Benarkah Selingkuh Bikin Lebih Bahagia? Ini Penjelasan Psikolog Roslina Verauli

Melihat pasangan yang berselingkuh tampak begitu penuh cinta, sempat terlintas di dalam benak: benarkah selingkuh lebih bahagia?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Barangkali Parents pernah mendapati pasangan yang memulai hubungan cintanya melalui perselingkuhan malah terlihat jauh lebih bahagia. Hal tersebut lantas memunculkan tanya di dalam benak, kok bisa ya? Benarkah selingkuh lebih bahagia?

Sementara kondisi hubungan pernikahan sendiri terasa makin kering kasih sayang dan membosankan. Pikiran-pikiran tentang perselingkuhan itu terasa kian menghantui.

Apa jangan-jangan aku salah pilih pasangan? Kalau aku selingkuh aja bakal gimana ya nanti? Bisa jadi aku lebih bahagia… 

Pernah berpikir seperti itu? Jika jawabannya iya, jelas saat ini Anda sedang dilanda kegalauan. Terlebih ketika sebuah badai dan cobaan datang menerpa biduk rumah tangga.

Dalam situasi demikian, tak jarang, seseorang kemudian berpikir: Mungkin pernikahan ini memang harus berakhir. Mungkin aku akan mendapatkan kebahagiaan dari orang lain yang lebih menyayangiku. Lagipula, banyak pasangan bisa jauh lebih bahagia dengan berselingkuh.

Akan tetapi, sebelum jatuh tertipu oleh ilusi sesaat, mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan pikiran yang lebih jernih.

Benarkah Selingkuh Lebih Bahagia? Ini Kata Psikolog

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Psikolog keluarga Roslina Verauli, S.Psi, M.Psi memberikan pandangannya tentang kegelisahan serupa yang cukup sering dirasakan pasangan yang telah menikah.

Parents, kita boleh jadi dihadapkan pada realita bahwa mereka yang memulai hubungannya dari perselingkuhan malah tampak jauh lebih bahagia dibanding pernikahan kita yang biasa-biasa saja. Anda menyaksikan anomali itu dari lingkungan pertemanan, maupun dari tayangan kehidupan para selebriti di layar kaca.

Menurut psikolog yang akrab disapa Mbak Vera ini, pemikiran bahwa berselingkuh bisa bikin lebih bahagia adalah anggapan yang terlalu prematur. Masih sangat dini untuk menilai, apalagi untuk sebuah hubungan yang terbilang masih baru. Pasalnya, butuh waktu yang panjang untuk menguji kekuatan cinta pasangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Anda, pada saat berselingkuh, dua orang tersebut sedang dimabuk asmara. Mereka baru saja merasakan saling jatuh cinta, sehingga kondisi psikologisnya banyak dipengaruhi oleh hormon-hormon 'cinta', antara lain serotonin, dopamin dan adrenalin. Apalagi dalam hubungan yang terjalin secara rahasia, adrenalin seolah mendorong untuk makin menikmati petualangan tersebut.

Artikel terkait: 5 Alasan Selingkuh Emosional Jauh Lebih Buruk dari Selingkuh Fisik

Bahagia saat Selingkuh hanya Efek Jatuh Cinta

Hadirnya hormon serotonin, dopamin, dan adrenalin lantas bekerja sama menciptakan rasa menggebu-gebu. Akibatnya, seseorang bakal berpikir bahwa ia tengah bersama pasangannya yang paling tepat. Sosok yang paling bisa memenuhi kebutuhan dirinya dibanding pasangan sahnya.

Padahal kenyataannya belum tentu demikian. Pikiran tersebut berangkat dari sebuah gambaran yang tidak real tentang sosok yang sedang digandrungi.

Menurut Roslina Verauli, anggapan berselingkuh bisa bikin bahagia bisa jadi hanya efek jatuh cinta yang sifatnya sesaat. Bahkan tak menutup kemungkinan, ia yang sedang dilanda kasmaran tersebut bukan jatuh cinta pada sosok selingkuhannya. Tetapi, ia justru jatuh cinta pada dirinya sendiri karena pujian dari sang selingkuhan tentang pribadinya yang sangat istimewa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Inilah alasan mengapa pasangan suami istri dianjurkan untuk selalu saling memuji. Jangan sampai, ada sosok lain di luar sana yang memuji pasangan Anda.

Artikel terkait: Selingkuhan tidak selalu lebih cantik/tampan dari pasangan sah, ini alasannya!

Cara Menghindari Selingkuh dalam Pernikahan

Jika saat ini hubungan pernikahan Anda terasa tak memberi kebahagiaan, berselingkuh bukanlah jalan keluar. Selingkuh ibarat sebuah pelarian.

Ketika kondisi pernikahan belum seperti yang diharapkan, cara bijak menghadapinya tentu bukan dengan mencari pasangan baru. Mau sampai kapan mencari? Toh, tak ada manusia yang sempurna.

Lebih baik fokuskan pikiran dan perasaan untuk belajar mencintai pasangan dengan segala kekurangannya, saling menghargai, dan tingkatkan komunikasi dalam pemecahan masalah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Pernikahan selalu membutuhkan komunikasi mendalam di antara dua orang yang saling berkomitmen. Sehingga, konflik apapun yang terjadi akan berusaha diatasi bersama," kata Verauli melalui tayangan video di kanal Youtube-nya.

Jadi, tak perlu galau dan berpikir bahwa Anda salah pilih pasangan hidup saat sedang dilanda prahara dalam pernikahan. Mungkin yang salah adalah cara Anda berdua menyikapi konflik, mungkin yang salah adalah mengharapkan pasangan menjadi pribadi yang sempurna, atau bisa jadi yang salah adalah kurangnya komunikasi.

Yuk, perbaiki kembali hubungan dengan pasangan. Sebab, ketika kita gagal membenahi masalah rumah tangga kemudian buru-buru berpisah atau berselingkuh, di kemudian hari masalah yang sama akan menghentikan langkah kita.

Jadi, pertanyaan benarkah selingkuh lebih bahagia? Jawabannya tentu saja tidak, semua hanya kebahagiaan semu yang dihasilkan oleh hormon yang muncul saat jatuh cinta dengan selingkuhan. Lebih baik benahi masalah dengan pasangan, agar pernikahan bisa kembali bahagia. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/pasangan-selingkuh

id.theasianparent.com/saat-suami-selingkuh

id.theasianparent.com/alasan-wanita-selingkuh-setelah-menikah

Penulis

Titin Hatma