Demi cinta untuk bayi kembar prematurnya, seorang ibu bernama Melissa nekat beri ASI untuk bayi-bayinya. Padahal ia sendiri dalam kondisi kritis usai melahirkan.
Pemberian ASI tersebut dilakukan lewat proses ASI perah yang dibantu oleh saudara perempuannya.
Kondisi kritis usai melahirkan ini disebabkan adanya preeklampsia saat kehamilan. Usai melahirkan, Melissa didiagnosa mengalami sindrom HELLP.
HELLP adalah sebuah sindrom yang berasal dari singkatan Hemolysis (sel darah merah yang pecah), Elevated Liver enzymes (peningkatan enzim hati yang jadi penyebab kerusakan hati), dan Low Platelet count (jumlah platelet rendah).
Si kembar Maverick dan Manning.
Menurut American Pregnancy, 4-12% ibu hamil yang mengalami preeklampsia memiliki risiko terkena sindrom HELLP ini. Selain ibunya yang terkena sindrom HELLP, kedua bayinya pun lahir secara prematur pada minggu ke-26.
Tetap memberi ASI meski kritis usai melahirkan
Kabar tentang kondisi Melissa yang kritis usai melahirkan namun tetap memberikan ASI pada bayinya ini disebar lewat akun Facebook Breastfeeding Mama Talk dan jadi viral di internet.
Berikut postingannya:
Aku ingin memberitahukan bahwa saudara perempuaanku saat ini sedang berada di ICU. Ia baru saja melahirkan bayi kembar pada usia 26 minggu karena sindrom HELLP.
Bahkan dengan kondisi hatinya yang kemungkinan harus transplantasi, ia tetap berkomitmen untuk memberi bayi-bayinya yang terbaik dengan ASI perah.
Salah satu bayi lelakinya saat ini juga dalam kondisi kritis. Kami hanya berdoa semoga keajaiban bisa terjadi pada mereka bertiga.
Aku tahu tidak mudah baginya dengan segala sesuatu yang terjadi saat ini. Secara fisik, saat ini ia dalam kondisi yang sangat lemah, tapi ia masih bersemangat memompa ASI dengan dibantu oleh orang lain.
Dalam foto ini, aku sedang membantunya memompa ASI. Saat ini ia menggunakan 4 obat infus yang berbeda dan dengan banyak obat oral lainnya.
Dia bahkan menolak obat penghilang rasa sakit agar tidak mempengaruhi kondisi ASInya.
Dia adalah wanita yang luar biasa. Aku mohon, doakan dia dan bayi lelaki kembarnya di dalam munajat Anda.
Ini adalah sebuah perjuangan panjang yang sangat menguras mental dan emosional demi kehidupan mereka.
Untuk update lebih lanjut soal kondisi Melissa, Anda bisa bergabung dengan grup yang dibuat adiknya Amanda di dalam link berikut ini.
Tak hanya Melissa yang kritis hingga butuh transplantasi hati. Bayinya Maverick dan Manning juga dalam kondisi yang tidak baik.
Tanggal 22 Agustus 2017 lalu, Maverick dinyatakan meninggal dunia.
Kini, tinggal Melissa dan Manning yang berjuang hidup. Sebuah halaman donasi publik telah dibuat untuk dapat membantu biaya rumah sakit yang mereka butuhkan.
Kampanye penggalangan dana masih terus dilaksanakan hingga kini. Apalagi kampanye ini baru dimulai pada 18 Agustus lalu.
Sekalipun dana yang terkumpul saat tulisan ini diterbitkan belum mencapai target, keluarga Melissa mendapat cukup banyak dukungan dari berbagai pihak. Bahkan saat ini kampanye tersebut jadi trending topic di laman GoFund Me.
Bolehkah menyusui saat sedang sakit?
Banyak ibu yang mempertanyakan, saat kita sedang sakit bolehkah tetap menyusui anaknya? Ketika tubuh sedang tidak sehat, apakah itu juga berpengaruh pada kualitas ASI?
Rekomendasi para dokter menyatakan bahwa ibu yang sedang sakit tetap disarankan untuk menyusui anaknya. Hanya penyakit tertentu seperti HIV dan penyakit T-cell lymphoma saja yang tidak diperbolehkan untuk menyusui anaknya.
Jika Bunda sedang pusing, batuk, pilek, maag, asma, keracunan, dan penyakit lainnya, maka Bunda masih aman untuk menyusui. Namun ibu menyusui juga perlu menghindari batuk dan bersin di dekat bayi serta berusaha untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.
Artikel terkait: Bolehkah ibu yang keracunan tetap menyusui bayinya?
Penggunaan masker juga disarankan ketika sedang sakit. Hindari mencium bayi maupun berada di sekitarnya ketika Bunda memiliki penyakit yang berpotensi menular seperti cacar.
Laman informasi khusus soal parenting dan menyusui Kelly Mom menjelaskan bahwa saat Bunda sedang sakit, koneksi tubuh bayi dan ibu lewat ASI akan mendeteksi lebih dulu adanya penyakit bahkan sebelum ibu menyadari bahwa ia sedang sakit.
Penyakit yang ada di tubuh Bunda justru akan memproduksi antibodi yang diserap anak lewat ASI.
Maka bukannya transfer penyakit, bayi justru akan mendapat transfer antibodi yang akan membuat ia jadi lebih kuat. Kalaupun bayi jadi sakit, maka sakit yang ia alami tak akan separah sakit yang ibunya alami.
Agar jumlah ASI saat Bunda sakit mencukupi kebutuhan bayi, maka Bunda harus minum banyak air putih. Minta dokter untuk meresepkan obat yang tidak mempengaruhi ASI Anda.
Semoga kita semua sehat selalu. Kita doakan Melissa yang kritis usai melahirkan dan baby Manning agar bisa terus berjuang untuk hidup ya.
Baca juga:
10 Penyebab Payudara Sakit Selama Menyusui dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.