa Contoh Berpikir Komputasional pada Aktivitas Anak?

Nah, Parents berikut contoh lima aktivitas seru yang bisa kita terapkan untuk mengajarkan berpikir komputasional pada anak usia 3-6 tahun.

Kompleksitasnya bisa disesuaikan dengan kesiapan dan usia anak!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Cuci Tangan dengan Urutan

  • Aktivitas: Mengajari si Kecil mencuci tangan sesuai urutan dengan benar. Tunjukkan langkah-langkah mulai dari membasahi tangan, menggosok dengan sabun, membilas dengan air, hingga mengelap sampai kering.
  • Komponen Berpikir Komputasional: Algoritma — memahami pentingnya urutan dalam menyelesaikan tugas.
  • Manfaat: Membangun kebiasaan sehat sambil melatih mengikuti instruksi. Lebih dari bersih mereka belajar berpikir seperti seorang coder!

2. Kemasi Ransel untuk Kegiatan

  • Aktivitas: Bantu anak mengemas ranselnya dengan memilih barang-barang yang perlu dibawa ke sekolah untuk kegiatan tertentu, misalnya menggambar dan mewarnai. Ajukan pertanyaan seperti, “Apa yang kita butuhkan untuk menggambar?”, “Apa yang harus kita masukkan pertama?”, “Setelah itu, apa lagi?”, “Apakah semua barang yang kita perlu sudah masuk ke tas?”
  • Komponen Berpikir Komputasional: Dekomposisi — anak  belajar memecah tugas besar jadi langkah-langkah kecil, sambal memprioritaskan dan mengevaluasi apa yang sudah disiapkan.
  • Manfaat: Meningkatkan kemampuan berpikir terstruktur dan keterampilan membuat keputusan. Si Kecil jadi lebih mandiri dan siap ke sekolah.

3. Bermain Sensori dengan Pola

  • Aktivitas: Ajak anak untuk mengelompokkan benda-benda seperti kancing, kain, kapas dan kerikil dengan berbagai warna, bentuk, ukuran dan tekstur. Biarkan anak merasakan dan mengamati kesamaan dan perbedaan yang ada, lalu pola sesuai pilihan. Ajukan pertanyaan seperti: “Apa yang membuat benda-benda ini mirip? Apa yang berbeda?”,  “Boleh ceritakan pola yang kamu buat?”
  • Komponen Berpikir Komputasional: Rekognisi Pola  – anak belajar mengenali dan mendeskripsikan kesamaan antar objek.
  • Manfaat: Selain memperkuat motorik halus, si Kecil jadi lebih sadar akan lingkungan sekitar dan jeli dalam memperhatikan rincian. 

4. Mengenal Kata dengan Awalan dan Akhiran

  • Aktivitas: Mengenalkan si Kecil dengan kosakata baru yang memiliki awalan atau imbuhan yang sama, contoh: memakai, menjaga, mencuci. Jelaskan pada si Kecil makna dari setiap kata serta arti dari awalan dan imbuhannya. 
  • Komponen Berpikir Komputasional: Dekomposisi dan Rekognisi Pola — anak belajar memecah masalah menjadi bagian-bagian lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami. Anak juga dilatih mengenali pola (awalan & imbuhan). 
  • Manfaat: Kegiatan ini membantu si Kecil dalam memahami pola dari kosakata baru yang memiliki awalan atau imbuhan dengan pola yang sama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Bermain Robot Lompat Karet 

  • Aktivitas: Mari ajak si Kecil bermain lompat karet bersama teman-temanya. Bagi dua kelompok, antara yang melompat dan memegang tali karet. Parents bisa menjadi programmer dengan memberi instruksi kepada “robot” bagaimana permainan dilakukan.  
  • Komponen Berpikir Komputasional: Dekomposisi, Algoritma, Debugging — Selain anak belajar memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil, mereka juga memahami instruksi pengurutan untuk menyelesaikan tugas. Jika melakukan kesalahan, si Kecil belajar untuk memperbaikinya. 
  • Manfaat: Dengan gembira anak memahami pentingnya mengenali tata cara bermain lompat karet. Si Kecil mampu berpikir komputasional dengan bertindak sesuai instruksi dan mengenali kesalahan untuk diperbaiki.

Demikian ya Parents, beberapa cara mudah untuk mulai mengenalkan cara berpikir komputasional kepada anak sedini mungkin.

Untuk memahami lebih mendalam tentang berpikir komputasional, Parents juga bisa menyimak dalam penjelasan di channel Youtube Guru PAUD Dikmas ini, ya.

Semua gambar yang digunakan dalam artikel ini berasal dari PAUD Terpadu Kalirejo Kudus.

 

Baca Juga:

Tahap Perkembangan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini, Wajib Tahu! 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kapan Mulai Mengenalkan Komputer untuk Anak?

Parents, Yuk Terapkan Kebiasaan Ini di Rumah Agar Si Kecil Terlatih Berpikir Cepat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan