Beragam alasan membuat orangtua rela membawa buah hatinya ke tempat bekerja, salah satunya khawatir meninggalkan anak sendirian di rumah. Sayangnya, cara ini tak selamanya berjalan mulus tanpa risiko. Seperti kasus bayi terlindas mobil majikan berikut yang menggemparkan Tanah Dewata, Bali.
Tragedi Bayi Terlindas Mobil Majikan
NPJ, bayi berusia 11 bulan tewas setelah tertabrak mobil majikan ibunya pada Senin, (27/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Kisah tragis ini bermula saat bayi asal Banjar Dinas Bonyoh, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem tersebut merangkak keluar rumah majikan tempat ibunya bekerja.
Di waktu yang bersamaan, MADP sang pemilik sekaligus majikan orangtua NJP tengah memanaskan mobilnya. Pagi itu, ia berencana pergi ke bank untuk membayar tagihan.
Seperti biasa, MADP sempat mengecek kolong mobil karena kucing peliharaannya kerap tidur di bawah mobil. Setelah memastikan tidak ada apapun, ia pun menghidupkan dan segera memundurkan mobil.
Ketika itulah MADP merasakan ada sesuatu yang mengganjal pada roda depan dan belakang mobilnya. Menyadari hal itu, MADP berinsiatif turun dari mobil dan mengecek.
Alangkah terkejutnya MADP saat menyadari ternyata ia telah menabrak bayi perempuan pembantunya. Saat dilihat, bayi malang tersebut sudah dalam kondisi tewas.
“Pada saat itu yang bersangkutan (MADP) mengecek kolong mobil, tapi tidak ada siapapun. Begitu mobil dihidupkan dan mundur untuk mengeluarkan mobil, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal sebanyak dua kali di roda belakang dan depan,” demikian penuturan Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengutip Kompas.
Artikel terkait: Anaknya Mengidap 16 Penyakit, Sang Ibu Sesalkan 2 Kebiasaan Buruk Sang Anak
Ditinggal Ibu Mengepel
AKP Sulhadi menyebutkan, korban diajak orangtuanya NKI (20) dan IGS (21) bekerja. Selama ini, pasangan muda tersebut diketahui bekerja dan tinggal di rumah MADP (38).
Pada pagi nahas tersebut, korban dibawa bekerja dan lepas dari pengawasan saat sang ibu mengepel lantai. Sementara sang ayah sedang sibuk mengurusi peternakan ayam kala kecelakaan menimpa putrinya tersebut.
“Keduanya memang bekerja di rumah Made Agus Diwpayana. Biasanya bayi tersebut memang diajak saat orang tuanya bekerja, dan berada di samping ibunya. Tetapi pagi itu, ibu tidak menyadari bahwa sang anak lepas dari pengawasannya,” terang Sulhadi.
Peristiwa ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kintamani dan anggota segera bergerak ke tempat kejadian perkara. Polisi mengambil kesimpulan tewasnya NPJ akibat kelalaian majikan dalam mengendarai mobil. MADP pun langsung diamankan ke Mapolres Bangli untuk dimintai keterangan.
Hingga kini, belum ada penetapan status apapun terhadap MADP karena pihak kepolisian masih menunggu keterangan saksi lain. Sementara itu, orangtua korban belum bisa diajak berbicara karena masih trauma.
“Status masih saksi karena dari saksi lain belum diperiksa juga karena orangtua masih syok,” terang Sulhadi dalam keterangan terbaru. Ayah korban terlihat tertekan dan masih menolak wawancara media. Sang ibu bahkan berkali-kali pingsan sehingga kepolisian belum bisa menggali kesaksian.
“Karena yang mengajak saat itu ibunya, dan saat ini kondisinya masih shock. Setiap diajak berinteraksi pingsan. Oleh sebab itu kami belum bisa memintai keterangan,” ucap salah seorang anggota Polsek Kintamani.
Artikel terkait: Anaknya Belajar Merangkak, Edric Tjandra Memastikan Keamanan Rumah, Ini 9 Tipsnya
Membawa Anak ke Tempat Kerja, Apa yang Harus Diperhatikan?
NKI dan IGS bukanlah satu-satunya orangtua yang terpaksa harus membawa buah hatinya ke tempat kerja. Kendati sudah menjadi hal yang lumrah, Parents sebaiknya memerhatikan hal berikut jika berniat mengajak si kecil menemani bekerja.
1. Minta izin atasan
Menerima persetujuan atasan terkait menjadi poin penting, mengingat tidak semua tempat membolehkan karyawan membawa serta anaknya. Hubungi atasan sehari sebelum Anda akan membawa si kecil ke tempat kerja.
Kantor Anda mungkin memiliki aturan tertentu, misalnya anak hanya boleh menunggu di ruang khusus anak dan tidak diizinkan masuk area bekerja. Sanggupi aturan ini dan jelaskan pada anak agar sama-sama nyaman.
2. Pilih waktu yang tepat
Sebisa mungkin ajak si kecil ikut serta di waktu yang tepat ya, Parents. Hindari mengajak anak saat Anda sedang dkejar deadline, kedatangan klien, atau harus meeting penting di luar kantor.
Jika memang sudah tahu akan mengajak anak ke kantor, usahakan menyelesaikan pekerjaan hari itu beberapa waktu sebelumnya.
3. Pastikan keamanannya dengan baik
Masa tumbuh kembang menjadi momentum anak selalu ingin tahu dengan lingkungan sekitar. Mengingat kantor menjadi tempat yang baru untuknya, jauhkan si kecil dari hal yang sekiranya membahayakan diri seperti alat tajam atau tempat ketinggian. Kendati sibuk, keselamatan anak adalah hal utama sehingga pastikan anak tidak lepas dari pengawasan Anda.
Agar anak tidak bosan siapkan perlengkapan pamungkas dari rumah seperti mainan atau cemilan favoritnya. Aktivitas menyenangkan seperti buku mewarnai atau puzzle bisa menjadi pilihan agar si kecil tidak rewel.
Parents, semoga kasus bayi terlindas mobil majikan ini adalah yang terakhir kalinya dan bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua.
Baca juga :
Viral Penculikan Anak di Pesanggrahan Terekam CCTV, Peringatan untuk Parents!