Bunda dan Ayah pasti bingung ya kalau anak sakit tapi menolak minum obat. Sulitnya mengajari anak minum obat menjadi tantangan sendiri bagi orangtua.
Jelas nggak ada orang tua yang ingin anaknya jatuh sakit. Tapi percayalah, yang namanya sakit itu adalah sebuah keniscayaan. Ahli menyebutkan bahwa anak usia prasekolah dengan kondisi imun yang normal sekalipun, bisa mengalami sakit ringan sampai dengan 12 kali setahun. Alias sebulan sekali si anak bisa jatuh sakit.
Jelas nggak semua sakit pada anak butuh diberikan obat. Namun apabila tiba saatnya anak perlu diberikan obat, dan si anak menolak, di situlah kepala orang tua akan mulai terasa pening.
Sependek pengalaman saya menjadi orang tua dan menjadi dokter anak, saya menemui berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Ada anak yang mudah sekali diberikan berbagai jenis obat apapun (termasuk obat puyer!). Namun nggak jarang juga mendapati anak yang sulit sekali dibujuk untuk meminum obat yang rasanya enak sekalipun.
Buka Dialog Dengan Anak
Sebagian orang tua mengira, proses minum obat dilakukan begitu saja: (1) Ambil botol obat, (2) Kocok botolnya, (3) Ambil sendok takar, (4) Keluarkan obat sesuai dosis, (5) Masukkan ke mulut anak.
Padahal para ahli menyebutkan, pada usia antara 8-12 bulan anak sudah bisa memahami percakapan sederhana dan mampu memberikan respon terhadapnya. Artinya, lakukanlah pendekatan terlebih dahulu Sebelum memberikan obat. Ajak anak berbicara, jelaskan dalam bahasa sederhana bahwa mereka sedang sakit dan butuh diberikan obat untuk membantunya pulih kembali.
Kalimat sederhana yang bisa digunakan antara lain: “Kakak sedang batuk ya, kita minum obat ya supaya batuknya cepat pergi” atau “Adik badannya nggak enak soalnya lagi demam, yuk diminum sirupnya supaya lekas membaik”.
Kenali Karakter Anak
Saudara kembar sekalipun bisa menunjukkan karakter yang sangat berbeda, apalagi ketika mereka jatuh sakit. Maka penting bagi orang tua mengenali karakter masing-masing anak, seperti: Apa suasana yang bisa membuatnya senang, seperti apa makanan favoritnya, atau situasi apa yang membuat si anak akan gusar?
Pengenalan tadi penting guna membantu menyingkirkan rasa cemas mereka menghadapi pengalaman baru ini. Salah satu contoh pentingnya membangun suasana adalah kami para dokter anak jarang sekali mengenakan jas putih saat bertugas. Tujuannya hanya satu, agar anak tidak merasa cemas saat diperiksa.
Hal yang menarik, beberapa anak juga memiliki “obat-obatan favorit” dan cenderung akan menolak obat merk lain meski kandungannya sama. Kecuali dilarang oleh dokter Anda, tidak ada salahnya mencicip sedikit dari obat tadi, agar Anda juga bisa memahami, seperti apa preferensi anak.
Jangan Memberikan Obat Dengan Paksaan
Sebisa mungkin, hindari pemaksaan dalam memberikan obat. Untuk satu atau dua kesempatan, cara ini boleh jadi berhasil, tapi dalam kesempatan-kesempatan berikutnya, si anak pasti akan semakin sulit untuk dibujuk. Yuk dibuka kembali dialognya, ciptakan suasana yang membuat si kecil nyaman, lalu berikan kembali obatnya setelah suasana tenang.
Nah bagaimana dengan anak yang sudah kadung “trauma” dengan pemberian obat? Dalam pengalaman saya, menangani kasus macam ini tidaklah sulit, namun diperlukan kesabaran dan ketelatenan orang tua.
Mengajari Kembali Anak Minum Obat
Saat anak dalam kondisi sehat, ajari dia minum obat. Tentu bukan obat sembarangan. Silakan minta rekomendasi ke Dokter Anak terdekat, suplemen apa yang bisa diberikan untuk menunjang kesehatan anak, berikut dosis dan lama pemberiannya.
Lalu tanyakan kepada para Farmasis di apotek, merk suplemen mana yang diresepkan dokter, yang rasanya lebih bisa diterima oleh kebanyakan anak?
Atau boleh juga ajak anak untuk memilih di antara 2-3 pilihan suplemen tadi. Minta dia untuk berkomitmen untuk mau menghabiskan “vitamin pilihannya” di rumah nanti.
Mungkin terdengar agak nggak masuk akal ya, tapi cara sederhana seperti ini manjur loh guna melatih anak untuk minum obat. Saya yakin beberapa anak mungkin akan jauh lebih mudah ditangani daripada yang lain. Tapi percaya deh, kesulitan-kesulitan yang kita hadapi hanya akan mengajari kita untuk menjadi orang tua yang lebih baik bagi mereka.
Semoga bisa membantu!
Sumber kutipan: mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/
Disclaimer:
Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.