Siapa sangka, hadiah yang ingin dipersembahkan kedua orangtua untuk bayi perempuan dalam rangka merayakan hari ulang tahun yang pertama, justru menjadi sebuah mimpi buruk. Bayi perempuan berusia satu tahun, Xiao Ai, nyaris menambah angka statistik jumlah bayi tenggelam di kolam setiap tahunnya.
Semua bermula ketika ibu dari Xiao Ai membawanya ke spa bayi di pusat rekreasi di Fuzhou, Tiongkok. Setelah balita dipasang dengan pelampung leher, bayi mungil ini pun langsung dimasukkan ke dalam kolam bayi berukuran 10 meter persegi.
Namun, karena merasa khawatir bahwa pelampung lehernya terlalu longgar, sang ibu melepaskan alat pengapung dan kemudian menempatkan anaknya di atas pelampung bundar.
Namun, siapa sangka malapetaka sudah ada di depan mata. Hanya butuh sepersekian detik bisa membuat bayi tenggelam. Peringatan bagi semua orangtua bahwa penting untuk mengawasi anak kapan pun juga.
Kecelakaan itu terjadi ketika anggota staf harus menjauh dari kolam untuk menangani pengiriman barang. Rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa ibu itu menjawab pesan di telepon. Pada saat itu, Xiao Ai terlepas dari pelampung.
Tidak ada yang melihat awal peristiwa itu berlangsung. Namun, Xiao Ai akhirnya menghabiskan sekitar satu menit di dalam air sebelum dia berhasil diselamatkan.
Baik staf dan ibunya langsung melakukan pertolongan pertama sebelum membawa bayi ini ke rumah sakit.
Setibanya di Rumah Sakit, Dr. Lin Shuyin mengungkapkan bahwa detak jantung bayi sempat tidak terdeteksi. Akhirnya, Xiao Ai diberi suntikan adrenalin dan mulai bernapas lagi setelah dilakukannya CPR selama 20 menit.
Selama sepersekian detik, Xiao Ai nyaris menambah angka statistik yang menununjukan bahwa banyak bayi tenggelam di kolam, khususnya di kolam renang setiap tahunnya. Meskipun saat ini kondisinya cukup stabil, namun Xiao Ai terus mendapatkan perawatan intensif.
Pihak baby spa pun ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Setidaknya, manajemen telah berjanji untuk membayar sebagian dari tagihan medis perawatan Xiao Ai di Rumah Sakit.
Bayi tenggelam di kolam: Kita bisa mencegah kecelakaan ini
Tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak sekali orangtua yang senang memanjakan anaknya di baby spa. Terbukti dengan menjamurnya tempat baby spa, termasuk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta.
Namun, orangtua harus selalu sadar bahwa kondisi di mana seorang bayi punya kemampuan mengapung bukan berarti anak bisa aman selama berada di kolam. Patut dicatat, salah satu alasan mengapa begitu banyak anak dan bayi tenggelam di kolam renang juga disebabkan kesalahpahaman ini.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa bayi ternyata tidak memiliki kemampuan untuk berenang secara alamiah. Namun, bayi memang memiliki refleks alami yang akan muncul ketika mereka berada di dalam air.
Refleks alami ini disebut juga dengan diving reflex. Refleks ini akan muncul saat kepala bayi masuk di dalam air saat secara alami bayi akan menahan napas meskipun matanya tetap terbuka.
Jika anak Anda memang belum mampu berenang, mereka dapat dengan mudah tenggelam ketika sedang di kolam penuh air.
Faktanya, banyak anak yang akhirnya mendapatkan cedera saat bermain di air, risiko yang lebih besar lagi yaitu mudah tenggelam.
Oleh karena itulah, orangtua harus mengawasi anak-anak mereka saat bermain di air, tak terkecuali saat di baby spa.
Ingat, tidak peduli betapa menyenangkannya bayi Anda menikmati baby spa, namun tetap saja keamanan menjadi faktor utama. Orangtua perlu mengawasi anak sehingga mereka dapat dengan aman bermain air.
Pertolongan pertama pada bayi tenggelam
- Dikutip dari laman Detik Health, langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua adalah segera berikan anak napas buatan sebanyak 2 kali saat itu juga, sebelum mengangkatnya ke permukaan atau ke pinggir kolam.
- Kemudian, lepas baju anak yang sudah basah untuk mencegah terjadinya hipotermia pada anak.
- Kemudian, segera melakukan cardio pulmonary resuscitation (CPR). CPR adalah tindakan pertolongan pertama yang dilakukan dengan memompa jantung menggunakan tangan disertai dengan pemberian napas buatan.
- Prosedur CPR pada bayi, setidaknya usia 1 tahun, Anda bisa meletakkan ujung dua jari pada bagian bawah tulang dada. Kemudian tekan dengan keras hingga kedalaman 2 cm sebanyak 5x dalam 3 detik, lalu beri satu pernapasan buatan.
- Lakukan berulang siklus ini selama 1 menit (sekitar 10 siklus)
Baca juga:
Anak meninggal karena tenggelam selama 30 detik, Ibunya berikan peringatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.