Virus corona penyebab Covid-19 bisa menginfeksi siapa saja, termasuk bayi. Kasus bayi terinfeksi virus corona di Indonesia sendiri pun kini bertambah lagi.
Baru-baru ini, bayi berusia 9 bulan di Kabupaten Tegal dinyatakan positif corona. Sementara kasus lainnya, bayi asal Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang berusia 4 bulan juga dikabarkan terpapar Covid-19.
Kasus bayi terinfeksi virus corona bertambah, bagaimana mencegahnya?
Pada hari Sabtu (18/4) hasil tes swab milik seorang bayi berusia 9 bulan di Kabupaten Tegal menunjukkan positif terinfeksi Covid-19. Hal ini diungkap oleh dr Joko Wantoro, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal.
“Saat itu statusnya adalah ODP (Orang dalam pengawasan), pasien tersebut tetap kita ambil swab-nya dan baru semalam hasilnya keluar dengan indikasi positif. Oleh karenanya, balita ini kami jemput,” ungkap Joko pada Minggu (19/4), seperti yang dikutip dari laman Detik News.
Lebih lanjut, Joko juga menerangkan bahwa sang bayi pertama kali dilarikan ke rumah sakit pada Senin (6/4) karena menunjukkan keluhan berupa batuk, pilek, dan diare. Ia sempat menjalani rawat inap di sana selama seminggu, dan akhirnya dipulangkan pada Senin berikutnya (13/4).
Tes swab pun dilakukan pada bayi, dan dia dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah hasil tes keluar.
Bayi tersebut diduga bisa terpapar virus corona melalui transmisi dari anggota keluarga atau orang terdekatnya. Menurut hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, paman dan ayah dari bayi diketahui baru datang dari Bekasi dan Tangerang.
Kedua daerah tersebut terbilang rentan akan Covid-19. Oleh karena itu pihak Dinkes Kabupaten Tegal pun menetapkan ayah dan paman bayi sebagai orang tanpa gejala (OTG). Mereka tengah diisolasi secara mandiri di rumah. Tidak hanya itu, isolasi mandiri juga diberlakukan pada anggota keluarga bayi lain secara keseluruhan.
Joko kembali menjelaskan, “Keduanya kami tetapkan sebagai OTG dan diisolasi secara mandiri di rumahnya. Menerapkan physical distancing, mengenakan masker, dan sejumlah protokok kesehatan lain. Kami juga sedang menunggu hasil rapid tes keduanya
“Jika hasilnya positif, maka akan kami lanjutkan dengan tes swab untuk membuktikan transmisi lokal ini benar-benar sudah terjadi,” pungkasnya.
Bayi positif corona di Muara Enim mengalami pneumonia berat
Sementara, bayi 4 bulan juga dinyatakan positif virus corona di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Kini, ia tengah dirawat di rumah sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang karena mengalami kondisi pneumonia berat.
Berbeda dengan kasus di Tegal, pihak gugus tugas dan Dinkes daerah masih menelusuri mengapa pasien bayi 4 bulan ini bisa terpapar jenis virus corona baru. Mereka masih melakukan tracing atau penelurusuran untuk mencari tahu siapa saja yang telah melakukan kontak langsung dengan sang bayi.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Zen Ahmad menjelaskan mengenai hal ini dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan pada Mingyu (19/4).
“Masih dalam penyelidikan apakah kasus ini impor atau lokal. Untuk ibu dari bayi tersebut, juga masih menunggu hasil lab. Sementara ini, hanya bayinya yang positif,” ungkap Zen seperti yang dikutip dari laman Kompas.com.
Saat ini Kota Palembang dan Prabumulih diketahui telah menjadi zona merah di daerah Sumatera Selatan. Hal ini disebabkan oleh adanya banyak kasus transmisi lokal atau paparan virus di satu daerah yang ditemukan.
Beberapa gejala pada bayi yang perlu diketahui
Beberapa penelitian terkait Covid-19 memaparkan bahwa tingkat risiko paparan virus corona pada bayi terbilang rendah. Namun, risiko tersebut pun tidak boleh diremehkan. Pasalnya, beberapa kasus virus corona ini pun sudah banyak ditemukan pada anak-anak dan bayi.
Salah satu upaya pencegahan penularan virus corona pada bayi, maka sebagai orangtua kita juga perlu paham beberapa gejala terkait Covid-19 yang timbul pada si kecil. Dilansir dari laman Alodokter, berikut merupakan beberapa gejala paparan virus corona yang bisa muncul pada bayi:
- Demam
- Bayi menjadi sering batuk
- Si kecil mengalami sesak napas. Biasanya, bayi cenderung rewel dan menangis saat mengalami gejala ini.
- Tidak mau menyusu
- Bayi mengalami diare
- Ia cenderung kurang aktif dan terlihat lemas
Upaya pencegahan
Untuk melindungi bayi dari paparan virus corona, Parents bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:
- Upayakan untuk tidak membawa bayi ke luar rumah apabila tidak ada hal mendesak. Terapkan swakarantina dan physical distancing.
- Rutin berikan ASI pada bayi. ASI diketahui memiliki kandungan nutrisi dan antibodi yang bisa melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri.
- Cuci tangan terlebih dulu sebelum menyentuh, menggendong, menyusui, atau hendak menyuapi bayi.
- Jangan biarkan bayi disentuh oleh sembarang orang, terutama mereka yang sakit atau menunjukkan gejala Covid-19.
- Gunakanlah masker jika Parents sedang sakit.
- Apabila Anda di luar kota atau di zona merah terkait Covid-19, upayakan untuk tidak pulang kampung terlebih dulu jika memang tidak ada hal mendesak. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus pada anggota keluarga lain, termasuk si kecil.
- Namun, jika memang diharuskan pulang kampung, lakukan disiplin isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari.
Beberapa upaya pencegahan di atas tentu perlu Parents terapkan agar si kecil tidak terpapar virus corona. Jangan lupa lakukan konsultasi secara online dengan dokter apabila buah hati mulai menunjukkan gejala.
Jika gejala yang ditunjukan terbilang parah atau membuat si kecil tidak nyaman, jangan ragu juga untuk segera membawanya ke dokter untuk segera ditangani.
***
Referensi: Kompas, Detik News, Alodokter
Baca juga:
Gemas! Bayi baru lahir pakai pelindung wajah untuk mencegah Corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.