Studi: Rutin Berjemur 15 Menit Bisa Buat Gairah Seks Membara

Ternyata, ada protein

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, apa yang biasanya Anda lakukan agar gairah cinta tetap berkobar? Jawabannya bisa beragam, mulai dari mengatur ulang jadwal seks hingga memburu makanan tertentu yang dipercaya bisa menambah kadar libido Anda. Tahukah Anda bahwa ternyata berjemur tingkatkan gairah bercinta bila dilakukan dengan tepat.

Berjemur Tingkatkan Gairah Bercinta, Bagaimana Bisa?

Berjemur berbondong-bondong dilakukan masyarakat di masa pandemi COVID-19 agar ketahanan tubuh meningkat. Terlebih, sinar matahari adalah sumber gratis yang bisa Anda dapatkan untuk mencukupi kebutuhan vitamin D.

Belum lama ini, sebuah studi menunjukkan keuntungan lain berjemur. Siapa sangka, paparan sinar matahari yang berlimpah di dunia ini bisa membuat sepasang suami istri meningkat gairahnya baik pada si pria maupun perempuan.

Ilmu pengetahuan tak dinyana terus berkembang, yang diawali dalam jurnal Cell Reports. Studi akhirnya dikembangkan untuk mendapatkan data yang lebih pasti. Sebuah tim pimpinan Dr. Carmit Levy di Universitas Tel Aviv tengah meneliti seperti apa efek kanker akibat terlalu sering terpapar sinar UVB.

Tanpa diduga, mereka malah menemukan tumpukan protein yang erat kaitannya dengan perilaku seksual. Adalah Roma Parikh, seorang mahasiswa PhD di laboratorium tersebut, sosok yang menemukannya. Bukti ini sebenarnya sudah ditemukan pada 1939, akan tetapi belum ada penelitian lanjutan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penelitian pun berlanjut dengan konfirmasi adanya efek serupa pada perempuan. Pemain pertama dalam proses biologis ini adalah protein perbaikan DNA di kulit yang dikenal sebagai p53.

Artikel terkait: Mengenal Antioksidan, Fungsi dan Manfaatnya Menangkal Radikal Bebas

Memang belum diketahui apakah p53 merangsang pelepasan hormon kesenangan dan gairah. Pasalnya, protein tersebut harus berkomunikasi langsung dengan pusat penyimpanan hormon tubuh atau mengirim pesan ke otak.

Demi membuktikan efek untuk kedua jenis kelamin, Parikh mengamati perilaku tikus yang sudah terpapar sinar UV-B intensitas rendah. Hewan itu saling menyerang dan saat panas ditambah, kadar hormon seksual jauh lebih tinggi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena hasil tersebut, tim pun menguji eksperimen kepada kelompok kecil manusia. Hasilnya, ditemukan bukti yang sama bahwa gairah cenderung lebih tinggi muncul ketika sedang berada di bawah sinar matahari.

Menariknya, perempuan mendapat skor lebih tinggi pada pertanyaan tentang gairah fisik, sementara pria mencetak skor lebih tinggi dalam "dimensi kognitif gairah," termasuk adanya keinginan yang mendalam untuk mengenal pasangan mereka lebih baik.

Lebih lanjut, peningkatan hormon itu terjadi hanya 15 hingga 20 menit setelah terkena sinar matahari. Namun, bukan berarti Anda melakukan hal ini seenaknya. Jangan lupakan tabir surya SPF tinggi sebelum mempertemukan kulit dengan sinar matahari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parikh berharap ke depannya, penelitian ini dapat menjadi terapi hormonal yang menjanjikan. “Dengan meningkatnya ketidaksuburan dan orang-orang muda jadi kurang berhubungan seks, saya pikir ini bisa sangat menakjubkan,” tuturnya.

Artikel terkait: Anak Bermain di Ruang Terbuka Hijau, Ini 12 Keuntungan yang Didapat!

Cara Berjemur yang Benar

Terlepas dari penelitian tersebut, berjemur memang menyehatkan. Vitamin D yang diproduksi oleh tubuh dari proses berjemur dapat meningkatkan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh, menjaga fungsi otot dan saraf, serta meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, semuanya tidak akan berjalan sesuai harapan jika penerapannya tidak tepat.

  • Durasi. Perlu diketahui bahwa berjemur yang aman sebaiknya dilakukan pada kisaran pukul 08.00 hingga 10.00. Durasi berjemur yang dianjurkan juga berkisar 15-20 menit saja setiap harinya. Semakin siang maka UV Index akan semakin tinggi. 
  • Jangan lupakan kacamata hitam. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menggunakan kacamata hitam saat berjemur di bawah sinar matahari pagi. Kacamata hitam yang menyediakan 99 hingga 100 persen perlindungan UV-A dan UV-B akan sangat mengurangi kerusakan mata dari paparan sinar matahari.
  • Lokasi. Tidak ada patokan pasti tempat terbaik untuk berjemur dan tidak harus di luar ruangan. Asalkan ada sinar matahari yang masuk, tidak masalah berjemur di dalam ruangan
  • Gunakan tabir surya. Meski berjemur penting, menjaga kesehatan kulit sama pentingnya. Jangan sampai lupa mengoleskan tabir surya (sunblock) dengan SPF 30 atau lebih pada kulit 20–30 menit sebelum berjemur. Hal ini untuk mencegah agar kulit tidak gosong atau mengalami sunburn saat berjemur.
  • Cukupi cairan. Ketika berjemur, jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Apabila Anda merasa kepanasan, lemas, dan berkunang-kunang saat berjemur segeralah pindah ke tempat yang teduh untuk mendinginkan tubuh agar terhindar dari heat stroke.

Jadi bagaimana Parents, sudah siap berjemur belum?

Baca juga:

id.theasianparent.com/sunscreen-minyak-kelapa

id.theasianparent.com/berjemur-untuk-mencegah-corona

id.theasianparent.com/cahaya-matahari-melemahkan-covid-19

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan