X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Johnson & Johnson Hentikan Penjualan, Benarkah Bedak Bayi Berbahaya?

Bacaan 4 menit

Perusahaan farmasi global, Johnson & Johnson, mengeluarkan pengumuman resmi bahwa mereka akan menghentikan penjualan produk bedak bayi di seluruh dunia mulai 2023.

Langkah ini mereka tempuh merespons puluhan ribu keluhan pelanggan yang menganggap produk bedak bayi berbahaya. Menyikapi hal ini, IDAI turut buka suara dan memberikan penjelasan soal bahaya bedak bayi. Berikut informasi selengkapnya untuk Anda, Parents!

Mendapat Banyak Keluhan Pelanggan

bedak bayi berbahaya

Sumber: Pexels

Johnson & Johnsonn menerima lebih dari 38.000 tuntutan hukum dari konsumen yang menyebut produk bedak bayi berbahaya dan mengandung asbestos. Sebelum akhirnya mengambil langkah ini, Johnson & Johnson sudah menghentikan penjualan bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada.

Sempat Mengelak Produk Bedak Bayi Miliknya Berbahaya

Di sebuah kesempatan Johnson & Johnson sempat mengelak, menjelaskan bahwa produk bayi mereka tidaklah berbahaya. Akibat misinformasi ini, kabarnya penjualan bedak bayi mereka turun drastis.

“Kami berdiri teguh memegang analisis ilmiah independen selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia yang menegaskan bedak bayi Johnson & Johnson yang berbasis talc, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker,” jelas pihak Johnson & Johnson.

Padahal dalam sebuah investigasi yang dilakukan oleh Reuters, pihak Johnson & Johnson sebenarnya sudah mengetahui adanya kandungan berbahaya pada bedak yang mereka produksi. 

Hal ini didukung oleh catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti-bukti lain yang mengarah pada fakta sejak tahun 1971-2000-an.

Fakta menunjukkan bedak mentah dan baby powder milik mereka terbukti positif mengandung sejumlah asbes meski dalam kadar kecil. Itu karena bedak bayi yang mereka produksi memang berbasis talc.

Talc merupakan zat yang ditambang dari bumi dan ditemukan di lapisan yang dekat dengan asbes. Disebut-sebut, talc adalah bahan yang menyebabkan kanker.

Artikel Terkait: 5 Hal Penting Seputar Bedak Bayi yang Perlu Diketahui

Dianggap Berbahaya untuk Bayi, J&J Beralih ke Bedak Tepung Jagung

bedak bayi berbahaya

Sumber: Pexels

Johnson & Johnson kini harus menghadapi ribuan tuntutan hukum di bidang keselamatan konsumen yang mendorong mereka membuat keputusan ini 

“Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis cornstarch,” kata perwakilan perusahaan, seraya menjelaskan bahwa bedak bayi berbasis cornstarch sudah dijual di negara-negara di seluruh dunia dan dinyatakan aman.

Namun, keputusan ini baru diambil Johnson & Johnson setelah dua tahun lebih mendapat ribuan gugatan dari konsumen. Termasuk tuntutan dari penyintas kanker yang mengklaim produk J&J memicu kanker akibat adanya kontaminasi asbes dan kandungan karsinogenik lainnya.

Tanggapi Kasus Ini, IDAI Buka Suara

Terlepas dari kasus yang sedang ramai menyoroti Johnson & Johnson, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah sejak lama tidak merekomendasikan penggunaan bedak tabur bayi.

Bukan tanpa sebab, IDAI menilai bahwa pemberian bedak tabur pada bayi bisa berisiko menimbulkan alergi atau kondisi dermatitis atopik. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan DOkter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).

“Kita tidak ada rekomendasi penggunaan bedak tabur karena bisa bikin atopik, alergi pada bayi atau balita,” ujarnya.

Selain itu, dr Piprim menambahkan bedak tabur bisa membuat kulit anak menjadi hipersensitif. Dan kalau terhirup oleh anak-anak, bedak tabur juga bisa menimbulkan bahaya dan gangguan pernapasan.

“Alergi hipersensitif di kulitnya dan dia (bedak tabur) juga bisa terhirup sehingga berbahaya bagi pernapasan anak,” pungkasnya.

Lantas, Bagaimana Perawatan Kulit Bayi yang Benar?

Johnson & Johnson Hentikan Penjualan, Benarkah Bedak Bayi Berbahaya?

Sumber: Pexels

Melansir dari laman WebMD, perawatan kulit bayi, khusunya bayi baru lahir, adalah hal sensitif. Di masa awal kehidupannya, sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan. Itu sebabnya orangtua harus ekstra hati-hati memilih produk perawatan untuk bayi, termasuk bedak.

Berikut adalah beberapa hal yang harus Parents perhatikan saat akan membeli produk-produk perwatan untuk bayi:

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
  1. Baca label dengan cermat dan pastikan produk yang Anda pilih tidak mengandung pewarna, pewangi, dan bahan kimia dapat mengiritasi kulit dan pernapasan bayi.
  2. Pilih produk perawatan kulit bayi yang alami dan aman. Tapi dalam hal ini Anda pun juga perlu lebih hati-hati karena kulit bayi Anda yang baru lahir mungkin juga sensitif terhadap kandungan herbal dalam produk tersebut.
  3. Pastikan bahwa produk tersebut bebas paraben dan ftalat pasalnya bahan kimia tersebut berbahaya bagi bayi.
  4. Hati-hati terhadap label “hipoalergenik” karena ini bisa menyesatkan. Istilah hipoalergenik berarti bahwa produk tersebut cenderung tidak menyebabkan reaksi alergi, tetapi bukan berarti produk tersebut lebih lembut dan aman di kulit daripada produk lainnya.

Parents, itu tadi informasi soal kabar terbaru dari Johnson & Johnson yang menarik produk bedak taburnya dari pasar global. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, ya!

 

Baca Juga:

Inilah Manfaat Bedak Bayi Jika Digunakan Secara Tepat

17 Manfaat Bedak Bayi dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Cara Menghilangkan Bruntusan Bayi karena ASI, Perlukah Diberi Bedak?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ayu Yuni Afifah

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Johnson & Johnson Hentikan Penjualan, Benarkah Bedak Bayi Berbahaya?
Bagikan:
  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

  • 55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

    55 Anak Korban Banjir Libya Keracunan Air yang Terkontaminasi Limbah

  • Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

    Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba, Melestarikan Adat atau Melanggar HAM?

  • Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

    Pasokan Impor Sulit Membuat Harga Beras Naik, Apa Langkah Jokowi?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti