Seorang ibu di Sydney bernama Rebekah, membagikan kisah bayinya yang berusia 12 bulan terkena ruam parah karena popok murah.
Hal ini terjadi ketika Rebekah memutuskan untuk mengganti merek popok yang digunakan oleh bayinya. Dari Huggies ke Little Ones, yang harganya lebih murah.
“Saya seorang ibu tunggal, dan karir saya sedang tidak bagus. Jadi keputusan itu saya ambil untuk lebih menghemat pengeluaran,” ujar Rebekah seperti dikutip dari Kidspot.
Namun ternyata, keputusan tersebut malah berdampak buruk bagi Lily, putrinya. Setelah dua hari memakai popok Little Ones, Lily mengalami ruam di tubuhnya.
Bayi Lily alami ruam parah karena popok murah
Lily telah mencoba menggunakan krim untuk mengatasi ruam tersebut, bahkan ia juga meminta resep dokter untuk menggunakan krim steroid. Akan tetapi, bukannya sembuh, ruam yang dialami Lily malah semakin parah.
Ruam parah yang dialami Lily karena popok murah
“Dia menangis keras, dan kulitnya mengelupas. Ruamnya terus menyebar hingga ke bagian paha. Tubuhnya terayun ke sana kemari karena dia merasa sangat tidak nyaman,” Rebekah menjelaskan.
“Ketika saya akan memandikannya, Lily akan menjadi histeris. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Itu benar-benar buruk.”
Karena tidak tahu lagi bagaimana cara menangani bayinya, Rebekah kembali mengunjungi dokter untuk mencari solusi. Dokter mengatakan bahwa, pasti ada sesuatu dalam popoknya yang membakar kulit Lily, dan Rebekah harus berhenti menggunakannya.
Rebekah langsung menuruti saran dokter dan membeli popok yang sebelumnya ia pakai kembali. Dua hari kemudian kulit Lily yang terkena ruam berangsur-angsur sembuh dengan cepat.
Kulit Lily yang berangsur sembuh setelah ganti popok
Rebekah berusaha menghubungi perusahaan pembuat popok Little Ones, agar menarik produk mereka dari pasaran, karena membahayakan bagi bayi. Akan tetapi, keluhannya hanya ditanggapi dengan tawaran vocer sebesar 50-100 dolar.
“Saya sangat marah karena mereka belum menarik produk itu dari pasaran. Saya menyaksikan ibu-ibu lain mengalami hal yang sama dengan saya karena popok itu,” kata Rebekah.
Rebekah menambahkan, ruam yang dialami Lily bukanlah ruam popok yang normal. Dia terbiasa berada di sekitar anak kecil, dan Rebekah mengaku belum pernah melihat ruam yang seperti itu gara-gara popok.
“Menjadi ibu tunggal, saya berusaha memenuhi kebutuhan Lily semampu saya, namun jarang memikirkan faktor kesehatan. Kali ini saya akan memperbaikinya.”
Rebekah dan anaknya yang sudah kembali ceria
Apa yang terjadi pada Lily, seharusnya menjadi bahan peringatan bagi semua orangtua. Jangan kesampingkan faktor kesehatan karena alasan biaya. Justru biaya akan semakin mahal jika anak kita terkena ruam parah karena popok murah. Sebab Anda harus pergi ke dokter dan membeli obat-obatan.
Membeli sedikit lebih mahal tidak mengapa, asal anak tetap sehat dan ceria. Setuju Parents? Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama? Yuk berbagi di kolom komentar..
Baca juga:
Penyebab, Gejala dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.